Teuku Kamaruzzaman: Aceh Perlu Penjelasan Transparansi dan Pola Distribusi BBM

Senin, 3 Maret 2025 - 12:58 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Juru Bicara Mualem, Teuku Kamaruzzaman (Istimewa)

Juru Bicara Mualem, Teuku Kamaruzzaman (Istimewa)

Tidak boleh semua ini diselesaikan hanya oleh selembar surat Kepala BPH Migas saja, kita ingin mengetahui pola, sistem, serta mekanisme distribusi dari minyak yang dikuasai negara. Teuku Kamaruzzaman, Juru Bicara Mualem-Dek Fadh

DETIKINDONESIA.CO.ID, BANDA ACEH – Juru Bicara Mualem-Dek Fadh, Teuku Kamaruzzaman alias Ampon Man, mengatakan bahwa Gubernur Aceh Muzakir Manaf akan mengkaji makna akuntabilitas dan transparansi yang dimaksud Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Erika Retnowati, dalam surat penolakan permintaan penghapusan barcode pengisian BBM di Aceh.

Menurut Ampon Man, Mualem cukup menghargai semua pendapat yang berpedoman kepada aspek akuntabilitas dan transparansi. Akan tetapi, untuk Aceh keadilan dari mekanisme dan sistem (barcode) yang dibuat menjadi penting untuk diketahui lebih dalam.

“Tidak boleh semua ini diselesaikan hanya oleh selembar surat Kepala BPH Migas saja, kita ingin mengetahui pola, sistem, serta mekanisme distribusi dari minyak yang dikuasai negara,” kata Ampon Man, Minggu (2/3/2025).

Ia mengungkap, biaya subsidi dan kompensasi BBM yang berasal dari APBN diperoleh dari pajak rakyat dan juga eksploitasi sumber daya alam yang sebagiannya didapatkan negara dari rakyat dan SDA Aceh.

“Karenanya kami ingin mendapatkan data dan penjelasan lebih mendalam soal pola distribusi, kompensasi dan jumlah minyak subsidi yang diberikan ke masing masing daerah dengan komposisinya,” ujarnya.

Selain itu, ia juga menilai surat Kepala BPH Migas soal penolakan penghapusan barcode BBM di Aceh sama sekali tidak menyebutkan dasar pemikiran, jangka waktu, serta kompensasi dari penetapan sebuah daerah percontohan, seperti dialami oleh Aceh saat ini yang merasa diperlakukan berbeda dengan daerah lainnya.

Baca Juga :  Bupati Aceh Selatan Mirwan MS Tolak Mobil Dinas, Fokus Pada Efisiensi Anggaran Daerah

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis :
Editor :
Sumber :

Berita Terkait

Yayasan Elmasudy Wisuda 550 Santri Tahfizh Nasional di Banda Aceh
DPD Rampas Setia 08 Berdaulat Kota Banda Aceh Puji Kinerja Istri Gubernur Aceh 
Istri Gubernur Aceh Marlina Muzakir Jenguk Bayi Sakit di RSUDZA Banda Aceh
7 BPC HIPMI Aceh Deklarasi Dukung Mawardi Nur sebagai Caketum
Safari Ramadan di Lhokseumawe, Wagub Aceh Berkomitmen Bantu Pembangunan Masjid Islamic Center
Gubernur Aceh Mualem Resmi Dibuka Aceh Ramadhan Festival 2025, Dorong Wisata Halal dan Ekonomi Kreatif
Gubernur Aceh Mualem Resmi Buka MTR XXIV di Aceh Barat
Gubernur Aceh Mualem Ajak 120 Anak Yatim Berbelanja Baju Lebaran

Berita Terkait

Jumat, 18 April 2025 - 23:06 WIB

Pengurus DPD I Asosiasi Pemerintah Desa Provinsi Maluku Utara, Siap Dilantik 

Jumat, 18 April 2025 - 19:37 WIB

Harita Nickel Lestarikan Flora dan Fauna Endemik lewat Pemantauan dan Edukasi Karyawan

Jumat, 18 April 2025 - 15:35 WIB

Wakil Bupati Halmahera Selatan Gelar Konsultasi dengan Dirjen Bina Pemdes Kemendagri

Jumat, 18 April 2025 - 11:46 WIB

Bupati Halsel Dorong Paguyuban Adat Kelola Taman Budaya di Hutan Kota

Kamis, 17 April 2025 - 16:26 WIB

Proyek Jalan Pulau Makian Terlambat, Kadis PUPR Halsel Beberkan Penyebab

Rabu, 16 April 2025 - 18:38 WIB

Bupati Halsel Dorong Revitalisasi Taman Budaya yang Terlupakan

Selasa, 15 April 2025 - 09:36 WIB

Wakil Bupati Halsel Sampaikan Prioritas Pembangunan Daerah ke Kepala BPPW

Senin, 14 April 2025 - 15:37 WIB

Wali Kota Tidore Ketuai Rapat Persiapan Menuju MUNAS VII APEKSI 2025

Berita Terbaru