Tidak Dipakai Di Pemerintahan Baru, Mantan Menlu Retno Marsudi Moncer Di Kancah Nasional dan Internasional

Minggu, 2 Februari 2025 - 17:35 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh: Helmy Abud Bamatraf – Direktur Riset Pasifik Resources

Sejak purna dari tugas negara menjadu Menteri Luar Negeri (Menlu) RI di pemerintahan sebelumnya, nama Retno Marsudi terus tersorot baik di lingkup nasional maupun internasional. Retno Marsudi adalah sosok yang sudah tidak asing bagi masyarakat Indonesia, terutama sejak ia menjabat sebagai Menlu pada tahun 2014 lalu. Ia tercatat sebagai perempuan pertama yang memegang jabatan Menlu di Indonesia, sebuah pencapaian yang mendapat apresiasi luas dari masyarakat. Retno memegang jabatan ini selama dua periode berturut-turut, yakni dari 2014 hingga 2024, di era pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Sebagai Menlu perempuan pertama di Indonesia, Retno Marsudi berhasil meraih berbagai prestasi. Pada tahun 2017, ia menerima penghargaan sebagai agen perubahan dalam bidang Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan dari UN Women dan Partnership Global Forum (PGF). Selain itu, ia dipercaya oleh Organisasi Kerjasama Islam (OKI) sebagai salah satu juru perdamaian untuk isu Palestina. Tak hanya itu, berbagai penghargaan lain, baik nasional maupun internasional, turut menghiasi perjalanan kariernya.

Dengan powernya yang tangguh itu, Retno terus menyuarakan isu yang tengah meresahkan dunia, satu diantaranya menyuarakan pembelaan terhadp kejahatan genosida yang menimpa Palestina dimana hal tersebut sesuai dengan pesan kemanusiaan yang juga amanat bangsa untuk mendukung kemerdekaan negara yang sedang digempur habis-habisan oleh Israel itu. Selain itu Retno Marsudi juga selalu memperhatikan WNI yang berada di berbagai negara, dan mengulurkan tangan kepada mereka di saat mara bahaya itu melanda. Aktif dan peduli menjadi nama tengah Retno Marsudi sebagai anak negeri, Menlu RI, perempuan dan manusia.

Berakhirnya masa pemerintahan Joko Widodo yang digantikan oleh Prabowo Subianto pada tahun 2024 juga menandai berakhirnya masa jabatan Retno Marsudi sebagai Menlu. Tidak lagi dilibatkan dnegan urusan negara, nama Retno Marsudi masih kerap mewarnai berbagai bidang di tanah air maupun di luar negeri.

Baca Juga :  Kepemimpinan dan Arah Kebijakan Energi

Meski demikian, Retno terus melanjutkan kiprahnya. Ya, tidak diminta untuk melanjutkan lewat kabinet, bukan berarti jalannya sudah berarti, karena dia masih aktif di berbagai bidang dan memperlihatkan prestasinya sekaligus pengabdiannya sebagai anak bangsa lewat berbagai bidang. Kali ini dia bergerak dengan memegang lima jabatan strategis setelah tidak lagi menjadi Menlu:

1. ๐”๐ญ๐ฎ๐ฌ๐š๐ง ๐Š๐ก๐ฎ๐ฌ๐ฎ๐ฌ ๐’๐ž๐ค๐ซ๐ž๐ญ๐š๐ซ๐ข๐ฌ ๐‰๐ž๐ง๐๐ž๐ซ๐š๐ฅ ๐๐๐ ๐ฎ๐ง๐ญ๐ฎ๐ค ๐”๐ซ๐ฎ๐ฌ๐š๐ง ๐€๐ข๐ซ

Retno Marsudi ditunjuk sebagai utusan khusus Sekjen PBB untuk isu air oleh Antonio Guterres pada 13 September 2024, menjadikannya orang Indonesia pertama yang mengemban tugas ini. Jabatan ini diberikan sebelum masa jabatannya sebagai Menlu resmi berakhir pada 20 Oktober 2024.

2. ๐Š๐จ๐ฆ๐ข๐ฌ๐š๐ซ๐ข๐ฌ ๐ˆ๐ง๐๐ž๐ฉ๐ž๐ง๐๐ž๐ง ๐๐“ ๐๐ฎ๐ง๐๐š๐ฆ๐ž๐๐ข๐ค ๐“๐›๐ค

Baca Juga :  Revisi UU Minerba; Langkah Maju Percepatan Hilirisasi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis :
Editor :
Sumber :

Berita Terkait

Perjuangan Menjadi Pahlawan Nasional 4 Mahasiswa Trisakti dalam Tragedi 12 Mei 1998
Saatnya Bersatu Mengawal Kepemimpinan Baru Demi Kemajuan Indonesia.
Mengenal Budaya dan Perkembangan Tiongkok dari Dekat Bersama chinainmyeyes.com
Peran “Invisible Hand” dalam Ekonomi Politik Indonesia di Tengah Proteksionisme Global
Hilirisasi Sumber Daya Alam: Pilar Kedaulatan Energi
Menghidupkan Kembali Ideologi: Menjadikan Pancasila sebagai Pedoman, Bukan Sekadar Hafalan
Hantu Di Pabrik dan Hantu Keserakahan: Membaca โ€œPabrik Gulaโ€ dan โ€œQodrat 2โ€ dari Perspektif Hubungan Industrial
M.ISRA RAMLI: Prinsip Dasar Kepemimpinan Nasional Keberpihakan Pada Nilai – Nilai Kerakyatan

Berita Terkait

Kamis, 1 Mei 2025 - 10:04 WIB

Pro-Kontra Usulan Penggantian Wapres, Dr. Dian Assafri Tegaskan Pentingnya Patuh pada UUD 1945

Kamis, 1 Mei 2025 - 08:57 WIB

Melalui Fraksi PAN di DPR, INKOPTAN Dorong Terbitnya Inpres Konsolidasi Tanah Pertanian

Kamis, 1 Mei 2025 - 01:08 WIB

Sekjen Herman Khaeron Tegaskan Kader Demokrat Wajib Hadir Membawa Solusi bagi Rakyat

Rabu, 30 April 2025 - 23:41 WIB

Perisai Syarikat Islam Dukung AM Sangaji sebagai Pahlawan Nasional

Rabu, 30 April 2025 - 20:54 WIB

KiniBisa.com Hadir Sebagai Solusi Praktis untuk Pelatihan dan Pengembangan Karier di Era Digital

Rabu, 30 April 2025 - 16:14 WIB

Korban Dijadikan Tersangka, Kuasa Hukum Pertanyakan Objektivitas Penegakan Hukum

Rabu, 30 April 2025 - 15:11 WIB

Legislator Golkar Ahmad Irawan Pertanyakan Aspek Khusus dalam Usulan Solo Jadi Daerah Istimewa

Selasa, 29 April 2025 - 17:09 WIB

Bayu Sasongko Resmi Sandang Gelar Doktor Ilmu Hukum

Berita Terbaru