Ekstrakurikuler dan Kepemimpinan, Salah Satu Kunci Seleksi Masuk Universitas Terbaik Dunia

Rabu, 10 Agustus 2022 - 23:03 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DETIKINDONESIA.CO.ID, JAKARTA – Membaiknya situasi pandemi di seluruh dunia memantik kembali harapan para orang tua untuk memberangkatkan anaknya menempuh pendidikan di universitas terbaik, seperti Ivy League dan universitas kelas dunia lainnya seperti Stanford, MIT, dan UC Berkeley. Sayangnya, perjuangan menembus universitas-universitas ini tidaklah
mudah. Terlebih tahun ini, hampir seluruh universitas terbaik dunia mencatatkan angka rata-rata penerimaan yang semakin rendah seiring tingginya minat calon mahasiswa. Untuk menembus ketatnya seleksi pendaftaran di universitas-universitas tersebut, tentunya para orang tua membutuhkan informasi memadai untuk mempersiapkan putra-putrinya dengan sebuah strategi khusus.

Dalam Press Conference Crimson Education di Uptown Service Office, Plaza Mutiara, Jalan DR. Ide Anak Agung Gede, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (10/8/2022), Daniel Chung, Former Associate Director of Admissions di Stanford University yang hadir secara virtual menjelaskan bahwa memang banyak orang tua yang hanya berfokus pada nilai akademik untuk mengantar
anak-anaknya masuk ke universitas pilihan.

Baca Juga :  STAI Babussalam Sula Berencana akan Ubah Status Menjadi Negeri

“Mungkin praktik semacam ini umum berlaku di sistem pendidikan berbagai negara. Namun, berbeda halnya jika ingin memasuki universitas sekelas Ivy League di Amerika Serikat (AS), cemerlang secara akademis saja tidaklah memadai. Siswa yang tidak mencantumkan aktivitas ekstrakurikuler dan pengalaman
kepemimpinan dalam aplikasinya akan sulit dipertimbangkan masuk ke universitas AS manapun, apalagi Ivy League,” papar Daniel Chung.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam lingkungan kompetitif ini, prestasi akademis tidak selalu cukup untuk mendapatkan pengakuan dan membuat siswa tersebut diterima di universitas unggulan. Setiap tahunnya, universitas-universitas unggulan di AS menerima puluhan ribu aplikasi, tetapi hanya sebagian kecil mahasiswa yang diterima. Saat menyeleksi puluhan ribu aplikasi — umumnya dari siswa-siswi berprestasi seluruh dunia — pihak universitas akan menilai calon mahasiswa secara holistik, sehingga kegiatannya di luar ruang kelas turut memberikan bobot yang besar.

Sebagai contoh, Stanford menolak 69% calon mahasiswa dengan skor SAT sempurna dalam lima tahun terakhir. Universitas-universitas unggulan di AS seperti Stanford ingin melihat mahasiswa yang dapat membawa pengaruh positif bagi budaya kampus dan menambah
kekayaan sejarah alumninya, sehingga tolok ukur tidak lagi sekadar skor SAT sempurna, tetapi juga kegiatan ekstrakurikuler dan pengalaman kepemimpinan. Inilah yang menjadi
fokus pengembangan Crimson Education, konsultan pendidikan yang menyediakan bimbingan bagi siswa-siswi sekolah menengah yang berambisi untuk menembus ketatnya seleksi penerimaan di universitas-universitas kelas dunia.

Baca Juga :  Prof. Jamaludin Nyompa Terpilih Rektor Unhas Periode 2022 - 2026

Vanya Sunanto, Country Manager, Indonesia at Crimson Education menjelaskan lebih lanjut mengenai fokus layanan Crimson Education dalam membimbing siswa sekolah menengah
melampaui standar menjadi siswa cemerlang secara akademis untuk masuk universitas unggulan.

“Bersama Crimson, siswa akan dibimbing menjalankan inisiatif yang sesuai minat dan ketertarikan mereka dengan menyoroti kreativitas, kemampuan analisis, kemampuan berpikir kritis, dan berbagai hal lainnya yang akan menjadi bekal mereka dalam perkuliahan nanti. Dengan cara ini, siswa berkesempatan untuk menonjolkan diri dan menunjukkan kepada pihak universitas bahwa mereka memiliki segala kualitas yang pihak universitas cari dalam diri mahasiswa tingkat sarjananya: kecerdasan; kepraktisan; keberanian; kedewasaan; fokus; determinasi; kemampuan untuk bertindak lanjut (follow-through); serta kemampuan berorganisasi dan kepemimpinan. Statistik kami telah membuktikan bahwa nilai pendekatan ini berhasil lebih baik dibandingkan dengan siswa yang sekadar cemerlang secara akademis dalam penerimaan universitas kelas dunia,” papar Vanya

Baca Juga :  Bupati Muratara Sidak SDN Rantau Jaya Minta Guru Lebih Kreatif

Pihak universitas tentunya memerlukan bukti komitmen dan konsistensi dari waktu ke waktu, sehingga dedikasi seorang siswa selama satu jam seminggu untuk suatu tujuan selama
setahun akan lebih mengesankan daripada 40 jam selama seminggu yang kemudian usai. Siswa yang mampu mempertahankan minatnya secara konsisten dalam satu kegiatan
ekstrakurikuler selama beberapa tahun memang akan lebih dilirik, tetapi bukan berarti kegiatan ekstrakurikuler harus selalu menjadi komitmen jangka panjang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : Tim
Editor : Michael
Sumber : Crimson Indonesia

Berita Terkait

Membangun Ekonomi Nasional dari Pinggiran. Sinergi UMKM dan Industri Besar adalah Keniscayaan.
Dari Rumah, Perempuan Menenun Ekonomi Bangsa
Perjuangan Menjadi Pahlawan Nasional 4 Mahasiswa Trisakti dalam Tragedi 12 Mei 1998
Saatnya Bersatu Mengawal Kepemimpinan Baru Demi Kemajuan Indonesia.
Mengenal Budaya dan Perkembangan Tiongkok dari Dekat Bersama chinainmyeyes.com
Peran “Invisible Hand” dalam Ekonomi Politik Indonesia di Tengah Proteksionisme Global
Hilirisasi Sumber Daya Alam: Pilar Kedaulatan Energi
Menghidupkan Kembali Ideologi: Menjadikan Pancasila sebagai Pedoman, Bukan Sekadar Hafalan

Berita Terkait

Sabtu, 3 Mei 2025 - 11:09 WIB

HMI Jakarta Selatan Dorong Hilirisasi Merata Demi Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045

Sabtu, 3 Mei 2025 - 08:57 WIB

Podcast Ngegas Rakyat Merdeka: Viva Yoga Dorong Gen Z untuk Berkreasi, Berinovasi, dan Berkontribusi di Wilayah Transmigrasi  

Jumat, 2 Mei 2025 - 22:37 WIB

Miftahul Munir Lulus Dengan Predikat Cumlaude di Universitas Borobudur Jakarta

Jumat, 2 Mei 2025 - 15:57 WIB

Sekjen Demokrat Kunjungi Daerah, Ajak Kader Aktifkan Mesin Partai Sejak Dini

Jumat, 2 Mei 2025 - 12:58 WIB

Ketum DPP GAN: Hardiknas Jadi Momen Strategis Tanamkan Semangat Nasionalisme dan Cinta Tanah Air

Kamis, 1 Mei 2025 - 11:21 WIB

Suyatin Akhirnya Bergelar Doktor Ilmu Hukum di Universitas Borobudur Jakarta

Kamis, 1 Mei 2025 - 10:04 WIB

Pro-Kontra Usulan Penggantian Wapres, Dr. Dian Assafri Tegaskan Pentingnya Patuh pada UUD 1945

Kamis, 1 Mei 2025 - 08:57 WIB

Melalui Fraksi PAN di DPR, INKOPTAN Dorong Terbitnya Inpres Konsolidasi Tanah Pertanian

Berita Terbaru