DETIKINDONESIA.CO.ID, JAYAWIJAYA – Gubernur Papua Pegunungan, John Tabo, bersama Bupati Jayawijaya, Atenius Murib, dan Ketua I DPR Papua Pegunungan, Hengki Jikwa, melakukan pemantauan udara menggunakan helikopter untuk meninjau langsung dampak banjir besar yang melanda Kabupaten Jayawijaya, Selasa (29/4/2025). Bencana ini mengakibatkan kerusakan luas, merendam permukiman warga serta menghancurkan lahan pertanian.
Dalam pernyataan resminya, Gubernur John Tabo menyampaikan keprihatinan mendalam atas kondisi warga yang mulai mengalami kesulitan pangan akibat seluruh kebun terendam air. Ia menilai situasi ini sebagai darurat dan menuntut aksi cepat.
“Setelah seminggu banjir terjadi, kita baru melihat dengan jelas bahwa semua rumah dan kebun warga benar-benar terendam. Masyarakat kini mulai kesulitan mendapatkan makanan. Kita tidak bisa hanya menonton. Pemerintah harus segera bertindak,” tegas John.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Gubernur menambahkan, Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan akan mendukung penuh langkah tanggap darurat yang dilakukan oleh Pemkab Jayawijaya. Untuk memastikan penanganan berjalan efektif, telah dibentuk satuan tugas gabungan antara provinsi dan kabupaten. Ia juga menyatakan bahwa distribusi bantuan mulai digencarkan, dan pemerintah sedang mempertimbangkan relokasi warga ke daerah yang lebih aman dari banjir.
Sementara itu, Bupati Atenius Murib mengungkapkan bahwa Pemkab Jayawijaya telah mendirikan Satgas Penanggulangan Banjir dan Longsor, yang berkantor di kantor bupati sekaligus menjadi posko pusat bantuan. Menurutnya, distribusi bantuan sempat terkendala koordinasi di lapangan, namun kini seluruh warga terdampak telah terdata.
“Tim kami sudah turun ke distrik yang paling terdampak seperti Witawaya, Kurulu, Araboda, Maima, dan Minimo. Rumah dan kebun warga di sana semuanya terendam. Kami akan mengoptimalkan pengiriman bantuan dengan menggandeng kepala distrik, kepala kampung, dan elemen masyarakat termasuk gereja,” kata Atenius.
Ia berharap sinergi antara pemerintah dan masyarakat dapat mempercepat pemulihan pasca bencana. Sebelumnya diketahui, hujan dengan intensitas tinggi yang berlangsung sejak 10 hingga 25 April 2025 menyebabkan banjir dan longsor di 22 distrik Kabupaten Jayawijaya. Pemerintah telah menetapkan status darurat dan membentuk Satgas Penanganan Bencana sebagai respons atas kejadian tersebut.
Sumber : KOMPAS
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : |
Editor | : |
Sumber | : |