Kapus Dolik dan Bendahara Diduga Salahgunakan Dana BOK

Rabu, 15 November 2023 - 06:13 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DETIKINDONESIA.CO.ID, HALSE – Pengelolaan anggaran Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas Dolik Kecamatan Gane Barat Utara Kabupaten Halmahera Selatan selama dua tahun diduga disalahgunakan oleh Kepala Puskesmas Sofyan Umsohi dan Bendahara Sakila Abdul Fatah.

Sofyan Umsohi yang menjabat sebagai Kepala Puskesmas Dolik sejak tahun 2021 itu tidak transparan dengan pengelolaan dana BOK yang bersumber dari APBN. BOK yang dikelola Sofyan dalam satu tahun sebesar Rp1 Miliar lebih.

Akibat dari Ketidak transparansi Sofyan dan Bendahara, Sakila Abdul Fatah,muncul aksi protes sejumlah tenaga kesehatan Puskesmas Dolik pada saat rapat, Senin 13/11 dengan pembahasan sisa anggaran BOK di bulan Juli-Agustus tahun 2023, senilai Rp. 238.7793,344 atau 200 juta lebih yang dipakai untuk reakreditasi Puskesmas

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Uang itu kan mereka (Kapus dan Bendahara) sengaja tahan katanya persiapan reakreditas puskesmas. Ternyata kami tanya anggaran itu, kapus dengan bendahara bilang sudah habis pakai di reakreditas,” kata salah satu sumber terpercaya media ini, Selasa 14/11/2023.

Baca Juga :  Wabup Kaimana Terima Penyerahan 8 Nama Calon Anggota MRPB Kaimana

Mendengar pengakuan tersebut, sejumlah staf mengaku kaget dan heran. Karena reakreditas Puskesmas memakan anggaran sebesar Rp 200 juta lebih tanpa sisa. Padahal anggaran reakreditas sebelum Sofyan Umsohi menjabat sebagai Kepala Puskesmas hanya menghabiskan anggaran Rp. 67 juta lebih.

“Tapi yang ini sampai 200 juta lebih. Anehnya kami tanya rincian mereka bilang belum bikin rincian. Padahal reakreditas sudah selesai satu bulan yang lalu. Makanya kami bilang tidak ada tranparansi dari Kapus dan Bendahara ini yang jadi pertanyaan dibenak kami,” tuturnya.

Selain itu, sejak Sofayan dan Sakila menjabat sebagai Kepala Puskesmas dan Bendahara kegiatan per triwulan yang rutin dilakukan selalu meninggalkan utang dengan nilai ratusan juta. “Padahal kapus lama itu setiap turun kegiatan per triwulan utang BBM, uang makan dan ATK itu paling di atas 30 juta dan paling rendah 15 juta terus ada rinciannya. Tapi yang dia (Sofyan Umsohi ) ini per triwulan itu kadang utang sampai 130 juta,” cetusnya.

Baca Juga :  Polda Sumut Kirimkan 57 Truk Material Bangunan untuk Korban Gempa di Tapanuli Utara

Lebih anehnya lagi, kata Dia, Sofyan mengambil kebijakan ada dana saving setiap triwulan. Nilainya bervariasi dari 20 juta sampai 40 juta setiap triwulan. Padahal namanya dana BOK itu dipakai habis untuk kegiatan pelayanan kesehatan untuk masyarakat.

“Ada dana saving tapi dia masih utang di atas ratus juta setiap teiwulan. Terus dana saving itu disimpan untuk apa,” katanya deng nada tanya.

“Yang jelas selama Sofyan Umsohi menjabat dari tahun 2021 sampai sekarang tidak ada transparansi pengelolaan dana BOK. Padahal dalam satu tahun dan BOK yang dikelola Rp.1 Miliar lebih,” sambungannya.

Terlepas dari itu awak media mencoba menghubungi kapus Dolik, melalui telpon seluler dengan nmr tujuan, O823xxxxxxxx,Ia mengakui atas anggaran 200 juta itu digunakan untuk reakreditasi.

Baca Juga :  Kodam XVII/Cenderawasih Gelar Senam SKJ 88 Dan Olahraga Bersama TNI Polri dan FKPD Di Lapangan Makodam

Kata kapus, angaran 200 juta itu bukan cuma di fokuskan di akreditas,tapi ada item – item lain Misalnya kunjungan dari dinas itu angaran itu di gunakan,tidak mungkin pake angaran sendiri.

Terkait dengan angaran 200 juta itu bukan insiatif saya sendiri tapi kesepakatan melalui rapat dengan tenaga medis di puskesmas, ungkapnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : TIM
Editor : YULI
Sumber :

Berita Terkait

Keberadaan Tower Seluler Sudah Lama Tidak Berfungsi Dikhawatirkan Warga di Langkat
Miris Bangunan SDN 130 Halsel, Tak layak Di Huni Butuh Sentuhan Pemda Halsel
Diduga Kades Laluin Korupsi DDS Ratusan Juta TA 2023
Staf Ahli Pemkot Tidore Hadiri Pemasangan Tiang Alif Mushola Al-Mujahidin, Ini Pesannya!
Sukseskan Hari Nusantara 2023, Walikota Tidore Beri Semangat Untuk Tim LO dan Protokol
Wakili Walikota, Asisten Sekda Bid. Pemerintahan dan Kesta Hadiri Rakor Tim Pora Kota Tidore Kepulauan
Menyongsong Hari Nusantara 2023, Pemkot Tidore Kepulauan Terima 20 Mini Bus dari Kemenhub RI
Pemdes Nggele Salurkan BLT-DD Tahap Akhir

Berita Terkait

Sabtu, 9 Desember 2023 - 15:06 WIB

Keberadaan Tower Seluler Sudah Lama Tidak Berfungsi Dikhawatirkan Warga di Langkat

Sabtu, 9 Desember 2023 - 12:54 WIB

Miris Bangunan SDN 130 Halsel, Tak layak Di Huni Butuh Sentuhan Pemda Halsel

Sabtu, 9 Desember 2023 - 12:48 WIB

Diduga Kades Laluin Korupsi DDS Ratusan Juta TA 2023

Sabtu, 9 Desember 2023 - 06:48 WIB

Staf Ahli Pemkot Tidore Hadiri Pemasangan Tiang Alif Mushola Al-Mujahidin, Ini Pesannya!

Sabtu, 9 Desember 2023 - 06:37 WIB

Sukseskan Hari Nusantara 2023, Walikota Tidore Beri Semangat Untuk Tim LO dan Protokol

Sabtu, 9 Desember 2023 - 05:55 WIB

Menyongsong Hari Nusantara 2023, Pemkot Tidore Kepulauan Terima 20 Mini Bus dari Kemenhub RI

Jumat, 8 Desember 2023 - 14:55 WIB

Pemdes Nggele Salurkan BLT-DD Tahap Akhir

Jumat, 8 Desember 2023 - 13:43 WIB

Gandeng Pemda Halmahera Selatan, Kodim 1509/Labuha Gelar Karya Bakti Pembersihan

Berita Terbaru

Berita

Diduga Kades Laluin Korupsi DDS Ratusan Juta TA 2023

Sabtu, 9 Des 2023 - 12:48 WIB