Akibat Ditarget BAZIS, Kelurahan Pademangan Timur Wajibkan RT/RW Bayar Iuran ZIS

Senin, 17 Februari 2025 - 21:46 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DETIKINDONESIA.CO.ID, JAKARTA – Pemotongan wajib iuran Zakat Infaq dan Shodakoh (ZIS) tiap bulan pada Ketua RT dan RW di wilayah Pademangan Timur menjadi pertanyaan besar.

Pasalnya, iuran wajib itu sebesar 50 ribu dari masing-masing Ketua RT dan RW. Iuran dikumpulkan oleh RW dan diserahkan ke Kepala Seksi Kesejahetraan (Kasi Kesra) kelurahan guna disetorkan ke Badan Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh (BAZIS).

Ketika ditanyakan pada Lurah, Suhardiman terkait iuran 50 ribu untuk ZIS, dirinya merasa terkejut karena tidak mengetahui akan hal itu. Namum, setelah lurah menghubungi Kasi Kesra untuk mendapatkan penjelasan, ia mengatakan bahwa iuran itu merupakan ketentuan dari BAZIS karena adanya target yang diberikan pada setiap kelurahan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Jadi ini ketentuan dari BAZIS yang menargetkan Kelurahan Pademangan Timur. Iuran tersebut diserahkan ke Kasi Kesra kemudian tiap bulannya Kasi Kesra menyetorkan ke BAZIS karena ketentuan dan mengejar target per tahun,” kata Lurah, Jumat (14/8/2025).

Baca Juga :  Buka Rakernas, Menpora Amali Tegaskan Peran IGORNAS dalam Implementasi DBON Sangat Signifikan

Lurah juga mengeluhkan adanya iuran yang diwajibkan. “Sebab kita aja disini, aduh belum PMI akhir tahun wajib tiap lembar aja 10 ribu. Belum lagi external dan internal. Untuk internal aja ada 7 orang, saya harus bayar 3 juta untuk PMI. Gede loh target itu, kemarin aja PMI target harus 90 juta.

Kalau BAZIS tidak mewajibkan tapi kenapa harus menargetkan, tanya lurah, coba jangan ada target.

“Kami harus cari kemana target itu, ini sudah berlangsung lama karena ada target. Kalau target mah wajib jatuhnya. Kalau saya pribadi, ya sudah anggap amal aja buat bekal akherat,” keluhnya.

Bila jumlah RW ada 12 orang dan RT 168 orang di wilayah Pademangan Timur, artinya ada 180 orang membayar iuran ZIS Rp.50.000/orang/bulan (belum termaksuk jumantik) sama dengan Rp.9.000.000,- iuran ZIS dari RT/RW yang diserahkan untuk disetorkan ke BAZIS.

Baca Juga :  Pangdam XVII/Cenderawasih Lepas Kontingen Tim Sepak Bola Kodam Untuk Mengikuti Liga Santri Piala KSAD Tahun 2022

Namun dari bukti setor Kelurahan Pademangan Timur ke BAZIS Bulan April 2024 hanya Rp.7.020.000,- (belum termasuk jumantik) saja. Artinya ada selisih angka yang lumayan sebesar Rp.1.980.000, belum diketahui kegunaannya untuk apa oleh kelurahan.

Dengan adanya temuan ini, pihak kelurahan diharapkan dapat memberikan laporan yang sebenarnya, serta menjadi perhatian serius bagi pihak terkait untuk membantu mengawasi agar tidak terjadi penyelewengan dana ZIS yang dibebankan pada RT/RW dan Jumantik.

Hingga berita ini ditayangkan belum ada keterangan yang berhasil didapatkan dari pihak BAZIS.

*Dasar Hukum Pungutan Iuran*

Terkait larangan pungutan iuran diatur dalam Pasal 55 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 yang menyatakan bahwa pemerintah desa tidak boleh memungut biaya atau iuran dari masyarakat untuk kegiatan pemerintahan desa. Kemudian dalam Permendagri Nomor 114 Tahun 2014 juga melarang pungutan iuran untuk kegiatan pemerintahan desa.

*Sangsi bagi Pelanggar*

1. Pasal 56 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa menyatakan bahwa pelanggaran terhadap larangan pungutan iuran dapat dikenakan sanksi administratif, seperti pemecatan atau pemberhentian sementara.

Baca Juga :  Musni Umar Sebut KPK Sebaiknya Dibubarkan, Ini Alasannya!

2. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa juga menyatakan bahwa pelanggaran dapat dikenakan sanksi, seperti penundaan atau pembatalan kegiatan pemerintahan desa.

*Terkait Pungli*

Pungutan Liar (Pungli) merupakan tindakan melawan hukum, seperti korupsi dan kejahatan luar biasa. Pungli diatur dalam Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 dan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang pemberantas tindak pidana korupsi.

Bagi pelaku pungli dapat dikenakan hukuman 9 tahun penjara. Selain pidana penjara dapat dikenakan sangsi, seperti teguran tertulis, penundaan mengikuti pendidikan, penundaan kenaikan gaji berkala, penundaan naik pangkat, mutasi, penempatan dalam tempat khusus, dan pemberhentian jabatan (pemecatan).

Masyarakat dapat melaporkan ke Unit Pelayanan Publik (UPP) wilayah setempat atau pihak Kepolisian bila mendapati terjadinya tindakan melawan hukum (Pungli).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : Tim
Editor : MUFIK
Sumber : LIPUTAN LANGSUNG

Berita Terkait

Ahmad Irawan Soroti Pembelian Data oleh BPS, Pertanyakan Kepentingan Negara dan Perlindungan Privasi
Berdalil Efisiensi Anggaran Pembangunan Jalan Pulau Obi Dibatalkan, Pemerintahan Serly-Sarbin Diresahkan 
Gegara Minuman Keras Seorang Pemuda  Desa Silang, Menjadi Korban Penganiyaan
Afriansyah Noor Tegas: Pelanggaran Sertifikasi Halal Akan Ditindak Tanpa Kompromi
Diskusi Transmigrasi Patriot dengan PTN Terkemuka, Wamen Viva Yoga: Bangun Semangat Wirausaha Mahasiswa untuk Majukan Daerah Transmigrasi
Wamen Transmigrasi Viva Yoga: Tak Ada Matahari Kembar di Republik Indonesia
Sekjen Demokrat Herman Khaeron Dukung Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih, Yakini Bisa Sinergi dengan Koperasi yang Sudah Ada
Gubernur Malut Luncurkan KIP Kuliah Daerah, Direspons Positif Pemerintah Pusat

Berita Terkait

Rabu, 23 April 2025 - 19:43 WIB

August Hamonangan Menolak Kebijakan Parkir di Kantor Kecamatan, Wali Kota Juga Kena Tarif

Selasa, 22 April 2025 - 11:57 WIB

Kevin Wu Desak Pemprov DKI Gratiskan Transportasi untuk Seluruh Pengurus Tempat Ibadah

Selasa, 22 April 2025 - 11:15 WIB

Peringati Hari Kartini, Ketua PSI Jakarta Minta Pemprov DKI Revisi Perda Perlindungan Perempuan dan Anak

Kamis, 17 April 2025 - 09:31 WIB

Aliansi Serikat Pekerja BUMD Jakarta Raya Bertemu Kepala Dinas Ketenagakerjaan DKI Jakarta

Rabu, 16 April 2025 - 14:48 WIB

PSI Desak Bank DKI Atasi Masalah Pencairan Dana KJP Plus

Rabu, 16 April 2025 - 08:26 WIB

Aliansi Serikat Pekerja BUMD Jakarta Raya Matangkan Struktur dan Komitmen Bersama untuk para pekerja di BUMD DKI Jakarta

Jumat, 11 April 2025 - 10:16 WIB

Dugaan Kejahatan Siber di Bank DKI, Francine PSI Minta Dirut Buka-Bukaan Hasil Audit Forensik

Rabu, 9 April 2025 - 19:55 WIB

Bank DKI dan Semangat Tiga Pilar SPTJ: Pelajaran Penting bagi Serikat Pekerja BUMD

Berita Terbaru