Agama Melenyapkan Kepercayaan Asli Papua

Minggu, 26 Mei 2024 - 12:20 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Agama Itu Baik?

Demikian baikkah agama sesungguhnya? Pasti ada yang membela agama, dengan
mengatakan bahwa agama itu baik dan mengajarkan kebaikan, yang salah bukan agama tapi manusia sebagai pemeluk agamanya.

Herankah kita oleh ulah ajaran agama, kaykinan agama, fanatik buta keyakinan Agama, ratusan bahkan ribuan angka yang diberikan oleh Dewan Gereja Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Konon pembakaran Gereja oleh kaum pemeluk fanatik Islam yang melakukan pembakaran, menjelang Hari Raya Natal dan Paskah.

Bahkan para Pendetanya mendapatkan nasib sial, yang terjadi sejak zaman Soeharto berkuasa bukan?

Hal demikian di Indonesia (negara yang membanggakan diri sebagai negara demokratis), sampai dengan pemerintahan yang berkuasa, perlindungan terhadap rakyat pemeluk agama dianggap paling buruk.

Baca Juga :  Ketua DPD RI Penyambung Aspirasi Wong Cilik

Perlindungan pemeluk agama maenstream sangat kurang, menjadi korban sia-sia, kepemelukan agama fanatik buta menjadi contoh keburukan agama.

Kalau begitu mengapa kita percaya agama sebagai baik? Hanya agama sajakah yang membawa kita pada kebaikan, harapan dan tujuan hidup, termasuk Papua Damai? Tidak !

Adat BUDAYA PAPUA (Honai Kaneke) betapapun palsu dan rendah oleh agama dapat membawa kebaikan, tujuan dan harapan hidup, asalkan kita tidak membakar hangus Adat Haonai Kaneke kita.

Kita dapat berpedoman sebagai penuntun arah, tujuan, alamat, signal, menuju pada obyek kepercayaan untuk mencapai hidup bahagia, hidup ada magna, hidup ada arti, akhirnya mengarahkan hidup ada makna bila tujuan hidup adalah kebahagian maka Honai Kaneke dapat membawa kita hidup ada makna kebahagian dunia.

Baca Juga :  Analisa Ngaco Kejatuhan SVB Di Harian Kompas

Agama sesungguhnya sistem kepercayaan pada obyek transendental, diluar dari kenyataan disini.

Agama adalah kepercayaan pada hal-hal yang bersifat eskatologi (Sorga, Neraka, Tuhan, Maikat, Setan dan juga Iblis) yang tidak dapat dirasionalisasi, dibuktikan oleh siapapun manusia didunia.

Kita dianjurkan oleh agama mempercayai begitu saja, tanpa pernah merasa benar, atau sudah merasakan bagaimana sorga, atau panasnya api neraka itu.

Karena itu agama sesungguhnya juga adalah idealisme, idealisme yang memproses terus untuk memberi janji, janji hidup manis sorga dengan para bidadari dan ketakutan akan api neraka, tanpa pernah kita tahu persis benar ada atau tidak tempat itu. Bahkan dimana letak tempat-tempat itu beserta Sang Pembuat dan Pemilik Tempat itu (Tuhan).

Baca Juga :  Membangun Diskursus Rasional Demokrasi

Siapa saja manusia tidak tahu, kecuali kembali kepada mitos (percaya). Agama adalah suatu sistem kepercayaan tanpa pernah kita mengalami benar-benar kebenaran ceritera semua itu.

Dogma kepercayaan agama terus ditanamkan (indogtrinasi), oleh ulama, pendeta dan pastor dari sejak kita belum lahir sampai kita mati, ceritera (mitos) terus akan begitu bukan?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis :
Editor :
Sumber :

Berita Terkait

Perjuangan Menjadi Pahlawan Nasional 4 Mahasiswa Trisakti dalam Tragedi 12 Mei 1998
Saatnya Bersatu Mengawal Kepemimpinan Baru Demi Kemajuan Indonesia.
Mengenal Budaya dan Perkembangan Tiongkok dari Dekat Bersama chinainmyeyes.com
Peran “Invisible Hand” dalam Ekonomi Politik Indonesia di Tengah Proteksionisme Global
Hilirisasi Sumber Daya Alam: Pilar Kedaulatan Energi
Menghidupkan Kembali Ideologi: Menjadikan Pancasila sebagai Pedoman, Bukan Sekadar Hafalan
Hantu Di Pabrik dan Hantu Keserakahan: Membaca “Pabrik Gula” dan “Qodrat 2” dari Perspektif Hubungan Industrial
M.ISRA RAMLI: Prinsip Dasar Kepemimpinan Nasional Keberpihakan Pada Nilai – Nilai Kerakyatan

Berita Terkait

Kamis, 1 Mei 2025 - 15:35 WIB

Jelang May Day 2025, SPTJ Ambil Bagian dalam Soft Launching Aliansi Serikat Pekerja BUMD Jakarta Raya

Kamis, 1 Mei 2025 - 10:57 WIB

Justin DPRD DKI: Mutu Pendidikan Saat Ini Belum Mendukung Jakarta Menjadi Kota Global

Kamis, 1 Mei 2025 - 10:52 WIB

Legislator PSI Ikut Naik Transportasi Umum, Soroti Beberapa Masalah

Selasa, 29 April 2025 - 10:34 WIB

Pramono Wacanakan KJMU hingga S3, PSI Jakarta Sarankan Fokus Perluas Beasiswa S1 Strategis

Selasa, 29 April 2025 - 10:31 WIB

Legislator PSI Desak Pemprov DKI Tindak Tegas Pencurian Pelat Besi di JPO dan Kolong Tol

Jumat, 25 April 2025 - 16:52 WIB

PSI Jakarta Serukan Formula E Tak Pakai APBD dan Harus Beri Manfaat bagi Masyarakat Ibu Kota

Kamis, 24 April 2025 - 11:08 WIB

Kisruh Parkir Elektronik DKI, Francine PSI Soroti Kerusakan Mesin dan Praktik Pungli di Jalan Sabang

Rabu, 23 April 2025 - 19:43 WIB

August Hamonangan Menolak Kebijakan Parkir di Kantor Kecamatan, Wali Kota Juga Kena Tarif

Berita Terbaru