Komunikasi dan Transparansi, Kunci Sukses Efisiensi Anggaran Negara

Rabu, 19 Februari 2025 - 10:28 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

AA LaNyalla Mahmud Mattalitti Anggota MPR RI/DPD RI dan Ketua DPD RI ke-5 (Detik Indonesia/Klikwarta.com)

AA LaNyalla Mahmud Mattalitti Anggota MPR RI/DPD RI dan Ketua DPD RI ke-5 (Detik Indonesia/Klikwarta.com)

Harus dibuka. Bukankah Presiden Prabowo ingin memastikan kebocoran anggaran belanja dihilangkan? Soal sedikit mencoreng muka kementerian/lembaga ya tidak apa-apa, kan yang penting hasilnya.

Bukankah Bappenas dan kementerian punya tolok ukur outcome dari penggunaan anggaran? Ukur dan buka saja. Apa outcome dari rakor, kajian, bimtek, konsolidasi, konsinyering dan lain-lain itu terhadap pembangunan?.

Belum lagi jika kegiatan itu digelar di ballroom-ballroom hotel bintang lima yang gedungnya dimiliki perorangan dan manajemennya dikelolakan kepada group manajemen hotel milik asing. Kemana uang yang dibelanjakan di hotel itu?.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Komunikasi

Faktor yang tidak kalah penting adalah komunikasi yang memastikan bahwa pesan tersampaikan secara utuh. Dimana paling krusial adalah belanja yang langsung ke masyarakat atau pelayanan publik tidak dihapus. Ini penting. Sehingga tidak terjadi salah tangkap dan salah informasi.

Baca Juga :  Setuju PT 0%, Aktivis Juris Polis Institute Sorot Wacana Pemindahan Ibu Kota

Misalnya, efisensi anggaran di Kementerian Pendidikan. Di masyarakat beredar informasi bahwa efisiensi menyasar belanja pelayanan Pendidikan. Padahal yang diefisiensikan adalah kegiatan-kegiatan yang berada di template ‘lama’ yang isinya itu ke itu saja dari tahun ke tahun. Dan tidak ada hubungannya dengan belanja Pendidikan langsung ke sekolah atau kampus.

Pemerintah seharusnya memiliki saluran komunikasi yang paling efektif. Karena itu sudah seharusnya mampu menjelaskan secara detil apa yang dirancang. Apa latar belakangnya, dan bagaimana aksi atau langkahnya. Serta tujuan akhirnya akan dirasakan kapan. Sehingga rakyat punya hope. Dan tidak terombang-ambing dengan informasi yang simpang siur.

Tidak perlu juga pakai jasa para buzzer, yang hanya akan menambah kegaduhan. Karena saluran yang digunakan di medsos memang memberi ruang untuk saling serang. Sehingga kita justru terjebak dengan perang retorika dan persuasi saja. Lebih penting menjelaskan secara utuh pesan dan memastikan pesan tersebut sampai ke masyarakat yang dilakukan oleh pemerintah. Dengan catatan: tidak simpang siur juga antar kementerian/lembaga.

Baca Juga :  Demi Muluskan Ganjar Presiden 2024, Jenderal Andika Perkasa Hadiri Diskusi Pemenangan "Kenapa Harus Ganjar"

Terakhir, perlu dijelaskan juga, bahwa pilihan melakukan efisiensi belanja APBN ini adalah pilihan untuk mengurangi utang dalam menutup defisit anggaran. Apalagi setiap tahun, termasuk tahun 2025 ini, pemerintah harus membayar jatuh tempo cicilan utang pokok dan bunga tahunan, yang angkanya tidak kecil.

Jadi, efisiensi belanja yang tidak terlalu perlu. Atau pos belanja ‘ala-ala’ itu harus menjadi tradisi dan semangat kita semua. Bahkan harus menjadi tugas besar para penyusun Rancangan APBN di tahun 2026 nanti.

Tetapi di sisi lain, ada baiknya mulai dikaji bagaimana gaji pokok dan tunjangan para ASN yang relatif kecil itu dipikirkan. Sehingga mereka tidak berharap kepada SPPD atau uang-uang tambahan dari kegiatan-kegiatan yang melekat di kesekjenan masing-masing kementerian/lembaga

Baca Juga :  Kaicil Joko Widodo, Tanah Buton dan Moloku Kieraha

 

Sumber : Klikwarta.com

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : TIM
Editor : BIM
Sumber : KLIKWARTA.COM

Berita Terkait

Antara DPD RI dan Mosi Integral Natsir 
10 Orang Terkaya di Dunia Tahun 2025
Bergabung dengan AMPI: Menguatkan Semangat Karya untuk Masa Depan Indonesia
Indonesia Dominasi Pasar Tambang Nikel Terbesar Di Dunia
HABLUM MINNAS OM BOER, PERJALANAN HINGGA KINI
JURUS DEWA MABUK EKONOMI INDONESIA
Saatnya MA menjadi Sang Adil (Dharmayukti), Meluruskan Kasus Timah Rp 300 Triliun: Antara Framing dan Keadilan?
Tetep Autentik di Tiap Langkah

Berita Terkait

Jumat, 18 April 2025 - 23:06 WIB

Pengurus DPD I Asosiasi Pemerintah Desa Provinsi Maluku Utara, Siap Dilantik 

Jumat, 18 April 2025 - 19:37 WIB

Harita Nickel Lestarikan Flora dan Fauna Endemik lewat Pemantauan dan Edukasi Karyawan

Jumat, 18 April 2025 - 15:35 WIB

Wakil Bupati Halmahera Selatan Gelar Konsultasi dengan Dirjen Bina Pemdes Kemendagri

Jumat, 18 April 2025 - 11:46 WIB

Bupati Halsel Dorong Paguyuban Adat Kelola Taman Budaya di Hutan Kota

Kamis, 17 April 2025 - 16:26 WIB

Proyek Jalan Pulau Makian Terlambat, Kadis PUPR Halsel Beberkan Penyebab

Rabu, 16 April 2025 - 18:38 WIB

Bupati Halsel Dorong Revitalisasi Taman Budaya yang Terlupakan

Selasa, 15 April 2025 - 09:36 WIB

Wakil Bupati Halsel Sampaikan Prioritas Pembangunan Daerah ke Kepala BPPW

Senin, 14 April 2025 - 15:37 WIB

Wali Kota Tidore Ketuai Rapat Persiapan Menuju MUNAS VII APEKSI 2025

Berita Terbaru