“Kita berhaji bukan untuk yang lain, tapi karena Allah. Jaga kesehatan, tetap kompak, dan tebarkan kebaikan. Sepulangnya, jadilah pribadi yang santun. Itulah tanda haji mabrur,” tutur Zainal.
Ia juga menyampaikan tiga pilar keberhasilan haji, yakni keberhasilan dalam ibadah ritual, mendukung ekosistem ekonomi, serta membangun peradaban dan akhlak.
Dalam kesempatan itu, Kepala Kanwil Kemenag Sulsel sekaligus Ketua PPIH Embarkasi Makassar, H. Ali Yafid, melaporkan bahwa kuota jemaah haji untuk Sulawesi Selatan tahun ini berjumlah 7.272 orang. Jumlah itu terdiri dari 6.833 jemaah reguler, 364 jemaah prioritas lansia, 18 pimpinan KBIHU, dan 57 petugas haji daerah (PHD).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Setelah penambahan KBIHU sebanyak empat orang dan mutasi masuk dari provinsi lain sebanyak 138 orang, serta mutasi keluar 35 orang, total jemaah haji Sulsel menjadi 7.379 orang,” jelasnya.
Ia juga menyebutkan daftar tunggu haji di Sulsel per 30 April 2025 mencapai 245.455 orang. Kabupaten Bantaeng menjadi wilayah dengan masa tunggu terlama yaitu 48 tahun, disusul Sidrap 46 tahun. Sedangkan masa tunggu tersingkat berada di Kabupaten Luwu selama 23 tahun dan Tana Toraja 24 tahun.
Ali Yafid menambahkan bahwa pemberangkatan jemaah dibagi dalam dua gelombang, dengan rincian 21 kloter pada gelombang pertama dan 20 kloter pada gelombang kedua.
Acara pelepasan ini turut dihadiri oleh Ketua DPRD Sulsel, Ketua Komisi IX DPRD Sulsel, unsur Forkopimda, pejabat tinggi Pemprov Sulsel, pimpinan instansi vertikal, Kakan Kemenag Makassar, Kepala UPT Asrama Haji Makassar, serta perwakilan DWP Kanwil Kemenag Sulsel.
SUMBER : KEMENAG SULSEL
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : TIM |
Editor | : BIM |
Sumber | : KEMENAG SULSEL |
Halaman : 1 2