DETIKINDONESIA.CO.ID, JAKARTA – Hari Anak Nasional diperingati pada 23 Juli setiap tahunnya. Berbicara tentang hari anak, tentu berkaitan erat dengan hak-hak anak, dan bagaimana nantinya anak-anak dapat berkembang dan tumbuh dengan baik, salah satunya dengan kondisi lingkungan yang dapat mendukung perkembangan mereka.
Menurut laporan global organisasi Save the Children yang dirilis pada September 2021 menjelaskan, anak-anak Indonesia yang lahir selama setahun terakhir telah dan akan merasakan suhu 7,7 kali lebih panas dibanding yang dialami oleh kakek-nenek mereka.
Sebagai upaya mengurangi dampak buruk perubahan iklim dan pemenuhan hak yang mendorong resiliensi anak dan keluarga, Save the Children Indonesia menyelenggarakan Media Discussion dengan tema “Hari Anak dan Dampak Krisis Iklim: Refleksi Pemenuhan
Hak yang Mendorong Resiliensi Anak dan Keluarga”.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Save the Children juga mengundang beberapa Narasumber dan Jurnalis sebagai peserta Media Discussion melalui webinar yang akan dilaksanakan pada Jumat (22/07/2022) Pagi.
Turut hadir sebagai pembicara pada diskusi tersebut, diantaranya Kahfi (Children & Youth Advisory Network), Selina Patta Sumbung (Ketua Yayasan Save the Children Indonesia), Ahmad Arif (Jurnalis Bencana dan Krisis Harian Kompas), Ir. Laksmi Dhewanthi (Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI).
“Hari Anak Nasional merupakan momentum yang sangat penting bagi anak, karena merupakan waktu yang tepat bagi anak untuk menyampaikan aspirasi, harapa, dan bersuara terhadap iklim yang mengancam kesejahteraan anak.” tutur Kahfi saat di Tanya terkait harapan dalam menyambut HAN 2022.
| Penulis | : Michael |
| Editor | : Michael |
| Sumber | : Webinar Save the Children |
Halaman : 1 2 Selanjutnya
