Bentuk Penghormatan, Kades Waigoiyofa Berikan Cendramata Pada Dua Orang Aparat Desa Yang Masa Baktinya Berakhir

Menurut Gairil, pihaknya berpikir untuk bagaimana membalas penghargaan dengan mereka mengabdi tanpa upah sampai pada saat ini mengabdi ada honor.

“Jam dinding yang diberikan sebagai bentuk penghargaan ini adalah sudah pada waktunya mereka melepas jangkar dan tidak bisa berlayar dan tidak bisa mengemudikan pemerintahan lagi karena usianya yang sudah 60 tahun, ini berati sudah waktunya untuk mereka diistirahatkan,” ujarnya.

Selain memberikan Cendramata kepada kedua Aparatur Desa yang diberhentikan secara terhormat, Gairil juga mengevakuasi seluruh aparatur Desa Waigoiyofa yaitu meminta laporan pertanggungjawaban secara lisan yang di mulai dari bagian Kasi, Kaur, Kadus hingga RT/RW maupun petugas pembersihan di Des Waigoiyofa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Baca Juga :  Menyambut HUT ke-77 Tahun Indonesia, Buku The Mother of Indonesia jadi Kado Istimewah di Acara Dinner dengan Keluarga 7 Presiden

“Tanggung jawab Kepala Desa mulai dari awal menyampaikan Visi dan Misi terkait dengan pemerintahan yang bebas, pemerintahan yang jujur, pemerintahan yang adil dan bijaksana, salah satunya adalah bagaimana kita mampu mendeteksi seluruh Aparatur Pemerintahan Desa yang saat ini tergabung dalam pemerintahan Desa yang mampu bekerja atau tidak,” tutur Kades.

Yang kita lakukan ini adalah langkah awal yang tadi kita lihat mereka (Aparat Desa,red) menyampaikan laporannya secara lisan. Di tahun 2022 triwulan berikutnya akan mereka menyampaikan secara tulisan dan formatnya itu akan di siapkan oleh Sekretaris Desa.

Hal ini akan menjadi evaluasi per-triwulan dengan tujuan dari mana kita membangun Desa yang kita sama-sama cintai ini. “Berbicara soal pemerintahan yang baik sudah tentu seluruh aparatur pemerintah desa ini dibina dulu, jadi yang baru saja kita menyaksikan tadi adalah langkah awal dan kemudian akan dilanjutkan dengan laporan berupa tulisan,” tutupnya. (DI/Saf)

Halaman : 1 2