Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa sebelumnya dana APBD sebesar Rp2,3 triliun hanya berputar di dalam daerah. Dengan mendatangkan wisatawan, diharapkan perputaran uang akan meluas dan berdampak ekonomi lebih besar.
Sigit juga menyoroti nilai sejarah Sangiran, yang dulunya merupakan laut sekitar 2,4 juta tahun sebelum Masehi dan menjadi habitat berbagai hewan purba. Kemudian sekitar 1,7 juta tahun sebelum Masehi, muncul Homo Erectus, yang fosilnya masih ditemukan hingga kini, dikenal masyarakat lokal sebagai balung buto.
Untuk mendukung pengembangan wisata berbasis pengalaman, Sigit berencana mengajak investor membangun fasilitas homestay. Ia menyebut bahwa dana pengembangan ini bukan berasal dari APBD, tetapi dari mitra eksternal. Sragen kini fokus pada pembangunan yang berbasis mimpi besar, bukan semata-mata pada ketersediaan anggaran.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
SUMBER : ESPOS.ID
Penulis | : TIM |
Editor | : BIM |
Sumber | : ESPOS |
Halaman : 1 2