KAHMI: Rumah Besar Di Halaman Luas

Jumat, 25 Maret 2022 - 09:26 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sebesar apapun rumahnya,  kalau lahannya sempit pasti sulit mengkreasinya.  Sulit untuk meluaskan garasi,  tak ada tempat untuk membuat taman bermain anak-anak, dan hanya bisa mengembang ke atas.  Tidak jarang tembok ketemu tembok,  sehingga  ruang sirkulasi tidak memadai antara satu rumah dengan rumah lainnya.

Bayangkan kalau rumah besar dengan halaman yang luas,  setiap saat bisa dikreasi sesuai selera.   Punya halaman bermain, kolam ikan dan taman bunga yang segar dan sehat,  karena sirkulasi yang baik. Halaman luas juga membuat ada jarak sirkulasi udara antara satu rumah dengan rumah lainnya.  Sehingga secara psikologis membuat suasana kebatinan lebih lapang dan nyaman.

Analog di atas mengisyaratkan beberapa hal: Pertama,  bahwa KAHMI harus menjadi Rumah Besar di tanah luas dengan ruang terbuka dan sirkulasi yang cukup buat dialektika pikiran dan gagasan. Sehingga kebesaran rumah KAHMI ditentukan bukan semata oleh jumlah,  tapi oleh kemajemukan  pikiran dan ide-ide konstruktif.

Kedua, rumah besar KAHMI kemudian akan menjadi titik pertemuan dan sekaligus simpul dari berbagai gagasan penghuninya yang warna warni.  HMI merepresentasikan pikiran yang  egaliter, inklusif dan pluralis, bukan paham penyeragam _(uniformity)_ dan indoktrinasi.  Sehingga meski dikader di kawah candradimuka yang sama,  tidak bisa menutup kenyataan bahwa kadernya majemuk. Kemajemukan itu tetap hidup secara dinamis dan elastis,  tanpa kehilangan esensi Ber-HMI-nya.

Ketiga, bahwa setiap potensi yang dimiliki harus terdistribusi dalam berbagai lini dan profesi (tanah luas)  sesuai dengan kompetensi dan kapasitasnya masing-masing.  Sehingga kader tidak “berebut” di lahan yang sempit, yang seringkali membuat “patah hati”.  Keragaman peran tidak hanya mosaik yang indah,  akan tetapi juga akan menjadi satu sel atau jaringan yang akan menopang satu dengan lainnya.

Baca Juga :  Telepon Kawan Atau Lawan 

Keempat,  makna lain juga dari filosofis Rumah Besar adalah mengandung simbol ingatan, kesadaran dan kerinduan. Setiap kader walaupun menyebar di mana-mana, namun tidak boleh melepaskan ingatan dan kesadaran akan “rumah besar” KAHMI.  Karena Rumah Besar adalah jangkar yang bertugas merawat ingatan tentang cita Insan Cita, ruh NDP dan “ke-jama’ah-an kita dalam satu saf perjuangan. Ingatan ini akan menjadi mercusuar, membimbing bahtera saat kita di hempas badai atau tersesat dalam kegelapan.

Tradisi kembali atau pulang ke Rumah Besar adalah “ritual mikrokosmis” untuk meneguhkan niat dan tujuan (telos) dari eksistensi setiap manusia,  agar tidak mengalami krisis epistemologi atau kebermaknaan hidup. Seperti juga dalam Islam,  kesadaran akan jalan dan tujuan pulang (kematian) adalah ke rumah ruhani dalam keadaan mutmainah di sisi Allah SWT., merupakan prinsip penting yang harus dihayati setiap Mukmin.  Dalam cakrawala kesadaran ini pulalah hendaknya setiap insan kader memahami eksistensinya.

Baca Juga :  Munas KAHMI di Palu 2022, Sabaruddin: Sangat Berdampak Bagi Masyarakat Sulawesi Tengah

Sebagai akhir dari tulisan ini,  hendaknya KAHMI sebagai Rumah Besar mampu merajut antara cita dan asa,  melahirkan gagasan-gagasan besar untuk ummat dan bangsa,  mengawal proses demokrasi menjadi lebih baik dan turut serta membangun peradaban Indonesia yang berkeadaban,  makmur dan berkeadilan.

“Selamat Pelantikan KAHMI Kalbar,  bahagia dan berkeadaban”.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : Eka Hendry Ar
Editor : Harris
Sumber :

Berita Terkait

Membangun Ekonomi Nasional dari Pinggiran. Sinergi UMKM dan Industri Besar adalah Keniscayaan.
Dari Rumah, Perempuan Menenun Ekonomi Bangsa
Perjuangan Menjadi Pahlawan Nasional 4 Mahasiswa Trisakti dalam Tragedi 12 Mei 1998
Saatnya Bersatu Mengawal Kepemimpinan Baru Demi Kemajuan Indonesia.
Mengenal Budaya dan Perkembangan Tiongkok dari Dekat Bersama chinainmyeyes.com
Peran “Invisible Hand” dalam Ekonomi Politik Indonesia di Tengah Proteksionisme Global
Hilirisasi Sumber Daya Alam: Pilar Kedaulatan Energi
Menghidupkan Kembali Ideologi: Menjadikan Pancasila sebagai Pedoman, Bukan Sekadar Hafalan
Tag :

Berita Terkait

Jumat, 2 Mei 2025 - 11:04 WIB

Menteri UMKM Maman Siap Hadir di Sidang Kasus Mama Khas Banjar sebagai Amicus Curiae

Kamis, 1 Mei 2025 - 10:36 WIB

Menteri Maman Tegaskan Peran Strategis Usaha Jasa Boga dalam Pengembangan UMKM

Kamis, 1 Mei 2025 - 10:09 WIB

Menteri Maman Ungkap Capaian dan Tantangan Penghapusan Piutang Macet UMKM

Rabu, 30 April 2025 - 15:04 WIB

Direktur Utama PLN Ungkap Peran Perempuan di PLN Dukung Pengurangan Utang dan Keberlanjutan Perusahaan

Rabu, 30 April 2025 - 14:54 WIB

Kadin Jelaskan Meningkatnya Investasi di Indonesia Karena Kehadiran Presiden Prabowo

Rabu, 30 April 2025 - 10:31 WIB

Menteri UMKM Apresiasi Terobosan Produk UKM dari APKASINDO

Rabu, 30 April 2025 - 09:07 WIB

Kementerian UMKM Soroti Peran Transformasi Digital dalam Memajukan UMKM

Selasa, 29 April 2025 - 15:36 WIB

Rektor UMJ: Kaderisasi Ulama Penting untuk Masa Depan Bangsa

Berita Terbaru