JURUS DEWA MABUK EKONOMI INDONESIA

Sabtu, 22 Maret 2025 - 12:08 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

William Yang, Pakar Analis Financial/ FOTO AM-JAKSAT William Yang, Pakar Analis Financial/ist

William Yang, Pakar Analis Financial/ FOTO AM-JAKSAT William Yang, Pakar Analis Financial/ist

JURUS DEWA MABUK EKONOMI INDONESIA

Oleh : William Win Yang – Business Strategist – Best Selling Book Author

 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

21 Maret 2025, pagi-pagi, saya ga sengaja melihat grafik yang diterbitkan 3 hari sebelumnya :

Grafik ini menunjukan tingkat kepemilikan surat hutang negara dari pensiun, hingga swasta… dan kata-kata yang terucap dari mulut saya seketika adalah : “we’re fucked” 

 

Bingung ya ? arti gambar ini kira-kira dapat saya jabarkan sebagai berikut  :

 

  1. Kepemilikan rakyat terhadap SUN (Surat Utang Negara) kita meningkat terus dari 2020
  2. Kepemilikan SUN asing bisa dikatakan so so, alias sami mawon
  3. Namun kepemilikan SUN oleh Bank menurun tajam sejak 2023
  4. Yang menarik : Kepemilikan SUN oleh BI & lembaga pensiun (yang saya tebak sebagian besar lembaga pensiun dan asuransi negara, yang kemungkinan besar salah satunya adalah BPJS) meningkat sangat signifikan melampaui kepemilikan bank dan kepemilikan asing

 

Yang artinya? Yah mungkin artinya bisa macam-macam. Namun dari sekilas grafik ini kita bisa mengarang satu cerita tentang apa yang sesungguhnya terjadi :

 

  1. Kepemilikan rakyat atas SUN meningkat, seiring suku bunga bank yang terus turun, menunjukan orang-orang kaya yang memiliki duit nganggur menaruh uangnya di investasi aman seperti SUN. yang artinya, mereka tidak memutar uangnya di bisnis dan pasar saham. Kenapa ? mungkin karena kondisi ekonmi kita yang gelap gulita, ditambah situasi pendirian bisnis di lapangan yang sangat tidak kondusif
  2. Tidak ada dumping terhadap surat utang kita oleh asing. Dan karena jumlahnya sama terus, kemungkinan ini disebabkan si asing sendiri ga terlalu banyak uang buat mereka invest, karena mungkin ada kebutuhan lebih penting di negaranya
  3. Lalu kepemilikan bank menurun, kemungkinan besar karena mereka tdak punya uang untuk diinvest ke SUN. kenapa ? karena yang mereka invest di SUN itu pastinya uang tabungan masyarakat. Penurunan kepemilikan SUN oleh mereka bisa diartikan, penurunan tabungan masyarakat, yang artinya masyarakat menari uangnya di tabungan untuk belanja kebutuhan pribadi. Bisa juga diartikan, karena makin banyak masyarakat yang mengajukan pinjaman ke bank baik langsung (meminjam langsung), atau tidak lalngsung (melalui pinjol, dan pinjol pinjam lagi ke bank)… kenapa masyarakat melakukan itu? Ini menunjukan mereka kemungkinan tidak memiliki penghasilan yang cukup untuk ditabung, bahkan mereka harus ngutang dari PINJOL untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dan ini sejalan dengan berita PHK massal dan menurunnya kelas menengah yang ada di berita…. Yang artinya, negara kekurangan pembayar pajak dan bisnis kehilangan customer dalam jumlah besar…
  4. Lalu… apa artinya kepemilikan asuransi, dana pensiun yang jumlahnya melonjak signifikan?… artinya : industri asuransi, dan dana pensiun kini main sangat aman, dan menghindari investasi di bisnis biasa, karena mereka mungkin menganggap ekonomi sedang gawat, dan kemungkinan banyak investasi mereka jeblok… dan ada kemungkinan juga industri asuransi dan pensiun negara di tekan untu membeli SUN, untuk memenuhi tugas patriotik mereka…
  5. Namun… setelah semua itu, BI masih memborong SUN dalam jumlah signifikan… duit dari mana? Simple : cetak duit… suatu prilaku yang beresiko membuat harga-harga naik ditengah badai PHK besar-besaran…. Dan ini sejalan dengan kenyataan bahwa mata uang Indonesia terus melemah terhadap US Dollar, walaupun saat US Dollar sedang melemah terhadap mayoritas mata uang dunia (kecuali Indonesia.. hiks)…. Lalu kenapa negara melakukan itu? Simple… negara butuh uang sangat teramat banyak…. Dan surat utang kita tidak laku…(kalau laku BI ga usah cetak uang buat beli SUN dong ya)
Baca Juga :  Menteri PPPA Ajak Generasi Muda Teladani Perjuangan Roehana Koesddoes

 

Singkat cerita…. Dari satu gambar ini saja, dapat disimpulkan, ekonomi kita gawat… (Iya dong, karena satu dua hal, negara butuh uang banyak banget itu, dan pasar ga bisa menyerapnya)…

 

Lalu untuk apa uang sebanyak itu? Untuk makan siang gratis? Atau untuk hal yang lebih ngeri, seperti yang ditampilkan di screenshot di bawah ini?

Kesimpulan ini sejalan dengan kelakuan pemerintah beberapa waktu belakangan ini :

 

  1. Pemotongan anggaran besar-besaran yang menyebabkan ekonomi makin terpuruk… karena banyak pekerjaan yang sebelumnya memberi makan banyak sekali orang, tetiba anggarannya tidak ada… yang artinya perusahaan merugi… dan saat masa depan semakin tidak jelas, langkah paling logis yang dilakukan perusahaan adalah gulung tikar, dan memecat para karyawan 
  2. Lalu kemudian ada DANANTARA…. Entah apa tujuan danantara sebenarnya, tapi yang jelas, perusahaan sebesar DANANTARA, yang asetnya sampai 14000 Trilyun, dan pelurunya senilai 350 Trilyun itu, bisa digunakan untuk main sulap keuangan, dan menghasilkan duit instan melalui goreng saham, repo, atau menjual produk-produk investasi aneh, atau mensekuritisasi aset-aset busuk yang dicampur dengan aset-aset bagus (untuk lebih detil, cari artikel saya yang berjudul : Bagaimana Merampok Danantara. Yang intinya dapat memberikan duit instan untuk menambal APBN kita yang bocor bocor bocor…
Baca Juga :  Fundraising Dinner untuk Korban Perang Ukraina di Westin Jakarta

 

Hanya saja, sialnya, ilmu sulap DANANTARA ini hanya bisa berlaku saat harga saham terus naik… jika yang terjadi sebaliknya, maka aset DANANTARA bisa anjlok… kenapa bisa anjlok, panjang bahasannya, dan saya tidak akan menulis satu buku disini untuk menjelaskannya (Kalau penasaran, silakan baca buku Dragon Slayer Trading Strategy karangan William Win Yang).

 

Dan yang terjadi adalah, tepat begitu DANANTARA diresmikan, saham Indonesia langsung anjlok…. Terus anjlok… dan anjlok… dan anjlok….. teruuuussss, sampai puncaknya adalah penurunan 5% secara mendadak beberapa hari yang lalu (dari artikel ini ditulis), padahal saat itu, saham dunia sedang hijau semua (kita merah sendirian… WTF)… dan pasar saham Indonesia pun di suspen… lalu beredar postingan macam ini dimasa suspen :

Baca Juga :  Gayo Musara Ciptakan Ruang Politik Bagi Pemuda

Nice, kita diajarkan pelajaran saham (bahkan di BEI), untuk berani menjual saham saat kondisi sedang buruk untuk menyelamatkan investasi kita… dan saat kita melakukan nasihat itu, kita dianggap tidak nasionalis… atau mungkin lebih parah….Pengkhianat negara 

 

Omon – omon soal pengkhianat negara…. Ada video yang menarik di  https://www.youtube.com/watch?v=nHNSe4moDfE 

 

Sebagian isinya di screenshot sebagai berikut :

 

Bareskrim POLRI memantau harga saham…. Kemudian ada kata-kata : kami pantau… apakah investor kabur (investor kabur = penjahat?)… apa kita harus jemput… ayo baik-baik di Indonesia…. Seriously dude, jika yang ngomong ini adalah direktur DANANTARA is ok, tapi yang ngomong polisi ini agak serem… apa maksudnya dijemput? Apa resikonya jika menolak?

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : WILLIAM WIN YANG
Editor : BIM
Sumber :

Berita Terkait

Menteri Bahlil Dampingi Presiden Prabowo, Wujudkan Swasembada Energi
Antara DPD RI dan Mosi Integral Natsir 
10 Orang Terkaya di Dunia Tahun 2025
Bergabung dengan AMPI: Menguatkan Semangat Karya untuk Masa Depan Indonesia
Indonesia Dominasi Pasar Tambang Nikel Terbesar Di Dunia
HABLUM MINNAS OM BOER, PERJALANAN HINGGA KINI
Saatnya MA menjadi Sang Adil (Dharmayukti), Meluruskan Kasus Timah Rp 300 Triliun: Antara Framing dan Keadilan?
Tetep Autentik di Tiap Langkah

Berita Terkait

Rabu, 28 Mei 2025 - 00:47 WIB

Bupati Halmahera Tengah Hadiri Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Pulau Taliabu 2025–2030

Rabu, 28 Mei 2025 - 00:26 WIB

Sekda Kota Ternate Sebut: Kota Sehat Bukan Cuma Wacana

Rabu, 28 Mei 2025 - 00:26 WIB

Kejari Ternate Mendadak Amnesia,Kasus Duafa Center Dihentikan

Rabu, 28 Mei 2025 - 00:24 WIB

Polda Malut Periksa Tiga Orang Saksi, Kasus Rasisme Sayuri Bersaudara 

Rabu, 28 Mei 2025 - 00:23 WIB

HMI Cabang Ternate Gelar Aksi, Tuntut Bebaskan 11 Warga Haltim Yang Ditahan Polda Malut

Selasa, 27 Mei 2025 - 22:24 WIB

Oknum Polisi Terlibat Narkoba  Praktisi Hukum Sebut: Ada Upaya Pengamanan Sesama profesi. 

Selasa, 27 Mei 2025 - 09:45 WIB

Kasman Hi Ahmad Resmi Pimpin DPW PAN Maluku Utara 2025–2030

Selasa, 27 Mei 2025 - 09:40 WIB

Rp200 Miliar untuk Maluku Utara: Hasil Lobi Efektif Gubernur Sherly Tjoanda

Berita Terbaru

KALIMANTAN TIMUR

Aksi Pencurian di Kawasan IKN, Satu Pelaku Diamankan oleh Polisi

Rabu, 28 Mei 2025 - 00:53 WIB

Daerah

Sekda Kota Ternate Sebut: Kota Sehat Bukan Cuma Wacana

Rabu, 28 Mei 2025 - 00:26 WIB