Ramadan, Nasionalisme dan Semangat Persatuan

Sabtu, 2 April 2022 - 09:35 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tidak hanya selesai disitu, semangat ramadan masih terus mewarnai pernak-pernik kemerdekaan Indonesia. Lihat saja misalnya, pengakuan yang tulus dari para pendiri negeri ini, mereka sepakat bahwa kemerdekaan yang diperoleh bukanlah semata-mata hasil keringat para pejuang yang gigih dan bahkan gugur dalam merebut kemerdekaan, melainkan sebagai berkat dan rahmat Allah Yang Maha Kuasa (alinea 3 Pembukaan UUD 1945). Kesepakatan ini tentu didorong oleh kekuatan iman dan keyakinan mereka. Terlihat dengan jelas bahwa dorongan iman sangat dominan dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia, sebagaimana juga puasa di bulan ramadan, hanya dapat dilaksanakan dengan sempurna bila dilakukan atas dorongan iman yang kuat.

Dari perjalanan sejarah bangsa tersebut dapat dilihat bahwa ramadan sangat memiliki nilai sejarah dan relevansi dengan persatuan bangsa dan nasionalisme, dengan kata lain bahwa nasionalisme bangsa Indonesia adalah nasionalisme religius.

Baca Juga :  Dirjen Imigrasi Silmy Karim Mengaku Kantongi Data Perjalanan Buron KPK

Lantas bagaimana cara kita sebagai umat muslim dalam mengisi dan mempertahankan nasionalisme religius ini? Tentunya semua terpulang kepada kita untuk mampu menggali hikmah yang begitu banyak dalam bulan ramadan, mulai dari semangat kebersamaan, kepedulian sosial, dan saling menghormati, yang semuanya bermuara pada persatuan dan kesatuan bangsa. Sehingga bulan ramadan ini mampu menumbuhkan kembali kesadaran berbangsa dan bernegara dalam mengisi kemerdekaan yang telah diraih.
Namun demikian, sangat disayangkan nilai sejarah ini nampaknya kurang diperhatikan oleh kelompok radikal keagamaan yang selalu memperdebatkan antara Islam dan nasionalisme serta memperdebatkan antara Islam dan non Islam, bahkan justru ingin memecah persatuan dan kesatuan bangsa dengan terus menebar paham kekerasan yang mengatasnamakan agama.
Seharusnya kita sangat mensyukuri telah dianugerahi sebagai bangsa yang kaya dengan berjuta suku, budaya dan bahasa, yang patut kita jaga keutuhannya. Karena menjaga persatuan dan kesatuan sejatinya juga dianjurkan oleh setiap agama. Dasar negara kita Pancasila juga mengusung nilai persatuan dan kesatuan. Persatuan dan kesatuan akan tetap terjaga ketika semuanya saling menghormati dan menjunjung tinggi toleransi. Tidak saling membenci tapi saling menghargai, tidak saling memukul tapi saling merangkul serta tidak saling menjatuhkan tapi saling menguatkan.
Sekali lagi, saya selaku Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Himpunan Pemuda Nusanatara (DPP HIMANUSA) mengajak kepada seluruh umat muslin Indonesia untuk sama-sama kita jadikan bulan suci ramadan kali ini sebagai momentum untuk mengembalikan serta merekatkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Selamat Menunaikan Ibadah Ramadan 1443 H

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : Afan Ari Kartika
Editor : Harris
Sumber :

Berita Terkait

Membangun Ekonomi Nasional dari Pinggiran. Sinergi UMKM dan Industri Besar adalah Keniscayaan.
Dari Rumah, Perempuan Menenun Ekonomi Bangsa
Perjuangan Menjadi Pahlawan Nasional 4 Mahasiswa Trisakti dalam Tragedi 12 Mei 1998
Saatnya Bersatu Mengawal Kepemimpinan Baru Demi Kemajuan Indonesia.
Mengenal Budaya dan Perkembangan Tiongkok dari Dekat Bersama chinainmyeyes.com
Peran “Invisible Hand” dalam Ekonomi Politik Indonesia di Tengah Proteksionisme Global
Hilirisasi Sumber Daya Alam: Pilar Kedaulatan Energi
Menghidupkan Kembali Ideologi: Menjadikan Pancasila sebagai Pedoman, Bukan Sekadar Hafalan

Berita Terkait

Jumat, 2 Mei 2025 - 07:54 WIB

Dari Rumah, Perempuan Menenun Ekonomi Bangsa

Kamis, 1 Mei 2025 - 11:26 WIB

Perjuangan Menjadi Pahlawan Nasional 4 Mahasiswa Trisakti dalam Tragedi 12 Mei 1998

Jumat, 25 April 2025 - 14:45 WIB

Saatnya Bersatu Mengawal Kepemimpinan Baru Demi Kemajuan Indonesia.

Rabu, 23 April 2025 - 22:56 WIB

Mengenal Budaya dan Perkembangan Tiongkok dari Dekat Bersama chinainmyeyes.com

Selasa, 22 April 2025 - 11:54 WIB

Peran “Invisible Hand” dalam Ekonomi Politik Indonesia di Tengah Proteksionisme Global

Senin, 21 April 2025 - 14:18 WIB

Hilirisasi Sumber Daya Alam: Pilar Kedaulatan Energi

Jumat, 18 April 2025 - 14:00 WIB

Menghidupkan Kembali Ideologi: Menjadikan Pancasila sebagai Pedoman, Bukan Sekadar Hafalan

Rabu, 16 April 2025 - 19:09 WIB

Hantu Di Pabrik dan Hantu Keserakahan: Membaca “Pabrik Gula” dan “Qodrat 2” dari Perspektif Hubungan Industrial

Berita Terbaru

Ketua KADIN Anindya Bakrie (Detik Indonesia/ANTARA)

Ekonomi & Bisnis

Kadin Yakin Indonesia dan AS Segera Jalin Kesepakatan Dagang Baru

Jumat, 2 Mei 2025 - 16:08 WIB