Refleksi Ke-62 Tahun PMII : Transformasi Gerakan Merawat Peradaban

Minggu, 17 April 2022 - 08:32 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh : Syahrul Maulana 

Penulis Adalah: Ketua Cabang PMII Pidie Jaya-Pidie Priode 2020-2021

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia yang di singakatkan PMII adalah sebuah organisasi didirikan pada 17 April 1960, bertempat di Surabaya. Yang berfokus melakukan pengkaderan dan menciptakan SDM yang unggul di seluruh Indonesia, PMII dalam pandangan keagaman berpaham Ahlusunna Wal Jamaah yang selaras dengan pandangan Nahdlatul Ulama sebagai induk yang melahirkannya. PMII memiliki komitmen dalam mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan memelihara tradisi lokal bangsa Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

PMII sebagai komponen gerakan yang berafiliasi secara emosional dan kultural dengan gerakan Nahdlatul Ulama menjadi strategis dan signifikan menjadi pionir Gerakan Moderasi Islam di Indonesia, khususnya pada dinamika gerakan kaum muda. Karena pada tingkat diskursus wacana, penguatan masyarakat dan aksentuasi kepentinganya selalu dibangun dengan spirit keislaman, kemasyarakatan dan kebangsaan.

Baca Juga :  Miras Menghancurkan Masa Depan OAP

Organisasi ini sebagai tempat aktualisasi memiliki arti penting dalam pengembangan diri para kader dan anggota. Kebutuhan untuk berinteraksi sosial menjadi alasan mengapa diperlukan berdirinya suatu organsisai. Termasuk dalam hal ini adalah menjaga dan memproduksi nilai-nilai moral masyarakat yang biasanya diemban oleh pendidikan. Pentingnya organisasi akan semakin terlihat jika perubahan zaman yang mengarah pada individualisme disadari secara jujur. Pesatnya perkembangan teknologi informasi secara alami mengasingkan manusia dari kehidupanya sendiri.

Konsekuensi dari teknologi informasi yang semakin canggih di zaman milenial ini sehingga semakin mudah pula paham- paham asing masuk dan berkembang di Indonesia. Disinilah peran organisasi seharusnya ikut ambil peran dalam memfilter paham asing tadi, dan ikut terus serta dalam melestarikan atau menjaga nilai- nilai yang dimiliki bangsa sendiri, apalagi organisasi ekstra kampus, yang harusnya organisasi ektra kampus mempunyai ruang gerak yang lebih luas ketimbang organisasi intra kampus.

Baca Juga :  Konsisten Saja Pada Ancaman, Polisikan Klien Kami

Organisasi ekstra kampus merupakan suatu organisasi yang berlatar belakang kemahasiswaan yang berdirinya diluar wewenang kampus. Istilah organisasi ekstra kampus ini muncul pada zaman orde baru yang menerapkan sistem NKK/ BKK (Normalisasi Kehidupan Kampus/ Badan Koordinasi Kemahasiswaan) di dalam seluruh kampus di Indonesia, sehingga mengakibatkan lembaga mahasiswa seperti BEM dan yang lainnya ditiadakan karena dianggap berbahaya oleh pemerintah pada saat itu. Kemudian muncul istilah organisasi ekstra kampus sebagai wujud eksistensi mahasiswa sebagai kaum intelektual yang menyuarakan keadilan bagi rakyat Indonesia yang tertindas pada zaman orde baru.

Organisasi ekstra kampus yang sampai saat ini masih terjaga eksistensi dan gerakanya salah satunya adalah organisasi ektra kampus yang berwarnakan Islam, organisasi ekstra kampus Islam tadi diantaranya Pergerakan Mahasiwa Islam Indonesia (PMII).

Baca Juga :  Ketua DPD RI Sampaikan Persyaratan Menuju Digitalisasi Pertanian di Seminar Agrotech 2021. Apa Saja Itu?

Sedangkan agama Islam merupakan agama dakwah, yaitu agama yang menegaskan umatnya untuk menyebarkan dan menyiarkan kepada seluruh umat manusia secara arif dan bijaksana. Sebagai agama yang rahmatan lil alamin, Islam dapat menjaminakan terwujudnya kebahagiaan dan kesejahteraan umatnya mana kala ajaran Islam dilaksanakan dengan sungguh- sungguh dan benar sebagaimana yang telah dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW , rahmatan lil alamin juga bisa diartikan konsep pendekatan terhadap ajaran agama Islam secara proporsional antara Iman, Islam dan Ihsan yang di dalam pola pikir, pola sikap dan pola prilakunya tercermin sifat-sifat selektif, akomodatif, dan integratif .

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : Syahrul Maulana
Editor : Harris
Sumber :

Berita Terkait

Catatan Politik Senayan; Prioritaskan Program dengan Berpijak Pada Aspirasi Publik
Politik di Spice Islands
Transmigrasi Bukan Solusi Kesejahteraan Bagi Penduduk Orang Asli Papua
Implementasi Disertasi Menteri Bahlil: Pembentukan SATGAS Hilirisasi Berkeadilan dan Berkelanjutan Mendesak Dipercepat
Rancu Produk Hukum Pelantikan Presiden & Wakil Presiden
Kerek Lamok dan Wunuk Kerek
Perempuan Lani dan Cawat Tali
Sahabatku, Sukiman Yang Syahid Dalam Mencari Nafkah
Tag :

Berita Terkait

Selasa, 3 Desember 2024 - 21:46 WIB

Bupati Freddy Thie Bertemu Kakanwil BPN Manokwari, Bahas Pembangunan Bandara Yamor

Selasa, 3 Desember 2024 - 18:04 WIB

Bawaslu RI Didemo Untuk Diskualifikasi Sherly-Sarbin.

Selasa, 3 Desember 2024 - 18:02 WIB

Lagi Lagi Oknum Polisi Malut Intimidasi Jurnalis 

Selasa, 3 Desember 2024 - 17:45 WIB

Pemkab Kaimana Raih Penghargaan MCP Tertinggi Se-Papua Barat Tahun 2023

Minggu, 1 Desember 2024 - 17:46 WIB

Pemkab Kaimana Ajak IDI Kolaborasi Tingkatkan Pelayanan Kesehatan

Minggu, 1 Desember 2024 - 14:43 WIB

KODI Raja Ampat Minta KPU Hentikan Proses Perhitungan Suara

Minggu, 1 Desember 2024 - 14:08 WIB

Empat Paslon Resmi Laporkan Sekda Raja Ampat Ke Bawaslu, Ini Penyebabnya

Minggu, 1 Desember 2024 - 12:47 WIB

Ria Umlati: Saya Sebagai Mantan ASN Malu Lihat Tindakan Sekda Yusuf Salim

Berita Terbaru

Daerah

Bawaslu RI Didemo Untuk Diskualifikasi Sherly-Sarbin.

Selasa, 3 Des 2024 - 18:04 WIB

Daerah

Lagi Lagi Oknum Polisi Malut Intimidasi Jurnalis 

Selasa, 3 Des 2024 - 18:02 WIB