Para pengemudi ojek online (ojol) menjadi salah satu kelompok yang paling terdampak. Baharuddin, seorang ojol, menceritakan bagaimana kelangkaan BBM ini mengancam penghasilannya. “Sudah 4 hari ini selalu 2 jam lebih kami mengantri, jadi saya bukan cari uang, minyak aja yang saya urusin ini. Bagaimana kita sekeluarga mau makan, bayar kebutuhan sekolah anak, dan lainnya,” ujarnya.
Baharuddin juga menyuarakan keheranannya, mengingat Balikpapan dikenal sebagai “Kota Minyak”. “Kalau bisa gimana caranya agar BBM gampang, sedangkan ini kota minyak masa BBM sulit? Karena kami ini betul-betul merasa terdampak. Dapat Rp 30 ribu harus ngantri 2-3 jam buat besok lagi,” imbuhnya. Ia bahkan harus mengorbankan waktu istirahat dan ibadah demi mendapatkan BBM.
Harapan Akan Solusi Cepat
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Masyarakat Balikpapan sangat mengharapkan solusi cepat dari pihak terkait. Kelangkaan BBM ini bukan hanya mengganggu aktivitas sehari-hari, tetapi juga berpotensi melumpuhkan roda perekonomian kota jika tidak segera diatasi.
Foto : Yoga
Penulis : Alza Fitri
Penulis | : |
Editor | : |
Sumber | : |
Halaman : 1 2