Soal Relasi, Robi Idong; Itu Omong Kosonglah, Ini Negara Kesatuan Punya Aturan, Tidak Seenaknya

Rabu, 25 September 2024 - 10:46 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DETIKINDONESIA.CO.ID, NTT – Calon Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo, S. Sos., M.Si menilai pentingnya kolaborasi bersama jaringan pusat sebagai kewajiban serta menghindari adanya mekanisme loby-loby yang mengakibatkan ketergantungan politik.

Hal demikian disampaikan oleh mantan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo atau yang kerap disapa Robi Idong dalam jumpa pers usai mengikuti tahapan pengundian dan penetapan nomor urut pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Sikka di halaman Kantor KPU Sikka pada Senin, 23/09/2024.

Namun demikian, Roberto Diogo, menyatakan pula untuk memahami mekanisme sistem keuangan negara, termasuk sistem keuangan yang ada di daerah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sehingga kata dia, terhadap pentingnya jaringan atau relasi yang dibangun dengan otoritas pusat, justru merupakan sebuah kewajiban bagi pemimpin yang semestinya tidak harus di klaim oleh siapapun, apa lagi sampai mengakui dirinya memiliki jejarinh yang luas.

Baca Juga :  Masyarakat Nangahure Lembah Merasa Terbantu Saat Robi Idong Memimpin Sikka, Hasna; Semoga KSS Bisa Dilanjutkan

“Jaringan itu omong kosong lah, ini negara kesatuan yang sudah punya aturan. Jadi, tidak bisa kita kenalan dengan orang kemudian disuruh KKN (Kolusi, Korupsi dan nepotisme, red) dan melanggar hukum untuk memberikan transaksi lebih besar,” terang Robi Idong.

Ia melanjutkan, bahwa negara ini merupakan sebuah negara yang sudah tertib, sehingga soal mengkalim bahwa memiliki sebuah relasi yang kuat hingga ke pusat justru tidak bisa dibenarkan.

“Jadi ini merupakan program, bukan karena punya kenalan kemudian anggaran datang, kan anggaran ini ada isinya mau buat apa,” jelas dia.

Sehingga, ia mengajak agar masyarakat Kabupaten Sikka tidak terpengaruh dengan pengakuan apapun.

“Soal jaringan pusat yang pertama itu adalah kewajiban bagi setiap otonomi daerah, ada 34 urusan wajib dan 8 urusan pilihan dimana semua urusan yang diserahkan ke daerah itu diikuti dengan tranfer pembiayaan. Sehingga tiap tahun itu kita akan input kebutuhan sumber daerah yang sesuai dengan aturan kementrian keuangan setiap tahun, untuk memutuskan berapa besar anggaran untuk daerah tertentu,” ujarnya.

Baca Juga :  Sosok Pelayan Masyarakat Papua Berikan Bantuan Alkitab Dan Sembako Di Gereja Kingmi Eklesia, Pdt. Yosias Tebay  Terima Kasih Pangdam XVII/Cenderawasih

Soal anggaran kata dia sudah ada pemerintah provinsi dan pemerintah pusat yang tentunya pun ada otonomi daerah.

“Mari kita fokus pada legalitas dan transparansi, sehingga kolaborasi yang dilakukan benar-benar bermanfaat untuk kemajuan Sikka tanpa terjebak dalam praktik yang merugikan,” pinta Robi.

Lebih jauh ia menyampaikan bahwa sudah tidak zamannya lagi mengandalkan jejaring sebagai tolak ukur besar dan kecilnya postur kemajuan suatu daerah.

“Tentunya bahwa semua pembiayaan dana daerah sudah diatur oleh Kementrian Keuangan, tinggal seberapa cerdas suatu daerah mengelolanya,” pungkasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : FAIDIN
Editor : YULIANA
Sumber :

Berita Terkait

Bentuk Rasa Cinta Terhadap Sultan Husain Alting Sjah, Warga Desa Bicoli Komitmen Menangkan HAS 
Kampanye di Haltim , Husain Alting Sjah Bicara Soal Kesejahteraan Masyarakat Maluku Utara 
Jokowi Sudah Bicarakan Pencalonan Kepala BIN Dengan Prabowo
Berkunjung ke Kediaman Ketua IKASWARA PBD, AFU Minta Doa Restu
Safitri Malik Soulisa Tampil Prima di Debat Perdana Pilkada Bursel
Bupati Freddy Thie Ajak Pemuda GPI Jaga Kondusifitas Jelang Pilkada
Vancostan: Serukan Tolak Politik Dinasti 
Cagub Husain Alting Sjah: Ajak Warga Selamatkan Malut 

Berita Terkait

Selasa, 15 Oktober 2024 - 22:03 WIB

BPSH MN KAHMI Lanjutkan Kerja Sama dengan BPJPH dan ITDI Korea Selatan untuk Konferensi Halal Food

Senin, 7 Oktober 2024 - 13:29 WIB

Debat Perdana Pilkada Jakarta: Solusi Tiga Cawagub Entaskan Pengangguran Gen Z

Minggu, 6 Oktober 2024 - 21:25 WIB

Sekjen PDIP: Pertemuan Dengan Prabowo Kewenangan Strategis Megawati

Sabtu, 5 Oktober 2024 - 22:38 WIB

Ketua DPD RI Sultan Najamuddin Bangga Dengan Kemajuan Alutsista TNI

Sabtu, 5 Oktober 2024 - 22:15 WIB

Paman Bobby Nasution Jadi Timses Edy Rahmayadi-Hasan Basri

Sabtu, 5 Oktober 2024 - 18:15 WIB

Jokowi Sebut Transisi Pemerintahan Jelang Pelantikan Prabowo Berjalan Lancar

Sabtu, 5 Oktober 2024 - 13:54 WIB

5 Pimpinan DPRD Jakarta 2024-2029 Resmi Dilantik

Jumat, 4 Oktober 2024 - 17:31 WIB

Anggota DPR RI 2024-2029 Tidak Lagi Dapat Fasilitas Rumah Dinas

Berita Terbaru

Teraju

Membangun Politik yang Bersih Sehat & Jujur

Selasa, 15 Okt 2024 - 14:37 WIB