Pada Exhibition IPA Convex 2022, Optimalisasi Produk Gas Mendukung Transisi Energi

Kamis, 22 September 2022 - 21:05 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DETIKINDONESIA.CO.ID, JAKARTA – Penetapan target Net Zero Emission (NZE) mendorong transisi menuju Energi Baru dan Terbarukan (EBT) di tengah permintaan energi global yang terus meningkat. Namun, pemanfaatan EBT masih belum optimal karena adanya sejumlah kendala. Sehingga, gas dianggap sebagai sumber energi yang dapat mengisi gap kebutuhan di masa transisi.

Implementasi teknologi yang belum optimal dalam menjaga stabilitas pasokan EBT menjadi alasan energi ini belum dapat sepenuhnya menggantikan penggunaan bahan bakar fosil. Hal ini terjadi akibat perbedaan kemampuan berbagai industri dalam beralih dari fosil ke EBT, seperti pada produksi semen dan baja.

Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN), Joko Siswanto dalam pidato pembukanya menyebutkan gas alam dapat menjadi sumber energi di tengah transisi. Sebab, gas bumi relatif lebih bersih karena menghasilkan CO2 yang 50 persen lebih rendah dibanding minyak dan batu bara. Selain itu, harganya lebih terjangkau dan aksesnya mudah didapat.

“Beralih ke gas merupakan quick win dalam mencapai NZE,” katanya pada Plenary Session 3 IPA Convention & Exhibition ke-46 yang bertajuk ”Natural Gas as Indonesia’s Transition Fuel: Prospect & Challenges”, di Jakarta Convention Center (JCC), 22 September 2022.

Disamping itu, Pemerintah Indonesia telah mencanangkan gas sebagai bahan bakar transisi karena memiliki peran besar dalam penyediaan energi nasional. Target gas dalam bauran energi nasional kian meningkat dari 21 persen pada 2020 menjadi 24 persen pada 2050 dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN).
Seiring melambatnya pertumbuhan produksi gas menjadi 4 persen setelah 2025 sejalan dengan agenda transisi energi untuk kebutuhan listrik, Joko menyebutkan permintaan domestik justru diproyeksikan meningkat 6,1 persen per tahun hingga 2035.

Baca Juga :  MIND ID Siapkan Proyek Investasi Senilai USD 14,3 Miliar untuk Dukung Danantara

Berdasarkan laporan WoodMac, cadangan gas alam Indonesia hanya tersisa 35,6 Tcf. Sehingga, para pemangku kepentingan perlu menemukan solusi untuk memenuhi kebutuhan gas alam di tengah transisi energi.

“Indonesia perlu memaksimalkan pengembangan gas bumi untuk memenuhi kebutuhan tersebut,” ucap Joko.

Executive Vice President Pengadaan Gas and Liquid Fuel Procurement PT PLN Persero Rakhmat Asyhari, menyampaikan PLN tengah mengimplementasikan peta jalan (roadmap) yang berlangsung dari 2021 hingga 2060 untuk mencapai NZE 2060. Adapun strategi utama dari peta jalan ini adalah ekspansi eksplorasi gas.
Ekspansi eksplorasi gas ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan listrik di Tanah Air. Saat ini sudah terbangun infrastruktur Liquefied natural gas (LNG) dan jalur pipa gas, khususnya di Pulau Jawa dan Sumatera.

Baca Juga :  Pekan Pendidikan Tinggi Jakarta ke 20 Tahun 2025 Berlangsung Sukses, Ribuan Siswa Kunjungan Tiap Hari

“Selanjutnya kami akan membangun infrastruktur gas untuk mendistribusikan LNG ke bagian timur Indonesia,” tutur Rakhmat.

Selain itu, Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha PT Pupuk Indonesia Jamsaton Nababan menyebutkan gas bumi berguna untuk produksi pupuk. PT Pupuk Indonesia memiliki lima pabrik utama yang tersebar di seluruh Indonesia. Untuk mempertahankan tingkat produksi, PT Pupuk Indonesia mengamankan pasokan gas sebagai strategi utamanya. Salah satu upaya mengamankan pasokan tersebut dilakukan melalui pengembangan gas bumi di Indonesia Timur.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : Tim
Editor : Michael
Sumber : IPA Convex 2022

Berita Terkait

Sambut Kunjungan SDN 06 Makasar ke DPRD DKI, Josephine Soroti Pentingnya Kepedulian Politik Sejak Dini
Warga Srengseng Sawah Tolak Pembangunan Bar, Legislator PSI Minta Pengusaha Bangun Tempat Hiburan Lain
Francine PSI Diskusikan Keselamatan Pejalan Kaki dan Pesepeda Bersama Koalisi Mobilitas Berkelanjutan.
Detik Indonesia Kembali Teken MoU Kerja Sama dengan Serikat Pekerja Transportasi Jakarta
Seruan Keadilan: Tuntutan Maksimal JPU terhadap HPA Dinilai Abaikan Prinsip Hukum
PSI Jakarta Gelar FGD Publik untuk Bahas Raperda Penyelenggaraan Pendidikan
August Hamonangan Dorong Pemprov DKI Gencarkan Edukasi Bahaya Rokok hingga ke Kecamatan dan Kelurahan
Jelang May Day 2025, SPTJ Ambil Bagian dalam Soft Launching Aliansi Serikat Pekerja BUMD Jakarta Raya

Berita Terkait

Jumat, 9 Mei 2025 - 10:13 WIB

Bupati Fakfak Tinjau Kondisi PDAM Tirta Pala, Soroti Masalah Internal dan Kinerja Keuangan

Kamis, 8 Mei 2025 - 11:58 WIB

Bupati Fakfak Ingatkan OPD Fokus pada Kepentingan Masyarakat

Kamis, 8 Mei 2025 - 10:25 WIB

Bupati Fakfak Hadiri Konferensi Maghi, Dukung Persiapan Konferensi ke-3 Dewan Adat Mbaham Matta

Rabu, 7 Mei 2025 - 12:59 WIB

Bupati Fakfak Resmi Buka Uji Kompetensi Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama 2025

Selasa, 6 Mei 2025 - 09:38 WIB

Bupati Fakfak Samaun Dahlan: Dana Otsus Harus Digunakan Sesuai Tujuan yang Tepat

Selasa, 6 Mei 2025 - 09:35 WIB

Bupati Fakfak Tegaskan Pendidikan Gratis Berlaku untuk Semua Sekolah, Baik Negeri maupun Swasta

Senin, 5 Mei 2025 - 11:36 WIB

Bupati Teluk Bintuni Nyatakan Dukungan Penuh untuk Operasi AB Moskona dan Misi SAR Polda Papua Barat 2025

Senin, 5 Mei 2025 - 11:32 WIB

Bupati Teluk Bintuni: Dokter Adalah Ujung Tombak Pelayanan Kesehatan Nasional

Berita Terbaru