Kolaborasi Pemkab Kaimana dan BRIN, Akan Launching Buku Sejarah Kaimana

Minggu, 26 Maret 2023 - 19:12 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DETIKINDONESIA.CO.ID, KAIMANA – Bupati Kaimana Freddy Thie mengungkapkan, jika menilik sejarah lebih jauh, Kaimana yang dijuluki Kota Senja, itu merupakan kota tua.

Oleh karena itu, Pemerintah Daerah (Pemda) Kaimana berkolaborasi dengan Badan Riset dan Inovasi (BRIN) untuk menbukukan sejarah Kaimana.

Buku sejarah Kaimana tersebut akan diluncurkan dalam waktu dekat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tak hanya itu, BRIN juga akan merilis buku geologi hasil kajian lukisan pra sejarah di beberapa situs di Kaimana.

Satu diantaranya yang berada di dinding tebing Teluk Triton.

“Kaimana sebenarnya  kota sudah lama, kota tua. Tapi, selama ini kita orang Kaimana kurang menangkap hal-hal ini,” kata Freddy Thie saat berdialog dengan wartawan di Kaimana, Senin (13/3/2023).

Ia menjelaskan, salah satu bukti sejarah Kaimana merupakan kota tua terlihat dari tanggal yang tertera pada Benteng Fort Du Bus di Kampung Lobo, Kaimana.

Baca Juga :  Tutup Agenda Training Fasilitator, Bupati Freddy: Kami Terus Jalin Komunikasi Antar Umat Beragama

Pada benteng yang dibangun oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda, itu terpatri 24 Agustus 1928.

Sementara Kampung Lobo terletak di dalam kawasan Teluk Triton, destinasi wisata unggulan di Kaimana.

Ia mengungkapkan, nama Teluk Triton diambil dari kapal yang membawa warga Belanda ke Kaimana.

“Mereka (orang Belanda) kemudian kena wabah malaria lalu bertolak ke Fakfak dan Manokwari,” beber Freddy Thie.

Berdasarkan catatan peristiwa menurut urutan waktu tersebut, menurutnya, berkelindan dengan sejarah pendaratan Injil pertama kali di Tanah Papua pada 5 Februari 1855 di Pulau Mansinam, Kabupaten Manokwari.

Ia menyebut, pada tahun ini, Kabupaten Fakfak akan berulang tahun yang ke-123 tahun dan Kabupaten Manokwari merayakan hari jadinya ke-125 tahun.

Baca Juga :  Pelabuhan Rum, Mendiskriminasi Difabel

Sementara Kabupaten Kaimana, baru akan berumur 20 tahun sesuai tahun pembentukan dan peresmian Kaimana menjadi kabupaten, pada tanggal 12 April 2003 silam.

“Mereka (orang Belanda) kemudian kena wabah malaria lalu bertolak ke Fakfak dan Manokwari,” beber Freddy Thie.

Berdasarkan catatan peristiwa menurut urutan waktu tersebut, menurutnya, berkelindan dengan sejarah pendaratan Injil pertama kali di Tanah Papua pada 5 Februari 1855 di Pulau Mansinam, Kabupaten Manokwari.

Ia menyebut, pada tahun ini, Kabupaten Fakfak akan berulang tahun yang ke-123 tahun dan Kabupaten Manokwari merayakan hari jadinya ke-125 tahun.

Sementara Kabupaten Kaimana, baru akan berumur 20 tahun sesuai tahun pembentukan dan peresmian Kaimana menjadi kabupaten, pada tanggal 12 April 2003 silam.

Merujuk website kaimanakab.go.id, Kaimana berdiri berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2002.

Baca Juga :  Ketua DPD RI Bertekad Lanjutkan Perjuangan Raja Dempasar IX

Luas wilayah Kabupaten Kaimana lebih kurang  36.000 km2, yang terdiri dari 18.500 km2 merupakan luas daratan.

Kabupaten Kaimana saat ini memiliki 7 distrik (kecamatan), 2 kelurahan dan 84 kampung.

Suku-suku yang mendiami Kabupaten Kaimana di antaranya suku Kuripasai, Miereh, Maerasi, Irarutu, Koiway, Oburau, Madewana, Kuri, dan suku pendatang.

Di bagian Selatan, Kabupaten Kaimana berbatasan langsung dengan Laut Arafura. Sementara di bagian Utara berbatasan dengan Kabupaten Teluk Bintuni dan Kabupaten Teluk Wondama.

Di sebelah Timur, Kaimana berbatasan dengan Kabupaten Mimika dan Kabupaten Nabire. Serta, di sisi Barat, Kaimana berbatasan dengan Kabupaten Fak-Fak.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : Tim
Editor : Fiqram
Sumber : Tribun Papua Barat

Berita Terkait

Desa Maitara Selatan Kota Tidore Kepulauan Mendapat Penghargaan Desa Antikorupsi
Walikota Tidore Kepulauan Wakili Gubernur Malut Launching Desa Antikorupsi
Sekda Tidore Kepulauan Hadiri Upacara Puncak Hari Guru Nasional dan HUT PGRI Ke-78
Jelang Hari Nusantara dan Nataru, TPID Tidore Kepulauan Lakukan Pemantauan Harga Bahan Pokok di Pasar Sarimalaha
Diduga Kades Matuting Korupsi Dana Desa Tahun Angaran 2023
Menjelang Hari Natal, Wakil Walikota Tidore Berharap Masyarakat Jaga Kerukunan
Dari Tidore Untuk Negara Berdaulat Palestina
Pemkot Tidore Menyerahkan Hibah Tanah Kepada Pemkab Halmahera Tengah

Berita Terkait

Sabtu, 25 November 2023 - 15:47 WIB

Telepon Kawan Atau Lawan 

Sabtu, 25 November 2023 - 11:01 WIB

Ramai Ramai Membuli & Membunuh Polisi di Tengah Polisi Yang Profesional, Emansiptoris dan Humanis 

Selasa, 21 November 2023 - 09:10 WIB

PJ Gubernur Provinsi Papua Pegunungan Doktor Velix Vernando Wanggai Membawa Harapan Baru Kemajuan Wilayah Adat LAPAGO

Senin, 13 November 2023 - 07:01 WIB

MPR Unsur Agama Diganti Unsur Pemuda atau Dibagi Merata

Minggu, 5 November 2023 - 18:56 WIB

Anggota Dewan Harus Berbobot dan AP Wene Elu Meke Halok

Rabu, 1 November 2023 - 11:18 WIB

Jangan Pernah Menyerah

Jumat, 27 Oktober 2023 - 07:36 WIB

Maluku Berduka, Telah Berpulang Sahabatku Sultan Bacan 

Sabtu, 21 Oktober 2023 - 12:39 WIB

Cawapres Prabowo Subianto masih dalam Kabut tapi masih terlihat jelas 4 Sosok yaitu Erick Tohir, Gibran Rakabuming Raka, Yusril dan Susi Pudjiastutii???

Berita Terbaru