Ketua DPD RI: Rakyat Tak Sejahtera Karena Salah Kelola Kekayaan Alam

Sabtu, 29 April 2023 - 14:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DETIKINDONESIA | SYDNEY – Melimpahnya kekayaan alam di Tanah Air Indonesia seharusnya dapat mengangkat taraf hidup rakyat, sejajar dengan negara-negara maju. Tapi hal itu tidak terjadi karena adanya ‘mismanagement’ atau salah kelola yang telah berlangsung puluhan tahun.

Akibatnya, jutaan warga Indonesia terpaksa mencari sumber penghidupan yang layak di banyak negara. Sedangkan kekayaan alam negeri kita dikangkangi segelintir manusia yang berada di lingkar oligarki politik dan oligarki ekonomi yang terus menumpuk kekayaan.

Penegasan itu disampaikan Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti ketika menyampaikan pesan-pesannya kepada warga Indonesia yang berdiaspora di Sydney, Australia, Jumat (28/4/2023) waktu setempat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kenapa Indonesia menjadi incaran bangsa-bangsa lain sejak zaman kolonial? Karena melimpahnya sumber daya alam. Itu kalau kita melihat ke luar,” ujar LaNyalla.

Baca Juga :  Kunker ke Kalteng, Rektor UPR Beri LaNyalla Mandau

“Tapi kalau kita melihat ke dalam, kenapa negara kita begitu kaya akan sumber daya alam, tetapi banyak rakyat masih miskin? Jurang kesenjangan semakin lebar, sementara ketidakadilan terus terjadi di bidang politik, ekonomi, hukum, dan sosial. Jawabnya adalah karena ‘mismanagement’ atau salah kelola,” tegas Ketua DPD RI.

Akibat salah kelola, kata LaNyalla, maka sistem dan tata cara penyelenggaraan negara kita sudah menyimpang jauh dari amanah Pancasila dan UUD 1945.

“Negara kita saat ini berada dalam kendali partai-partai politik yang membentuk oligarki politik. Kemudian mereka memanjakan dan dimanjakan oligarki ekonomi, sehingga segelintir manusia menguasai sebagian besar kekayaan alam di negeri kita. Ini bom waktu yang harus diatasi,” paparnya.

LaNyalla menjelaskan bahwa Pasal 33 UUD 1945 naskah asli sudah diubah, dan penjelasannya sudah dihapus total. Sehingga rakyat kebanyakan terhalang untuk meningkatkan kesejahteraan. Dan kondisi ini semakin akut, tanpa ada kesadaran untuk memperbaiki, meski sudah berulang kali terjadi pergantian kepemimpinan nasional.

Baca Juga :  Petani Buncis Bandung Tembus Pasar Internasional, Ketua DPD RI Beri Apresiasi

“Karena tanpa koreksi sistem bernegara secara fundamental, maka siapapun presiden yang terpilih, negara kita akan terus tersandera oleh ‘mismanagement’ dan keserakahan oligarki yang memang diberi ruang oleh konstitusi dan undang-undang turunannya,” ujar Senator Jawa Timur ini.

Menurut LaNyalla, salah kelola itu juga yang menyebabkan terjadinya begitu banyak masalah di negeri kita. “Seperti proyek kereta api cepat yang tidak cepat lagi, bahkan mogok; juga skandal Rp349 triliun di lingkungan Kemenkeu, dan berbagai skandal keuangan lainnya yang terkesan dibenamkan atau direkayasa agar tampak legal,” ucapnya.

Ia menambahkan, salah kelola terjadi ketika fungsi kontrol terhadap eksekutif menjadi tumpul. Bisa jadi karena yang mengontrol dan yang dikontrol saling mendukung.

Baca Juga :  Akademisi Apresiasi Proposal Kenegaraan Perbaikan Sistem Bernegara Yang Ditawarkan Ketua DPD RI

Itulah sebabnya dalam berbagai kesempatan ia sengaja menyerukan untuk perbaikan total sistem bernegara.

“Karena itu, saya ingatkan kondisi negara kita yang sedang tidak baik-baik saja. Kita sebagai anak bangsa yang cinta Tanah Air, mari kita bersama-sama memikirkan agar Indonesia lebih baik, lebih sejahtera berkeadilan di masa depan dengan sistem bernegara yang telah dirumuskan para pendiri bangsa,” tugas dia.

Dalam kunjungan kerjanya ke Australia, Ketua DPD RI didampingi oleh Senator Bustami Zainudin (Lampung), Ria Mayangsari dan M. Syukur (Jambi), Amaliah dan Jialyka Maharani (Sumatera Selatan), Bambang Sutrisno (Jawa Tengah), Hilmy Muhammad (Yogyakarta), Ahmad Nawardi dan Adilla Azis (Jawa Timur), serta Andi Muhammad Ihsan (Sulawesi Selatan).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : Tim
Editor : Mufik
Sumber :

Berita Terkait

Prof. Dr. Riri Fitri Sari: Pendidikan Inklusif Berkelanjutan Kunci Indonesia Maju 2045
Dukungan Masyarakat Mengalir Deras untuk Dedi Mulyadi: Relawan BANGGA KDM Siap Menangkan Jabar Istimewa
Serikat Pelajar Muslimin Indonesia Harapkan PON 2024 Cetak Banyak Atlit Berbakat
Sidang Kabinet Terakhir, Jokowi Minta Maaf Kepada Seluruh Jajaran Kabinet
Presiden Jokowi Gelar Sidang Kabinet Terakhir di IKN
Presiden Jokowi Mulai Berkantor di IKN Hari Ini
Presiden Jokowi Resmi Lantik Gus Ipul Jadi Mensos
Jokowi Lantik Gus Ipul Jadi Mensos, Pengamat: Pukulan Politik Bagi PKB

Berita Terkait

Sabtu, 14 September 2024 - 14:08 WIB

Dengan Tagline Dari Obi, Untuk Indonesia. Harita Nickel Raih Dua Penghargaan Bea Cukai Award 2024

Sabtu, 14 September 2024 - 12:11 WIB

Simak Visi dan Program Samaun Dahlan Donatus-Nimbitkendik untuk Pilkada Fakfak 2024

Sabtu, 14 September 2024 - 11:57 WIB

Pihak Suitbertus Minta Cabut Surat Kades Riit, John Bala; Kami Tunggu Proses Hukum Selanjutnya

Jumat, 13 September 2024 - 16:37 WIB

Nazlatan Belum Diusulkan Untuk Dilantik Sebagai Anggota DPRD Maluku Utara, Gebrina Menunggu Giliran

Jumat, 13 September 2024 - 16:34 WIB

Madjid Husen Nyatakan Dukungan Ke Paslon Rusihan Jafar Dan Muhktar Sumaila, Untuk Pilkada Halsel 

Jumat, 13 September 2024 - 16:31 WIB

Masyarakat Nangahure Lembah Merasa Terbantu Saat Robi Idong Memimpin Sikka, Hasna; Semoga KSS Bisa Dilanjutkan

Jumat, 13 September 2024 - 16:26 WIB

Kisah Cinta Ismail Langga, Seorang Warga Desa Nangahale Rela Berkorban Meski Dalam Kehampaan

Jumat, 13 September 2024 - 09:50 WIB

Bupati Freddy Thie Ajak Anggota DPRD Baru Kolaborasi Bersama Bangun Daerah

Berita Terbaru

happy-bus.id