Sisi Lain Dari Pelantikan HIKMU, Istilah “MASURE” Oleh Sandiaga Salahudin Uno

Senin, 24 Juli 2023 - 07:01 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sisi Lain Dari Pelantikan HIKMU, Istilah

Sisi Lain Dari Pelantikan HIKMU, Istilah "MASURE" Oleh Sandiaga Salahudin Uno

Oleh: Abubakar Abdullah – Tokoh Maluku Utara

Pelantikan Ketua Himpunan Keluarga Maluku Utara (HIKMU) periode 2023-2026 pada tanggal 22 Juli 2023 di Grand Ballroom Patrajasa, Jl. Gatoto Subroto yang dihadiri langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno, memiliki catatan tersendiri.

Tidak hanya rasa antusias peserta, kebersamaan dan kekompokan sangat tampak dalam semua sesi acara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Begitu bersemangatnya, sampai-sampai kata “Cakep” yang biasanya digunakan untuk menyahut setiap bait pantun disubtitusi dengan kata “Masure”—bahasa Makean Timur—yang secara semantik bermakna “bagus”.

Kata yang jarang terucap dalam situasi formal. Tuturan ini membahana dan menggema di sela-sela bait pantun Pak Menteri.

Baca Juga :  Keberadaan, Kejuangan, dan Kebangkitan Kalimantan Selatan (Kalsel) Membangun dan Memajukan Indonesia Raya

Saya kemudian mengajukan dua hipotesis sederhana. Pertama, mungkin Ketua HIKMU periode 2023-2026 ini nasabnya berelasi dengan Makean. Bapaknya Alm. H. Salim Hi. Amin—Makean, dan Ibunya Hj. Aminah, bekebangsaan Mesir (Makean-Mesir).

Sehingga kata “Masure” dipakai sebagai petanda garis gentik Ketua HIKMU. Meskipun para pengurus tidak hanya berasal dari keturunan orang Makean. Hipotesis kedua (sangat subjektif), apakah ini adalah satu anasir awal akan muncul pemimpin-pemimpin baru daerah Maluku Utara yang garis DNA-nya berasal dari Makean.

Ini hanya hipotesis dan harus dibuktikan melalui studi yang lebih mendalam. Atau jika menggunakan istilah dari Fritjof Capra yang menegasikan peristiwa semacam ini sebagai bagian dari titik balik sebuah peradaban.

Baca Juga :  NU dan Pasangan Capres-Cawapres 2024

Sebab, penuturan kata “Masure” di tengah-tengah kalangan warga Maluku Utara yang multietnik dalam kegiatan tersebut, bisa dimaknai sebagai sebuah penegasan.

Bahwa komunitas Makean memiliki lumbung SDM dan talenta kolaboratif, serta mampu menjadi “payung” besar bagi semua entik. Dan, sesuai fakta empiris, dengan meluapnya SDM di komunitas Makean akan memudahkan terbangunnya konsolidasi pikiran untuk Maluku Utara masa depan.

Meskipun komunitas Makean juga sering dihujani tantangan-tantangan serius. Tetapi ungkapan positif terhadap etnik Makean sebagai komunitas dengan SDM unggul dan piawai dalam memimpin telah menjadi sumbu induk sajarah kepemimpinan di Maluku Utara.

Tugas generasi ini ialah merawat dan memberikan muatan positif untuk Maluku Utara “Masure” di masa depan.

Baca Juga :  Sagu Dalam Tarikan Sejarah Peradaban Manusia Di Papua

Berikut petikan pantun dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia dan tuturan “Masure”-nya.

Naik Sepeda Keliling Tidore […Masure…]
Mampir ke Pantai Minum Kelapa Muda […Masure…]
Mari Pejabat Bantu UMKM […Masure…]
untuk Maluku Utara yang Lebih Maju […Masure…]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : Abubakar Abdullah
Editor : Yuli A.H
Sumber :

Berita Terkait

Perjuangan Menjadi Pahlawan Nasional 4 Mahasiswa Trisakti dalam Tragedi 12 Mei 1998
Saatnya Bersatu Mengawal Kepemimpinan Baru Demi Kemajuan Indonesia.
Mengenal Budaya dan Perkembangan Tiongkok dari Dekat Bersama chinainmyeyes.com
Peran “Invisible Hand” dalam Ekonomi Politik Indonesia di Tengah Proteksionisme Global
Hilirisasi Sumber Daya Alam: Pilar Kedaulatan Energi
Menghidupkan Kembali Ideologi: Menjadikan Pancasila sebagai Pedoman, Bukan Sekadar Hafalan
Hantu Di Pabrik dan Hantu Keserakahan: Membaca “Pabrik Gula” dan “Qodrat 2” dari Perspektif Hubungan Industrial
M.ISRA RAMLI: Prinsip Dasar Kepemimpinan Nasional Keberpihakan Pada Nilai – Nilai Kerakyatan

Berita Terkait

Kamis, 1 Mei 2025 - 15:35 WIB

Jelang May Day 2025, SPTJ Ambil Bagian dalam Soft Launching Aliansi Serikat Pekerja BUMD Jakarta Raya

Kamis, 1 Mei 2025 - 10:57 WIB

Justin DPRD DKI: Mutu Pendidikan Saat Ini Belum Mendukung Jakarta Menjadi Kota Global

Kamis, 1 Mei 2025 - 10:52 WIB

Legislator PSI Ikut Naik Transportasi Umum, Soroti Beberapa Masalah

Selasa, 29 April 2025 - 10:34 WIB

Pramono Wacanakan KJMU hingga S3, PSI Jakarta Sarankan Fokus Perluas Beasiswa S1 Strategis

Selasa, 29 April 2025 - 10:31 WIB

Legislator PSI Desak Pemprov DKI Tindak Tegas Pencurian Pelat Besi di JPO dan Kolong Tol

Jumat, 25 April 2025 - 16:52 WIB

PSI Jakarta Serukan Formula E Tak Pakai APBD dan Harus Beri Manfaat bagi Masyarakat Ibu Kota

Kamis, 24 April 2025 - 11:08 WIB

Kisruh Parkir Elektronik DKI, Francine PSI Soroti Kerusakan Mesin dan Praktik Pungli di Jalan Sabang

Rabu, 23 April 2025 - 19:43 WIB

August Hamonangan Menolak Kebijakan Parkir di Kantor Kecamatan, Wali Kota Juga Kena Tarif

Berita Terbaru