Sistem Pemilu Proporsional Tertutup atau Terbuka?, Sebuah Upaya Mewujudkan Demokrasi Kerakyatan dan Berkeadilan atau Demokrasi Terpimpin

Rabu, 7 Juni 2023 - 08:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Teguh SW

Teguh SW

Oleh : Teguh SW

Saat ini sistem pemilu secara tertutup atau terbuka menjadi topik perbincangan
yang sering diperbincangkan oleh masyarakat, mengingat tahun depan di tahun
2024 rakyat Indonesia dihadapkan pada pemilu secara serentak dan menjadi
sejarah perjalanan NKRI menyelenggarakan pemilu terbesar disamping juga
adanya gugutan kepada MK terhadap sistem pemilu proporsional terbuka agar
diubah dengan sistem tertutup.

Sistem pemilu proporsional terbuka merupakan sistem pemilu yang dipakai di
Indonesia dari awal reformasi sampai saat ini dan telah direncanakan untuk
dipakai pada pemilu pada tahun 2024. Sistem pemilu ini memberikan kekuasaan
kepada rakyat dalam memilih siapa yang dipilih sesuai rekam jejak para
kandidat wakilnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Partai hanya menjadi label tentang posisi politik semua kandidat yang
dinaunginya. Oleh karena itu, para calon harus dapat memenangkan suara rakyat
secara pribadi untuk bisa mendapatkan jabatan. Sistem pemilu proporsional
terbuka juga mencegah elit partai untuk mendapatkan kekuasaan berlebih
sehingga dinasti politik cenderung lebih sulit untuk dibentuk. Namun, pada lokasi
dengan tingkat edukasi politik masyarakat yang rendah, maka politik uang
terhadap masyarakat rawan untuk terjadi. Namun kelemahan ini lama kelamaan
akan bisa terkendali jika arus informasi berjakan dengan baik.
Sistem pemilu proporsional tertutup merupakan sistem pemilu yang dipakai di
Indonesia pada masa orde baru. Pada sistem ini, pemilih hanya memilih
berdasarkan partai yang tersedia, sedangkan siapa yang akan mendapatkan kursi
ditentukan oleh elit partai itu sendiri. Hal ini memberikan kekuasaan kepada elit
partai terhadap siapa yang akan mendapatkan kursi jabatan. Pemilih hanya perlu
mengetahui posisi politik sebuah partai tanpa harus meneliti setiap kandidat yang
diajukan oleh partai. Hal ini menurunkan kemungkinan terjadinya politik uang
terhadap masyarakat, terutama pada masyarakat dengan tingkat edukasi politik

Baca Juga :  Sejalan Dengan Nilai-Nilai Pancasila, LaNyalla Puji Rekomendasi Munas-Konbes NU

rendah, untuk terjadi karena para anggota partai tidak memerlukan suara
langsung dari pemilih untuk mendapatkan jabatan. Namun, kekuasaan yang
berada di atas partai ini dapat meningkatkan terbentuknya dinasti politik.
Kandidat-kandidat yang akhirnya mendapatkan jabatan juga mungkin bukanlah
mereka yang diinginkan oleh masyarakat. Tidak perlunya para kandidat untuk
memenangkan hati masyarakat juga dapat menyebabkan para kandidat menjadi
kurang merepresentasikan masyarakat.

Upaya pengajuan gugatan kepada MK untuk mengubah sistem pemilu merupakan
upaya “perampokan konstitusi” yang dilakukan oleh sekelompok orang yang
ingin melanggengkan kekuasaan khususnya para elit partai. Masyarakat Indonesia
masih trauma akan kekuasaan Demokrasi terpimpin yang di langgengkan dalam
masa orde baru. Jika sistem pemilu diubah menjadi tertutup maka bisa di pastikan
awal mula akan terwujudkan model demokrasi terpinpim dan akan dimulainya
lagi sitem model orde baru dengan versi baru.

Baca Juga :  Menjelang Hari Natal, Wakil Walikota Tidore Berharap Masyarakat Jaga Kerukunan

Saat ini sistem pemilu terbuka telah menjadi pilihan terbaik bagi rakyat Indonesiadalam mewujudkan demokrasi kerakyatan dan berkeadilan bagi seluruh rakyat
Indonesia karena dengan sistem terbuka rakyat akan bisa lebih mengenal para
wakilnya. Sedangkan hal yang di risaukan berkaitan banyaknya politik uang hal ini
karena Partai gagal dalam memberikan pendidikan politik bagi rakyat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : Teguh SW
Editor : YULI A.H
Sumber :

Berita Terkait

Fransiscus Go dalam Survey Calon Gubernur NTT
Jodoh Maluku Utara Adalah Taufik Madjid
Anak Indonesia, Harapan Peradaban Dunia “Menyambut Bonus Demografi 2045”
Jangan Permainkan Suara Rakyat Papua
Bahasa Ibu Sebagai Identitas Orang Asli Papua
OAP Wajib Selamatkan Bahasa Ibu Sebagai Identitas Warisan Budaya
Wujudkan Budaya Politik Bersih dan Beretika dalam Pesta Demokrasi
Selamatkan Generasi Muda Papua Dari Ancaman Bahaya Alkohol Dan Narkoba

Berita Terkait

Senin, 8 April 2024 - 22:41 WIB

Komite IV DPD RI Minta RPJPN 2025-2045 Munculkan Pertumbuhan Ekonomi Baru

Senin, 8 April 2024 - 22:38 WIB

Komite I DPD RI Beri Catatan Penting Atas Pelaksanaan Pemilu Serentak 2024

Rabu, 3 April 2024 - 14:16 WIB

Indonesia Terus Komitmen Kirimkan Bantuan Kemanusiaan ke Palestina dan Sadan

Selasa, 2 April 2024 - 17:53 WIB

Senator Terpilih 2024 Salut Ketua DPD RI Rendah Hati dan Mau Mendengar

Selasa, 2 April 2024 - 16:58 WIB

Senator Petahana Apresiasi LaNyalla Membawa DPD RI Semakin Diperhitungkan

Selasa, 2 April 2024 - 16:53 WIB

Ketua Komite I DPD RI Fachrul Razi : Pilkada Aceh Dipastikan Aman

Selasa, 2 April 2024 - 16:48 WIB

Dorong Stabilitas Harga: Komite II DPD RI Panggil Menteri Pertanian dan Pihak Terkait

Selasa, 26 Maret 2024 - 20:48 WIB

Diskusi Bersama Senator Papua, Ketua DPD RI Bicara Bangsa hingga Bola

Berita Terbaru