DETIKINDONESIA.CO.ID, HALSEL– Mata air Kawasi memiliki peran yang sangat vital untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga sekitar. Terletak di salah satu lembah kecil, tepatnya di dekat area operasional milik Harita Nickel di Site Pulau Obi, mata air ini masih mengalir dan terjaga kualitasnya.
Untuk memastikan mata air aman sebagai sumber air baku, Harita Nickel melakukan pemantauan secara periodik terhadap sejumlah indikator seperti tingkat pH, suhu air, kekeruhan hingga tingkat oksigen pada air. Hasilnya, dari semua indikator tersebut memenuhi baku mutu.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Berdasarkan hasil terbaru dari pengujian terhadap sampel air yang dilakukan oleh laboratorium independen, ditemukan bahwa pH dalam batas aman (7,87), kadar Chromium Hexavalent (Cr-VI) yang sangat rendah (<0,005 mg/l), dan kandungan oksigen yang memadai.
Dekan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Khairun, Prof. Dr. M. Janib Achmad, menjelaskan dari hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa kualitas air yang sampelnya diambil di mata air Kawasi, kondisinya layak minum. “pH air minum harus di atas 7, kalau lebih dari itu malah lebih bagus, kalau asam tinggi maka alga tumbuh,” katanya.
Sedangkan menurutnya bila Chromium Hexavalent (Cr-VI) masih rendah, maka sangat aman. Biasanya kadar Cr ini terkait lapisan tanah karena hampir setiap tanah mengandung krom, bila melampaui batas membahayakan. “Ini masih layak minum mata airnya, masyarakat menggunakan di Kawasi, memang masyarakat sering komplain bahwa sempat ada endapan yang menutup mata air,” katanya.
Salah satu warga Desa Kawasi, Yolious Langkodi, membenarkan mata air Kawasi hingga kini masih dimanfaatkan warga sebagai sumber air baku.
Terkait pemberitaan yang menyatakan bahwa warga harus mengeluarkan uang untuk membeli air isi ulang, menurutnya hanya sebagian kecil untuk kebutuhan air minum galon.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : Abdila Moloku |
Editor | : Delvi |
Sumber | : |
Halaman : 1 2 Selanjutnya