Peran “Invisible Hand” dalam Ekonomi Politik Indonesia di Tengah Proteksionisme Global

Selasa, 22 April 2025 - 11:54 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Abdul Halim Wijaya Siregar, Founder IDN Membaca

Abdul Halim Wijaya Siregar, Founder IDN Membaca

Lebih jauh lagi, The Wealth of Nations sendiri sebenarnya tidak menolak peran negara sepenuhnya. Smith mengakui bahwa dalam beberapa kasus, negara perlu terlibat dalam regulasi, terutama ketika ada kekuatan pasar yang terlalu dominan atau ketika pasar gagal memenuhi kebutuhan publik.

Dalam konteks Indonesia, ketimpangan kekuatan ekonomi dan dominasi oleh oligarki menunjukkan bahwa invisible hand sering kali tidak bergerak secara adil.
Oleh karena itu, dalam menghadapi tekanan eksternal seperti tarif Trump dan dinamika geopolitik global lainnya, Indonesia perlu memainkan visible hand yang cerdas. Negara harus memastikan regulasi yang adil, mendorong kemandirian industri nasional, serta melindungi pelaku usaha kecil dan menengah agar tidak terpinggirkan dalam kompetisi global yang tidak seimbang.

Baca Juga :  Peri Keadilan Sepakbola Bani Israil

Prinsip invisible hand dari Adam Smith tetap relevan sebagai kerangka normatif bagi efisiensi pasar. Namun, dalam praktiknya, terutama dalam konteks ekonomi politik Indonesia yang kompleks dan ketergantungan pada pasar global yang tidak stabil, peran negara menjadi tak terhindarkan. Seperti yang tersirat dalam The Wealth of Nations, mekanisme pasar hanya akan menghasilkan keadilan sosial apabila negara hadir sebagai pengarah dan penjaga keseimbangan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Penulis : Abdul Halim Wijaya Siregar yang merupakan Seorang founder Idn membaca

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : Abdul Halim Wijaya Siregar
Editor : BIM
Sumber :

Berita Terkait

Perjuangan Menjadi Pahlawan Nasional 4 Mahasiswa Trisakti dalam Tragedi 12 Mei 1998
Saatnya Bersatu Mengawal Kepemimpinan Baru Demi Kemajuan Indonesia.
Mengenal Budaya dan Perkembangan Tiongkok dari Dekat Bersama chinainmyeyes.com
Hilirisasi Sumber Daya Alam: Pilar Kedaulatan Energi
Menghidupkan Kembali Ideologi: Menjadikan Pancasila sebagai Pedoman, Bukan Sekadar Hafalan
Hantu Di Pabrik dan Hantu Keserakahan: Membaca “Pabrik Gula” dan “Qodrat 2” dari Perspektif Hubungan Industrial
M.ISRA RAMLI: Prinsip Dasar Kepemimpinan Nasional Keberpihakan Pada Nilai – Nilai Kerakyatan
Budaya Membaca Membawa Perubahan Dalam Hidup Manusia

Berita Terkait

Jumat, 25 April 2025 - 14:45 WIB

Saatnya Bersatu Mengawal Kepemimpinan Baru Demi Kemajuan Indonesia.

Rabu, 23 April 2025 - 22:56 WIB

Mengenal Budaya dan Perkembangan Tiongkok dari Dekat Bersama chinainmyeyes.com

Selasa, 22 April 2025 - 11:54 WIB

Peran “Invisible Hand” dalam Ekonomi Politik Indonesia di Tengah Proteksionisme Global

Senin, 21 April 2025 - 14:18 WIB

Hilirisasi Sumber Daya Alam: Pilar Kedaulatan Energi

Jumat, 18 April 2025 - 14:00 WIB

Menghidupkan Kembali Ideologi: Menjadikan Pancasila sebagai Pedoman, Bukan Sekadar Hafalan

Rabu, 16 April 2025 - 19:09 WIB

Hantu Di Pabrik dan Hantu Keserakahan: Membaca “Pabrik Gula” dan “Qodrat 2” dari Perspektif Hubungan Industrial

Minggu, 13 April 2025 - 11:04 WIB

M.ISRA RAMLI: Prinsip Dasar Kepemimpinan Nasional Keberpihakan Pada Nilai – Nilai Kerakyatan

Jumat, 11 April 2025 - 09:54 WIB

Budaya Membaca Membawa Perubahan Dalam Hidup Manusia

Berita Terbaru