Momentum IWD : Untuk Pembangunan yang berkeadilan Gender

Rabu, 8 Maret 2023 - 19:52 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh : Umiroh Fauziah (Ketua Umum Kohati PB HMI)

DETIKINDONESIA.CO.ID – Hari perempuan sedunia atau International Women’s Day (IWD) diperingati setiap tanggal 8 Maret untuk merayakan pencapaian perempuan dalam bidang sosial, ekonomi, budaya, dan politik. Tahun ini IWD menyuarakan #EmbraceEquity dengan Tema “Digital: Innovation And Technology For Gender Equality”. Setiap tahun semua kaum perempuan di dunia menyuarakan perjuangan untuk mengangkat harkat dan martabat kaum perempuan terkhusus di Indonesia. Peringatan IWD harus menjadi “alat tagih” kepada komitmen SDGs pemerintah untuk memenuhi hak-hak perempuan, mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender serta memperkuat Pengarusutamaan Gender dalam setiap Pembangunan.

Seperti yang kita ketahui bahwa IWD berawal pada tahun 1908 ketika 15.000 perempuan melakukan aksi demo di New York, Amerika Serikat. Mereka menyuarakan haknya tentang peningkatan standar upah dan pemangkasan jam kerja. Jika kita analisis sejarah awal gerakan IWD dimulai dari perjuangan para buruh perempuan, tentang kondisi sosial ekonomi dimana persoalan ini dianggap sebagai akar masalah dari munculnya ketidakadilan-keadilan berdsarkan gender seperti keadilan dalam hak-hak hukum, sosial dan ekonomi seperti kemiskinan dan ketimpangan-ketimpangan lain yang kerap kali disandarkan pada perempuan, seperti kesenjangan gender dalam   kesempatan   dan kendali atas sumber daya, kekuasaan, dan partisipasi politik.

Dalam perspektif gender transformasi sosial hanya mungkin dicapai dengan jalan reformasi regulasi. Berkenaan dengan itu Pippa Norris (1995:242) setidaknya mencatatkan ada tiga hambatan utama bagi perempuan untuk mendapatkan kedudukan dan status yang sama dengan laki-laki, yakni Institusional, Struktural, dan Kultural. Jika inti perjuangan gerakan perempuan generasi awal berfokus pada isu kesetaraan dalam politik yang sukses dengan diadopsinya demokrasi di berbagai negara di dunia dan saat ini perempuan bahkan telah diberikan kebijakan afirmasi berupa kuota pencalonan maupun reservasi kursi di parlemen, maka Saat ini kita perlu ada gerakan perempuan baru yang berbeda, yaitu perbaikan yang mengarah kepada perubahan kultural dengan terus melakukan pemberdayaan perempuan secara holistik mencakup pemberdayaan dalam arti ekonomi, sosial-budaya, politik, dan psikologis.

Baca Juga :  Anak Indonesia, Harapan Peradaban Dunia “Menyambut Bonus Demografi 2045”

Perempuan dikategorikan sebagai kelompok rentan yang sering mendapat dampak paling besar dalam situasi keterpurukan negara atau krisis pasca bencana. Faktor ekonomi yang rendah selalu menjadi akar masalah setiap aspek kehidupan. Contoh dalam ketidak sesuaian antara tingkat pemahaman dan kesadaran masyarakat terutamanya kaum perempuan dalam melihat peran sentralnya di tengah masyarakat seringkali menjadi hambatan dalam pemberdayaan dan pembangunan, Kaum perempuan yang mendapat program sosialisasi tentang pentingnya meningkatkan kesehatan lingkungan masyarakat ternyata harus berbenturan dengan dengan persoalan pemenuhan ekonomi keluarga yang dianggap jauh lebih penting. Contoh lain persoalan stunting, Human Traficking, dan juga rendahnya pendidikan dan angka putus sekolah pada perempuan itu di sebabkan karena rendahnya kemandirian masyarakat secara ekonomi.

Baca Juga :  Sekarang Saya Jawab…

Perlu penguatan kebijakan dari pemerintah dalam mendorong pengembangan potensi diri dimana hal itu nantinya mampu menciptakan peluang dan memberikan kesempatan kerja seluas-luasnya yang potensial untuk bisa menghasilkan pendapatan yang memadai bagi kaum perempuan. Karena itu, perempuan harus dibekali dengan kecakapan kompetensi, mendapatkan pendampingan, mendapat kemudahan untuk memiliki akses ke ekosistem pembiayaan dan pengetahuan tentang situasi dan perkembangan ekonomi global seperti pemahaman tentang digitalisasi UMKM, tujuannya tentu dengan itu bisa melahirkan ide-ide kreatif yang dapat membuka sebuah usaha (wirausaha). Sehingga dalam hal ini upaya pemberdayaan perempuan dengan penguatan ekonomi merupakan salah satu entry point untuk melakukan intervensi dalam mencapai keadilan gender di Indonesia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : Umiroh Fauziah
Editor : Fiqram
Sumber :

Berita Terkait

Membangun Ekonomi Nasional dari Pinggiran. Sinergi UMKM dan Industri Besar adalah Keniscayaan.
Dari Rumah, Perempuan Menenun Ekonomi Bangsa
Perjuangan Menjadi Pahlawan Nasional 4 Mahasiswa Trisakti dalam Tragedi 12 Mei 1998
Saatnya Bersatu Mengawal Kepemimpinan Baru Demi Kemajuan Indonesia.
Mengenal Budaya dan Perkembangan Tiongkok dari Dekat Bersama chinainmyeyes.com
Peran “Invisible Hand” dalam Ekonomi Politik Indonesia di Tengah Proteksionisme Global
Hilirisasi Sumber Daya Alam: Pilar Kedaulatan Energi
Menghidupkan Kembali Ideologi: Menjadikan Pancasila sebagai Pedoman, Bukan Sekadar Hafalan

Berita Terkait

Minggu, 11 Mei 2025 - 14:07 WIB

Menteri Maman Dorong Pengusaha UMKM Lakukan Diversifikasi Pasar di Tengah Ketidakpastian Global

Jumat, 9 Mei 2025 - 15:57 WIB

Kementerian UMKM dan YDBA Selenggarakan Pelatihan Trainer untuk Lembaga Inkubator Demi Membangun Ekosistem Wirausaha yang Inklusif

Kamis, 8 Mei 2025 - 18:24 WIB

Wamen UMKM Soroti Peran Strategis Perguruan Tinggi dalam Mendorong Kewirausahaan

Kamis, 8 Mei 2025 - 10:07 WIB

Menteri UMKM Ajak Pemda Berdayakan UMKM secara Inklusif dan Berkelanjutan

Rabu, 7 Mei 2025 - 09:49 WIB

Kementerian UMKM dan Kemenparekraf Diskusikan Potensi HKI Sebagai Agunan KUR.

Rabu, 7 Mei 2025 - 00:21 WIB

Kementerian UMKM Kawal Kasus Toko Mama Khas Banjar

Rabu, 7 Mei 2025 - 00:09 WIB

Kementerian UMKM: Inabuyer B2B2G Expo 2025 Wujud Komitmen Naikkan Kelas UMKM

Selasa, 6 Mei 2025 - 09:15 WIB

Kementerian UMKM Adakan Festival untuk Mempermudah dan Melindungi Usaha Mikro di Trenggalek

Berita Terbaru

PAPUA BARAT

Bupati Fakfak Ungkap Persiapan Peresmian Pasar Rakyat Thumburuni

Senin, 12 Mei 2025 - 17:58 WIB