50 Tahun Mohamad Husin Munir: Sang Komando Satu Kawasan Ancol

Senin, 27 Desember 2021 - 14:42 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pantai utara Jakarta menarik minat Husin. Setelah menelusuri Jakarta, Husin melihat Ancol sebagai gerbang meraih masa depan. Apalagi, sejumlah kawan sekolahnya sudah bekerja serabutan menjadi Satuan Pengamanan (Satpam) dan pekerja harian lain. Ancol sedang tumbuh menjadi maskot utama bagi penduduk Indonesia. Hampir tak pernah sepi dari pengunjung, Ancol terus berbenah diri. Tak hendak sama dengan disneyland, Ancol mengedepankan nilai, identitas, dan kreativitas yang khas Indonesia.

2.2. Masuk Ancol di Hari Sabtu.

Dari informasi anak-anak rantau asal Rambay, Sukabumi, Husin berangkat menuju Ancol. Hari Sabtu, Ancol dipenuhi oleh pengunjung. Husin melihat kesibukan pengelola. Dia langsung menghampiri salah seorang karyawan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Pak, ada lowongan pekerjaan buat saya? Apa saya bisa mengajukan lamaran pekerjaan, Pak?” tanya Husin.

Bukannya bertanya ijazah, orang itu malah bertanya soal kemampuan yang dimiliki Husin. Dari pantauan Husin, terdapat kebutuhan guna menulis indah.

“Kamu bisa apa? Coba tes! Kamu tunjukkan!” kata orang itu.

Husin langsung membuat tulisan indah dalam 22 jenis. Pas dilihat, orang itu takjub.

Baca Juga :  Pengamat Hukum Aksi Sinurat Angkat Bicara Terkait Kasus Pembunuhan Sapi

Kebetulan, karyawan yang khusus membuat tulisan indah itu sudah keluar. Husin diminta datang keesokan harinya.

Hari Minggu, Husin datang. Pukul 9 pagi. Husin langsung diberikan tugas untuk membuat tulisan kepada rombongan yang datang.

“Selamat Datang Keluarga Besar Le Meridien Hotel!”

Itu tulisan pertama yang dibuat Husin dalam ukuran plano. Sejumlah hiasan diberikan pada tulisan dan kertas plano itu.

“Selamat Berekreasi Keluarga Besar Le Meridien Hotel!”

Tulisan kedua yang dibuat Husin.

“Wah, kerjaan kamu bagus. Ya, sudah, kamu mulai kerja saja,” begitu tanggapan pihak yang memberikan pekerjaan.

Hari Senin, Husin mendapatkan Surat Perintah Kerja Upah (SPKU) yang bersifat harian. Upah atau gaji diberikan sekali seminggu, diterima setiap hari Sabtu. Husin begitu bahagia, mampu mendapatkan penghasilan.

Husin mengerjakan apapun yang ditugaskan atasannya. Bukan saja menulis kata sambutan, tetapi juga mengaduk semen. Ancol terus berbenah. Bangunan dan wahana baru terus hadir. Pilihan Husin untuk bekerja dan bekerja, terpuaskan. Status sama sekali tak ia pikirkan.

Dalam waktu beberapa bulan, Husin ditanyakan bagian Personalia.

“Husin, kamu kenapa tidak melamar kerja masuk sebagai karyawan Ancol?” tanyanya.

Baca Juga :  Tentang 6 Provinsi Di Papua, Ada Papua Nugini Paling Timur

“Bukannya saya sudah bekerja, Bu?
tanya Husin.

“Belum. Kamu masih pekerja harian. Kalau mau, kamu mengajukan lamaran, biar bisa menjadi karyawan kontrak,” kata ibu itu.

Husinpun membuat surat lamaran. Surat kontrak kerjapun didapat sebulan kemudian. Masa kontrak, selama 18 bulan atau satu setengah tahun. Namun, tidak sampai beberapa bulan, Husin diangkat menjadi karyawan tetap. Karyawan kontrak lain, sama sekali belum diangkat menjadi karyawan. Sekalipun sudah bekerja selama delapan, sepuluh, sampai duabelas tahun.

2.3. Karyawan Termuda Penuh Talenta.

Masuk sebagai karyawan harian pada November 1991, lalu diterima menjadi karyawan kontrak pada Agustus 1994. Pekerjaan yang dilakoni adalah disain grafis.

Husin menjadi karyawan tetap pada Agustus 1994 di bawah Unit Dunia Fantasi Taman Impian Jaya Ancol. Kehandalan Husin dalam komunikasi, membuat manajemen menempatkannya pada bagian Sales Marketing. Pekerjaan itu dilakukan hingga Juni 2002.

Guna mendapatkan ilmu, Husin mengambil kuliah tahun 1994. Namun tidak bisa menyelesaikan kuliah, berhubung tiap tiga bulan dikirim Ancol ke luar Jakarta.

Baca Juga :  Ganjar Pranowo Bersama APEKSI Bergotongroyong Membangun dan Memajukan Negara Pancasila Indonesia

Seperti meteor yang disaksikan para pengujung di pinggir laut Ancol, Husin dengan cepat melesat, namun tidak pudar dan lenyap. Pada November 1998, tujuh tahun setelah menjadi karyawan upah harian dan empat tahun setelah menjadi karyawan tetap, ia dipercaya menjadi Kepala Seksi Penerangan Uni Dunia Fantasi. Tugas itu dirangkap dengan Sales Marketing, hingga Juni 2002.

Tugas berikut menanti pada Juni 2002, yakni Kepala Seksi Dekorasi Unit Dunia Fantasi hingga Januari 2005. Tak menunggu lama, Husin langsung mendapatkan posisi di perusahaan, yakni PT Taman Impian Jaya Ancol (TIJA). Posisi yang diraih adalah kepala Seksi Penerangan PT TIJA.

Sejak januari 2005 hingga September 2007, Husin menapak lagi selangkah, yakni sebagai Kepala Bagian Persewaan PT TIJA. Terdapat sekitar 60 restoran yang menyewa tempat di kawasan Ancol.

Husin tercatat sebagai karyawan termuda, termasuk ketika berstatus pekerja harian dan pekerja kontrak. Ia memiliki sejumlah boss. Seluruh pekerjaan berhasil dilakukan.

Bagaimana inovasi dan kebandelan Husin selama 30 tahun meniti karir di Ancol?

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : Indra Jaya Piliang
Editor : Harris
Sumber :

Berita Terkait

Fransiscus Go dalam Survey Calon Gubernur NTT
Jodoh Maluku Utara Adalah Taufik Madjid
Anak Indonesia, Harapan Peradaban Dunia “Menyambut Bonus Demografi 2045”
Jangan Permainkan Suara Rakyat Papua
Bahasa Ibu Sebagai Identitas Orang Asli Papua
OAP Wajib Selamatkan Bahasa Ibu Sebagai Identitas Warisan Budaya
Wujudkan Budaya Politik Bersih dan Beretika dalam Pesta Demokrasi
Selamatkan Generasi Muda Papua Dari Ancaman Bahaya Alkohol Dan Narkoba

Berita Terkait

Rabu, 24 April 2024 - 17:24 WIB

Sebanyak 50 ASN Pemkot Tidore Kepulauan Ikuti Pelatihan Kepemimpinan Administrator

Rabu, 24 April 2024 - 17:15 WIB

Pemuda Pancasila Jagokan Hj Eka Dahliani Abusama untuk Pilkada Halsel

Rabu, 24 April 2024 - 17:09 WIB

30 OPD Halsel Ke Jakarta, Aktivitas Pelayanan Publik Lumpuh

Selasa, 23 April 2024 - 18:37 WIB

Sikapi Hasil Sengketa Pilpres, Advokat Tb. Uuy Faisal Hamdan: Putusan MK Sudah Objektif

Selasa, 23 April 2024 - 12:26 WIB

Pastikan Keamanan Pasokan Listrik, Tim UBP PLTU Gelar Pengamanan di Area obvitnas

Selasa, 23 April 2024 - 07:49 WIB

Partai PKS Panik dengan Elektabilitas Bahrain Kasuba

Selasa, 23 April 2024 - 07:45 WIB

Ketum Komunitas Jabar dan Indonesia Unggul Beri Ucapan Selamat atas Kemenangan Prabowo-Gibran di MK

Selasa, 23 April 2024 - 07:41 WIB

Satu Rumah di Desa Kwala Langkat, Diduga di Rusak Massa

Berita Terbaru

DKI JAKARTA

Pada Sidang Mediasi, Nasabah WAL Minta Instrumen Pengembalian Dana

Selasa, 23 Apr 2024 - 20:19 WIB