75 Tahun HMI Untuk Indonesia (Pilihan Politik Kanan, Politik Tengah dan Politik Kiri)

Senin, 7 Februari 2022 - 15:13 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Garis Politik HMI; Politik Kanan, Politik Tengah dan Politik Kiri

Sampai hari ini, konsistensi kader/alumni HMI tak pernah padam dengan sejuta tantangan dan kompetisi, tetapi barisan HMI masih tetap pada garis dan Haluan independensi etiks yang artinya kemerdekaan insan menjadi dasar ia berpijak dalam politik gagasan maupun politik praktis.

Lihat pemikiran Macionis dan Gerber pada bukunya yang berjudul Sociology yang ditulis tahun 2004 bahwa, setiap Negara memiliki karakter spektrum arah haluan yang berbeda dari negara – negara lain, seperti kita lihat di Amerika, Inggris, RRC sebagaiman Canada, spektrum arah haluan partai politik ekstrim kiri ada berada di partai komunis, spektrum arah haluan partai politik ekstrim kanan ada di partai konservatif dan yang berada ditengah dinamakan partai politik berhaluan Liberal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Artinya setiap Negara memiliki karakteristik politiknya masing – masing, dalam Bahasa lain adalah culture politik berbeda – beda. Kemudian kita telisik perjalanan demokrasi di Indonesia, Jika kita melihat secara sosiologis partai politik di Indonesia, partai yang berada spektrum arah haluan kiri adalah partai yang dekat dengan paham Sosialisme (Seperti PSI Masa lalu, Partai Buru, Partai Pekerja Indonesia), di kanan ada paham Konservatisme yang langsung diterjemahkan sebagai partai yang berbasis agama (tetapi dalam beberapa literasi partai politik berbasis agama lebih condong ke paham Sosialis seperti PKS, PAN, PPP dan lain – lain), sedangkan yang berada di tengah adalah partai Konservatif yang diterjemahkan sebagai partai Nasionalis yang bisa saja arah kebijakannya condong ke kiri ataupun ke kanan serta kecenderungan menjadi partai tengah yang nasionalis (Golkar, PDIP, Gerindra, dll).

Baca Juga :  Ahmad Riza Patria: Kader KAHMI Harus Memimpin Bangsa

Sebenarnya, konsep spektrum partai politik yang condong ke-kanan bukanlah tentang keyakinan yang bersumber dari agama, tetapi ini adalah bentuk perlawanan dari paham Marxisme yang dikenal sebagai paham kiri dan diterapkan di partai politik, paham kanan beranggapan bahwa pemerintah sudah terlalu jauh mengintervensi pasar dan paham ini mempercayakan pasar untuk berjalan dengan sendirinya (Sumber: http://kisp-id.org/).

Dasar sosiologi politik inilah membuat alumni atau kader HMI harus memilih di berbagai pilihan – pilihan politik yang sesuai dengan selera dan kepentinganya tercapai dan yang paling utama tidak bertolak belakang dengan ajaran islam dan ideologi nasional bangsa Indonesia yakni Pancasila. Akhinya kader dan alumni tersebar dan terdistribusi di berbagai jalur kepemimpinan yakni kepentingan organisasi masyarakat, organisasi profesi, kapamimpinan birokrasi, pengusaha, partai politik, kepala daerah, wakil rakyat hingga Menteri dan Presiden.

Baca Juga :  OAP Wajib Selamatkan Bahasa Ibu Sebagai Identitas Warisan Budaya

Kelompok HMI adalah kelompok islam masa kini dan masa depan, memilih islam yang moderasi yakni punya pilihan islam yang rahmatan lil alamin, sebagaimana menjadi islam yang tradisional hingga islam yang modernis. Sebagaimana dalam melihat politik masa kini dan masa depan, Ia tak berada pada culture politik sectarian, tidak politik kaku dan tidak anti terhadap politik tradisional yang di anggap populis.

Kelompok HMI hidup sejalan dengan perkembangan bangsa Indonesia, HMI tetap menjadi Gerakan islam politik tengah yang moderat dan tanpa mengdiskreditkan kelopok islam politik dan kelompok politik manapun, karena kelompok HMI di dorong menjadi kelopok islam terpelajar yang moderat dan selalu menjaga nilai – nilai islam yang terbuka dan tergugah dalam umat dan bangsa Indonesia.

Baca Juga :  Organisasi HMI, GMNI, PMII dan Cipayung Lainnya Mencetak Pemimpin - Pemimpin Indonesia Hebat

Semoga 2022, genap HMI 75 tahun ini tetap menjadi kelompok terpelajar yang intelektual, HMI berada pada islam tengah yang selalu moderasi dalam keberagaman, Islam Indonesia adalah peradaban bangsa yang harus dijaga dan dirawat oleh kelompok Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) karena HMI hadir untuk INDONESIA.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : Muliansyah
Editor : Harris
Sumber :

Berita Terkait

Membangun Ekonomi Nasional dari Pinggiran. Sinergi UMKM dan Industri Besar adalah Keniscayaan.
Dari Rumah, Perempuan Menenun Ekonomi Bangsa
Perjuangan Menjadi Pahlawan Nasional 4 Mahasiswa Trisakti dalam Tragedi 12 Mei 1998
Saatnya Bersatu Mengawal Kepemimpinan Baru Demi Kemajuan Indonesia.
Mengenal Budaya dan Perkembangan Tiongkok dari Dekat Bersama chinainmyeyes.com
Peran “Invisible Hand” dalam Ekonomi Politik Indonesia di Tengah Proteksionisme Global
Hilirisasi Sumber Daya Alam: Pilar Kedaulatan Energi
Menghidupkan Kembali Ideologi: Menjadikan Pancasila sebagai Pedoman, Bukan Sekadar Hafalan

Berita Terkait

Jumat, 2 Mei 2025 - 11:04 WIB

Menteri UMKM Maman Siap Hadir di Sidang Kasus Mama Khas Banjar sebagai Amicus Curiae

Kamis, 1 Mei 2025 - 10:36 WIB

Menteri Maman Tegaskan Peran Strategis Usaha Jasa Boga dalam Pengembangan UMKM

Kamis, 1 Mei 2025 - 10:09 WIB

Menteri Maman Ungkap Capaian dan Tantangan Penghapusan Piutang Macet UMKM

Rabu, 30 April 2025 - 15:04 WIB

Direktur Utama PLN Ungkap Peran Perempuan di PLN Dukung Pengurangan Utang dan Keberlanjutan Perusahaan

Rabu, 30 April 2025 - 14:54 WIB

Kadin Jelaskan Meningkatnya Investasi di Indonesia Karena Kehadiran Presiden Prabowo

Rabu, 30 April 2025 - 10:31 WIB

Menteri UMKM Apresiasi Terobosan Produk UKM dari APKASINDO

Rabu, 30 April 2025 - 09:07 WIB

Kementerian UMKM Soroti Peran Transformasi Digital dalam Memajukan UMKM

Selasa, 29 April 2025 - 15:36 WIB

Rektor UMJ: Kaderisasi Ulama Penting untuk Masa Depan Bangsa

Berita Terbaru