Pengelolaan Training Berbasis Digital dan HMI Back to Society

Rabu, 29 Juni 2022 - 15:36 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh: Ahmad Surya Ramadhan R.

Ketua Umum Badan Pengelola Latihan Pengurus Besar (BPL PB) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)

Perkaderan dalam tubuh Himpunan digerakkan oleh Instruktur sebagai pelaku perkaderan HMI. Instruktur menggerakkan agenda-agenda perkaderan serta subyek yang dikader. Dalam menggerakkan perkaderan ternyata Instruktur dihadapkan pada stigma yang telah berkembang yaitu “Perkaderan adalah jalan sunyi”. Lantas memang benarkah demikian? Instruktur yang mempunyai semangat pengabdian dalam proses kaderisasi memiliki posisi yang sangat penting. Instruktur pula penjaga dan penyalur ideologi dalam proses ideologisasi Himpunan dalam perkaderan. Memang peran instruktur tidak begitu eksis. Akan tetapi ketika kita membayangkan di Himpunan kita tidak ada yang menjaga ideologi, bagaimana kehidupan berHMI kader-kadernya? Dengan ikhlas, instruktur rela kemanapun, kapanpun, dan bagaimanapun untuk menyebarkan ideologi Himpunan. Mencetak kader-kader Himpunan guna keberlangsungan hidup Himpunan.

Memang tidak mudah dalam mengelola perkaderan. Apalagi yang dikelola adalah seorang manusia yang sudah menjadi mahasiswa. Tapi marilah sebaiknya kita berpijak dalam perkaderan yang memanusiakan manusia. Seperti yang dijelaskan oleh Aristotels, dalam sebuah proses pendidikan maka sadarkanlah peserta didik bahwa mereka itu manusia. Dalam konteks perkaderan, sadarkanlah bahwa kader itu adalah seorang kader. Berikan asupan bahwa hal yang harus dicari adalah buah kesadaran dan buah pengetahuan. Maka, ketika kita sudah tahu stigma bahwa perkaderan adalah jalan sunyi bagi instruktur. Sudah saatnya instruktur menggembirakan perkaderan tersebut. Dimanapun, kapanpun dan bagaimanapun caranya agenda-agenda perkaderan harus menggemberikan, pelakunya pun harus gembira. Sehingga dalam berorganisasi kita tetap bisa menjaga agenda-agenda perkaderan dengan baik. Dengan kegembiraan yang diiringi oleh ke ikhlasan, maka akan mampu menangkis kepentingan-kepentingan yang tidak berpihak pada perkaderan.

Baca Juga :  Ketua DPD RI Penyambung Aspirasi Wong Cilik

Setiap zaman atau generasi memiliki masalahnya sendiri. Hal tersebut dapat dianalogikan dengan seorang ayah tidak dapat memaksakan pola pendidikan orang tuanya untuk diterapkan kepada anaknya karena zamannya telah berbeda. Begitu pun dengan pendidikan organisasi, termasuk di tubuh HMI. Apa yang diajarkan pada latihan kader pada generasi Lafran Pane tentu berbeda dengan konteks generasi Nurcholish Madjid (Cak Nur). Apa yang diajarkan pada generasi Cak Nur merupakan tantangan zaman yang memang sesuai dengan permasalahan zaman kala itu, berbeda dengan tantangan zaman generasi Anies Baswedan. Begitu seterusnya hingga sampailah pada generasi kita. Maka, penting kiranya untuk memahami permasalahan setiap generasi, utamanya generasi kita sendiri. Karena mustahil dapat menyelesaikan problematika generasi, jika konteks masalahnya saja kita gagal untuk memahaminya.

Baca Juga :  Peduli Pendidikan, HMI Kirim Relawan Mengajar ke SMA Pedalaman Aceh Utara

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : Ahmad Surya Ramadhan R
Editor : Muhamad Fiqram
Sumber :

Berita Terkait

Membangun Ekonomi Nasional dari Pinggiran. Sinergi UMKM dan Industri Besar adalah Keniscayaan.
Dari Rumah, Perempuan Menenun Ekonomi Bangsa
Perjuangan Menjadi Pahlawan Nasional 4 Mahasiswa Trisakti dalam Tragedi 12 Mei 1998
Saatnya Bersatu Mengawal Kepemimpinan Baru Demi Kemajuan Indonesia.
Mengenal Budaya dan Perkembangan Tiongkok dari Dekat Bersama chinainmyeyes.com
Peran “Invisible Hand” dalam Ekonomi Politik Indonesia di Tengah Proteksionisme Global
Hilirisasi Sumber Daya Alam: Pilar Kedaulatan Energi
Menghidupkan Kembali Ideologi: Menjadikan Pancasila sebagai Pedoman, Bukan Sekadar Hafalan

Berita Terkait

Jumat, 2 Mei 2025 - 07:54 WIB

Dari Rumah, Perempuan Menenun Ekonomi Bangsa

Kamis, 1 Mei 2025 - 11:26 WIB

Perjuangan Menjadi Pahlawan Nasional 4 Mahasiswa Trisakti dalam Tragedi 12 Mei 1998

Jumat, 25 April 2025 - 14:45 WIB

Saatnya Bersatu Mengawal Kepemimpinan Baru Demi Kemajuan Indonesia.

Rabu, 23 April 2025 - 22:56 WIB

Mengenal Budaya dan Perkembangan Tiongkok dari Dekat Bersama chinainmyeyes.com

Selasa, 22 April 2025 - 11:54 WIB

Peran “Invisible Hand” dalam Ekonomi Politik Indonesia di Tengah Proteksionisme Global

Senin, 21 April 2025 - 14:18 WIB

Hilirisasi Sumber Daya Alam: Pilar Kedaulatan Energi

Jumat, 18 April 2025 - 14:00 WIB

Menghidupkan Kembali Ideologi: Menjadikan Pancasila sebagai Pedoman, Bukan Sekadar Hafalan

Rabu, 16 April 2025 - 19:09 WIB

Hantu Di Pabrik dan Hantu Keserakahan: Membaca “Pabrik Gula” dan “Qodrat 2” dari Perspektif Hubungan Industrial

Berita Terbaru

Ketua KADIN Anindya Bakrie (Detik Indonesia/ANTARA)

Ekonomi & Bisnis

Kadin Yakin Indonesia dan AS Segera Jalin Kesepakatan Dagang Baru

Jumat, 2 Mei 2025 - 16:08 WIB