DETIKINDONESIA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Bidang Ketenagakerjaan Apindo, Bob Azam, menekankan pentingnya menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat yang terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK) daripada berfokus pada jumlah PHK di tahun 2025.
Menurut Bob, gelombang PHK tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di negara lain. Ia mencontohkan rencana pengurangan 4 ribu tenaga kerja oleh salah satu bank besar di Singapura.
“Yang perlu dipikirkan adalah bagaimana orang yang di-PHK bisa segera mendapatkan pekerjaan baru. Fokus kita seharusnya tidak hanya pada jumlah PHK, tetapi pada penciptaan lapangan kerja,” ujar Bob di Jakarta, Selasa.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia menambahkan bahwa PHK merupakan masalah kompleks yang tidak bisa dilihat dari satu sisi saja. Masalah perekonomian global, perang dagang, serta konflik Ukraina-Rusia turut berkontribusi terhadap peningkatan angka PHK, yang telah terjadi sejak 2019.
Data PHK nasional mencatat, periode Januari hingga akhir April 2025 terdapat 24.036 pekerja yang terkena PHK. Tiga provinsi dengan angka PHK tertinggi adalah Jawa Tengah (10.692 orang), Jakarta (4.649 orang), dan Riau (3.546 orang).
Di sisi lain, tiga sektor industri dengan PHK tertinggi adalah industri pengolahan (16.801 orang), perdagangan besar dan eceran (3.622 orang), serta aktivitas jasa lainnya (2.012 orang).
Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menyatakan bahwa Satuan Tugas Pemutusan Hubungan Kerja (Satgas PHK) diharapkan tidak hanya menangani kasus PHK, tetapi juga mendorong penciptaan lapangan kerja. Saat ini, pemerintah tengah menyiapkan regulasi terkait pembentukan Satgas PHK di bawah koordinasi Kemenko Perekonomian dan Kemensetneg.
Kemenaker juga telah melakukan langkah-langkah preventif dengan menyusun peta risiko PHK, dimulai dari sektor industri hingga ke level perusahaan, sesuai arahan Komisi IX DPR RI.
SUMBER : ANTARA
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : TIM |
Editor | : BIM |
Sumber | : ANTARA |