DETIKINDONESIA.CO.ID, JAKARTA – 1 Mei 2025, Sekretaris Komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Justin Adrian Untayana, angkat suara mengenai sengkarut permasalahan pendidikan di ibu kota.
“Jika mengacu kepada Oxford Economics Global Cities Index 2024, salah satu aspek yang dinilai dari sebuah kota untuk menentukan apakah sudah menjadi global atau belum adalah SDM-nya. Di antara indikator-indikator yang dilihat adalah pencapaian akademik penduduk-penduduknya,” paparnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Berdasarkan indeks tersebut, Jakarta SDM-nya menempati peringkat ke-89 Dunia, Sementara itu, Kuala Lumpur dan Singapura secara berurutan menempati peringkat ke-21 dan ke-43, yaitu jauh di atas Indonesia,” sambungnya.
Menurut Justin, keadaan sektor pendidikan yang masih miris itu membuat Jakarta sulit untuk menjadi kota global yang berdaya saing tinggi.
Justin mengatakan bahwa masalah pendidikan juga bisa dilihat dari susunan pendidikan warganya yang masih didominasi oleh lulusan jenjang pendidikan dasar.
“Data BPS 2023 menunjukkan bahwa 78,7% penduduk usia produktif hanya berpendidikan SMA ke bawah. Sementara itu, hanya 21,3% dari usia produktif yang merupakan lulusan S1 ke atas. Ini menujukkan jurang kesenjangan kualitas yang dalam di antara warganya,” katanya.
Adapun masalah lainnya seperti keterbatasan perguruan tinggi dan mahalnya biaya pendidikan turut menghambat upaya mencerdaskan penduduk ibu kota. Akan tetapi, semuanya diperparah oleh kompetensi gurunya yang juga masih rendah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : |
Editor | : |
Sumber | : |
Halaman : 1 2 Selanjutnya