DPP KNPI Menilai Erick Tak Beretika Sosialialisasi AKHLAK Lewat ATM

Senin, 8 November 2021 - 02:33 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gambar Erick Thohir di Mesin ATM (dok. www. detikindonesia.id)

Gambar Erick Thohir di Mesin ATM (dok. www. detikindonesia.id)

DETIKINDONESIA.ID, JAKARTA- DPP KNPI kembali menyikapi sosialisasi nilai AKHLAK BUMN Menteri Erick yang tersebar lewat vidio di berbagai ATM milik BUMN. Sebagaimana diketahui bahwa selama beberapa bulan ini beredar vidio tentang sosialisasi nilai Akhlak. AKHLAK yang dimaksud dalam hal tersebut adalah akronim dari Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif. Menurut Sekjen DPP KNPI Samtidar Tomagola, ia menyarankan agar Menteri Erick berhenti menggunakan fasilitas negara untuk kampanye terselubung nilai akhlak yang dianggapnya tidak etis dan juga penting bagi masyarakat.

BACA JUGA:

“Kalau di kantor kantor BUMN ada Iklan Akhlak untuk wajar, karena itu memotivasi karyawan dan pegawai, karena nilai itu cocok untuk pegawai kementerian dan karyawan BUMN. Tapi untuk masyarakat apa? Tidak ada urgensinya. Rakyat butuh makan, butuh kesejahteraan bukan kampanye nilai nilai. Jadi menteri Erick berhentilah berkampanye di Mesin ATM”. tegas Samtidar

Baca Juga :  PKN Dukung IKN Untuk Keberlanjutan

Lebih lanjut Tomagola yang juga merupakan aktifis dan alumni HMI Jakarta Raya menyoroti terkait ketidakmampuan Erick dalam mengelola BUMN, hal itu dilihat dari margernya beberapa BUMN.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Merger merger, akuisisi itu membuktikan ketidakmampuan Erick Thohir dalam mengelola BUMN, logikanya kalau tambah penduduk tentu usaha harus mesti bertambah, jadi BUMN itu bukannya berkurang tapi harus bertambah. BUMN jaman Soekarno itu penduduk Indonesia 100 juta, sekarang ini 270 juta, mestinya peran BUMN itu lebih strategis” ungkapnya.

Dalam lanjutan pernyataannya Tomagola Meminta kepada Presiden untuk mengevaluasi dan dan tidak takut untuk mengganti Menteri Erick karena dianggap sudah gagal meningkatkan ekonomi strategis.

Baca Juga :  FPPJ Nilai Pernyataan PKS Ke Heru Budi Tendensius: Kudu Banyak Baca Berita

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : Airlangga
Editor : Harris
Sumber :

Berita Terkait

Komite IV DPD RI Minta RPJPN 2025-2045 Munculkan Pertumbuhan Ekonomi Baru
Komite I DPD RI Beri Catatan Penting Atas Pelaksanaan Pemilu Serentak 2024
Indonesia Terus Komitmen Kirimkan Bantuan Kemanusiaan ke Palestina dan Sadan
Senator Terpilih 2024 Salut Ketua DPD RI Rendah Hati dan Mau Mendengar
Senator Petahana Apresiasi LaNyalla Membawa DPD RI Semakin Diperhitungkan
Ketua Komite I DPD RI Fachrul Razi : Pilkada Aceh Dipastikan Aman
Dorong Stabilitas Harga: Komite II DPD RI Panggil Menteri Pertanian dan Pihak Terkait
Diskusi Bersama Senator Papua, Ketua DPD RI Bicara Bangsa hingga Bola

Berita Terkait

Jumat, 19 April 2024 - 21:31 WIB

Sempat Gegerkan Warga Hinai, Penemuan Jasap Pria Didalam Parit Ternyata Warga Binjai

Jumat, 19 April 2024 - 18:52 WIB

Walikota Ali Ibrahim Buka Secara Resmi Musrenbang RPJPD Kota Tidore Kepulauan Tahun 2024-2045

Jumat, 19 April 2024 - 18:46 WIB

Bertarung Pilkada Halsel Hj Eka Dahliani Usman Ambil Formulir pendaftaran Dari Partai PKB

Jumat, 19 April 2024 - 18:40 WIB

Tim Pengamanan PT Indonesia Power UBP Pangkalan Susu Lakukan Pengamanan Kelistrikan

Kamis, 18 April 2024 - 17:37 WIB

SBGN Malut Ajak Karyawan Peringati Hari Buruh 1 Mei 2024

Kamis, 18 April 2024 - 17:33 WIB

DPC PKB Halsel Buka Penjaringan Bakal Calon Kepala Daerah Besok

Kamis, 18 April 2024 - 13:53 WIB

Warga Hinai Dikejutkan Penemuan Sesosok Mayat Pria Membusuk Didalam Parit

Rabu, 17 April 2024 - 18:11 WIB

Ketum DPP Surosowan Indonesia Bersatu Beri Konsultasi dan Bantuan Hukum Gratis Bagi Masyarakat Tidak Mampu

Berita Terbaru