Rekontruksi HMI : Upaya Mewujudkan Kualitas Insan Cita

Kamis, 2 Maret 2023 - 10:18 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh: Hasrul (Mahasiswa Universitas Negeri Makassar

DETIKINDONESIA.CO.ID – Tidak bisa kita pungkiri bahwa Himpunan Mahasiswa Islam (HmI) Adalah salah satu organisasi terbesar di Indonesia, bukan lagi skala Nasional bahkan sudah sampai pada kanca internasional

HMI sudah terbilang cukup tua, Ia telah membersamai sejarah panjang bangsa Indonesia. HmI telah menyumbang banyak kader untuk menjadi tokoh nasional dan Figur, Mulai dari Tokoh Akademisi hingga sampai di rana figur politik. Tentu keberhasilan tersebut tidak semudah membalikkan telapak tangan, banyak perjuangan dan pengorbanan yang menyertainya

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Namun satu hal yang paling fundamental dari kesuksesan HmI mencetak kader-kader terbaik adalah proses kaderisasi untuk menciptakan regenerasi. Dalam hal ini adalah penguatan intelektual disektor akar rumput. Dimana Mata air pengaderan sebagai rahim lahirnya sosok calon pemimpin masa depan dan sebagai agen pembaharu

Penguatan intelektual, dalam hal ini kajian dan literasi harus terus berjalan. Akan tetapi kondisi hari ini, realitas objektif dilapangan menunjukan betapa terdegradasinya HmI dibidang intelektual. Diantara banyaknya lepasan Basic Training (BASTRA), Hanya sekian orang yang benar-benar melangsungkan proses kaderisasi, hanya sekian orang bahkan tidak sampai Lima Puluh persen yang benar-benar terisi secara intelektual. ini menunjukan suatu penurunan kualitas kader HMI

Baca Juga :  Menjelang Pelantikan dan Raker, Relawan Milenial di Banjiri Dukungan

Apalagi banyaknya kepentingan kelompok yang sering kali mengabaikan kepentingan organisasi. Lahir kelompok sektoral yang menjadi sekat Struktural, bahkan sering kita dapati hadir beberapa Kepengurusan di tingkatan Komisariat, Cabang, Bahkan diskala Pengurus Besar (Dualisme, dan Bahkan ada yg lebih dari Dua)

Tentu ini menjadi pertanyaan besar, Mengapa mesti terbagi jika setiap Kader memiliki tujuan yang sama?? Demi baiknya keberlangsungan Organisasi

Namun terlepas dari kepentingan kelompok dan sekte-sekte di jajaran Struktural, mereka yang sadar harus tetap menjalankan proses kaderisasi, sebab Proses kaderisasi (Bastra, dan lain2nya) adalah suatu rahim suci yang melahirkan sosok insan cita

Celakanya jika sampai pada proses pengkaderan dilibatkan politisasi, ini akan sangat mencederasi visi mulia hadirnya HmI, Sebagai Roh perjuangan dalam mempertahankan Bangsa dan kelangsungan Ummat

Baca Juga :  Bangsa Papua Akan Bangkit Memimpin Dirinya Sendiri

Selain dari proses kaderisasi. Hari ini, kita rindu HmI yang menjadi garda terdepan dalam menyuarakan keresahan masyarakat,kita rindu HmI yang memperjuangkan hak-hak rakyat yang tertindas dan yg didominasi. Sebab implementasi dari setiap teori juga sangat perlu.

Secara kekuatan basis Massa, HmI adalah organisasi yang terbilang cukup punya power yang besar untuk mendobrak sistem tatanan yang bobrok, HMI dengan Ribuan bahkan jutaan kadernya memungkinkan untuk melakukan pengawalan secara massif terhadap pemerintahan yang tidak berpihak pada rakyat. Akan tetapi nampaknya para petinggi HmI telah sibuk berdansa dengan kekuasaan, ia lebih cenderung bertatap wajah bahagia dengan penguasa daripada turun langsung kemasyarakat merasakan derita.

Bisa kita lihat, seberapa sering petinggi HmI melakukan silaturahmi dengan birokrasi,ketimbangkan terjun kemasyarakat untuk memberi edukasi maupun melakukan pengawalan yang efektif dan jangka panjang
Namun untuk melakukan pergerakan tentu perlu bekal pengetahuan, oleh karena itu betapa penting proses kaderisasi penguatan intelektual ditataran akar rumput, sebab basis massa yang cerdas tentu sangat menjadi penunjang dari keberhasilan suatu gerakan.

Baca Juga :  Menunggu Putusan MK Tentang Sistem Pemilu Terbuka atau Tertutup?

Seperti konsep yang ditawarkan oleh Antonio Gramsci bahwa Intelektual berperan penting untuk menggugat jerat ideologis para kaum borjuasi.

Selain Gramsci , Karl Marx juga berpandangan bahwa sebuah gerakan revolusi harus diawali dengan pendidikan basis massa. Sebuah konsep keadaan yang mengubah kesadaran para kaum proletar. dan segala bentuk pengetahuan harus di uji dilapangan, harus kita terapkan, sebab sejatinya pendidikan adalah untuk kemanusiaan. sehingga kita tidak boleh lagi tergiur oleh figur dan sosok Alumni HMI yang saat ini menjabat posisi strategis di Pemerintahan.

Kader HMI harus menjadi mitra kritis,tanpa melihat dengan siapa kita berlawan. Sebab tidak ada yang lebih utama daripada kepentingan Masyarakat,Kepentingan Ummat dan tentu demi keberlangsungan Bangsa yang sehat.

 

Oleh, Hasrul Mahasiswa Universitas Negeri Makassar

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : Hasrul
Editor : Fiqram
Sumber :

Berita Terkait

Fransiscus Go dalam Survey Calon Gubernur NTT
Jodoh Maluku Utara Adalah Taufik Madjid
Anak Indonesia, Harapan Peradaban Dunia “Menyambut Bonus Demografi 2045”
Jangan Permainkan Suara Rakyat Papua
Bahasa Ibu Sebagai Identitas Orang Asli Papua
OAP Wajib Selamatkan Bahasa Ibu Sebagai Identitas Warisan Budaya
Wujudkan Budaya Politik Bersih dan Beretika dalam Pesta Demokrasi
Selamatkan Generasi Muda Papua Dari Ancaman Bahaya Alkohol Dan Narkoba

Berita Terkait

Kamis, 18 April 2024 - 17:27 WIB

Pimpinan DPRD DKI Dukung Restorasi Rumah Dinas Gubernur Jakarta

Rabu, 17 April 2024 - 21:18 WIB

Dukung Heru Tuntaskan Banjir, Milenial Jakarta: Gak Usah Dengar Suara Nyinyir

Kamis, 11 April 2024 - 00:17 WIB

Rayakan Idul Fitri 1445 H Bersama Keluarga, Surijaty Gelar Open House

Minggu, 31 Maret 2024 - 22:14 WIB

Hadiri Pelantikan LAB, Kombes Nicolas Sampaikan Maklumat Hukum Jelang Idul Fitri 1445 H

Minggu, 31 Maret 2024 - 21:59 WIB

Hadiri Acara Bamus Betawi, Ketum Salatin: Pelantikan LAB Merupakan Penguatan Budaya Asli Indonesia

Minggu, 31 Maret 2024 - 20:22 WIB

Kembali buat Gebrakan di Bulan Ramadhan, Eki Pitung Lantik Pengurus LAB dan Santuni 500 Anak Yatim

Kamis, 28 Maret 2024 - 23:01 WIB

Ditanya soal Gugatan di MK, Bunda Indah: Prabowo tidak Mencari Uang, Dia Hanya Menunggu Kematiannya

Sabtu, 16 Maret 2024 - 16:49 WIB

Pemilu 2024: PSI Meraup 465.936 suara, William Sarana Menjadi Caleg Suara Terbanyak

Berita Terbaru