DETIKINDONESIA.CO.ID, SRAGEN – Dalam rangka merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-279 Kabupaten Sragen, Pemerintah Daerah menyelenggarakan serangkaian acara yang berlangsung di berbagai kecamatan dengan mengusung tema “The Land of Java Man”. Tema ini dipilih untuk menegaskan identitas Sragen sebagai wilayah yang kaya akan sejarah peradaban manusia purba.
Acara pembukaan HUT Sragen kali ini dimulai dengan digelarnya Sragen Creative Festival Seni dan Budaya yang diadakan serentak di dua lokasi, yaitu Desa Krikilan, Kecamatan Kalijambe, dan Desa Brangkal, Kecamatan Gemolong pada Sabtu (3/5/2025).
Acara ini dihadiri oleh Bupati Sragen, Sigit Pamungkas, Wakil Bupati, Suroto, Sekretaris Daerah Kabupaten Sragen, perwakilan Anggota DPRD Kabupaten Sragen, serta sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat setempat.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Di Desa Krikilan, Kalijambe, yang dikenal sebagai situs purbakala Sangiran, digelar berbagai pertunjukan seni oleh masyarakat setempat. Ada penampilan tari tradisional, pembacaan puisi, hingga teatrikal yang mengangkat tema Manusia Purba Sangiran, dengan pesan budaya dan sejarah yang mengajak warga untuk menghargai warisan budaya Sragen yang terkenal hingga mancanegara.
Sementara itu, di Desa Brangkal, Gemolong, masyarakat menikmati pertunjukan musik yang menampilkan musisi lokal Sragen.
Antusiasme warga yang datang untuk menyaksikan acara ini sangat tinggi, menandakan kebanggaan mereka terhadap warisan budaya yang ada.
Dalam pidatonya di Desa Krikilan, Bupati Sigit Pamungkas menekankan pentingnya tema “The Land of Java Man” sebagai upaya memperkuat identitas Sragen sebagai daerah yang memiliki sejarah peradaban manusia yang sangat tua dan berharga.
“Jejak peradaban Sragen sudah ada sebelum Mataram Islam, bahkan lebih dahulu daripada kerajaan besar Nusantara seperti Pajang, Demak, Majapahit, Singasari, Kediri, Kahuripan, hingga Mataram Kuno,” ujar Bupati Sigit.
Ia menambahkan bahwa Sragen bukan hanya tempat tinggal, tetapi juga tanah yang menyimpan sejarah panjang peradaban manusia yang terus berlanjut hingga kini.
“Sragen memiliki sejarah yang agung dan panjang, yang memberi kontribusi besar bagi kehidupan manusia saat ini. Kita tidak hanya merayakan ulang tahun, tetapi juga menghormati perjalanan panjang peradaban ini,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Sigit juga mengungkapkan berbagai kebijakan yang telah dan akan dijalankan selama masa jabatannya, yang mencerminkan perhatian terhadap kesejahteraan masyarakat kecil, pendidikan, dan pelestarian lingkungan.
Beberapa kebijakan yang disampaikan antara lain pembebasan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) bagi warga miskin, penyandang disabilitas, guru berpenghasilan rendah, dan para veteran; pemberian insentif untuk guru PAUD mulai tahun 2026 sebesar Rp300.000–Rp600.000 per bulan, tergantung masa kerja; dan Gerakan Jumat Gotong Royong, di mana ASN dan aparat pemerintah daerah turun langsung ke masyarakat untuk bergotong royong.
Acara pembukaan ini menjadi simbol dimulainya berbagai rangkaian kegiatan HUT Sragen ke-279 yang akan berlangsung di berbagai kecamatan. Selain merayakan usia Sragen yang hampir tiga abad, kegiatan ini juga menjadi momentum untuk memperkuat identitas sejarah, mengembangkan budaya lokal, dan mempererat sinergi antara pemerintah dan masyarakat.
Rangkaian acara HUT ini tidak hanya membangkitkan semangat kebanggaan warga Sragen, tetapi juga mengingatkan bahwa Sragen adalah tempat lahirnya sejarah manusia purba dan kini menjadi rumah bagi pembangunan peradaban masa depan.
SUMBER : PEMKAB SRAGEN
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : |
Editor | : |
Sumber | : |