PB HMI Sorot RUPS PT. Timah Tbk, Adi Sebut Momen Mentri BUMN Evaluasi Komisaris dan Direksi

Kamis, 9 Mei 2024 - 19:09 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh : Adhy Yos Perdana – Pengurus Pusat (PB HMI)

Provinsi kepulauan Bangka Belitung merupakan Provinsi yang memiliki kekayaan sumberdaya alam berupa Mineral Timah.
Provinsi yang memiliki 6 kabupaten dan 1 kota tersebut terbagi atas 2 pulau besar yakni pulau Bangka dan pulau Belitung.

Pulau Bangka di dalamnya terdiri dari Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka, kabupaten Bangka Barat, kabupaten Bangka Tengah, dan Kabupaten Bangka Selatan, sedangkan untuk pulau Belitung terdiri dari Kabupaten Belitung dan Kabupaten Belitung Timur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Selain daripada itu, Wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung juga memiliki banyak pulau-pulau kecil yang di kelilingi oleh wilayah laut sehingga antar pulau di terpisah jarak oleh laut yang membentang hampir di seluruh wilayah kepulauan tersebut.

Kondisi geografis tersebut sudah sedari dulu memberikan dampak yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi, sosial, dan budaya masyarakat setempat, terutama memberikan dampak langsung terhadap kondisi perekonomian di provinsi kepulauan Bangka Belitung. Kondisi geografis yang terpisah dengan pulau-pulau besar lainnya di Indonesia seperti pulau Sumatra dan Jawa perkembangan perekonomian masyarakat di Bangka Belitung cenderung dipengaruhi sebagian besar dari hasil sumberdaya alam seperti Timah, sawit, dan hasil perikanan, dan secara historis lebih dominan di pengaruhi oleh pertambangan Timah yang menjadi sentra mata pencaharian penduduk di Bangka Belitung.

Baca Juga :  Presiden SIRI Tegas Kepada Gubernur Erzaldi Atas Keberpihakan Nelayan Bangka Barat

Belakangan kondisi Pertimahan di Bangka Belitung kian merosot baik tentang tata kelola, regulasi hingga pada titik dimana para penambang timah tidak dapat menjual timah sebab tidak ada yang mau menampung dan membeli timah dikarenakan sedang terjadi Mega korupsi pada tata niaga timah dengan taksiran mencapai Rp 271 Triliun yang mengharuskan penyetopan aktivitas pertimahan yang ada di Bangka Belitung. Kondisi tersebut sangat terlihat dengan geliat ekonomi masyarakat Bangka Belitung yang makin hari semakin menurun bahkan di titik terendah.

Belum lagi dengan izin mengenai wilayah tambang rakyat yang pelaksanaannya masih simpang siur kebijakan nya memberikan ketidakpastian sosial ekonomi pada sebagian besar masyarakat Bangka Belitung terutama yang bermatapencaharian sebagai penambang timah.

Baca Juga :  Terkait Isu Terkini dan Strategis, Kohati PB HMI Gelar Diskusi Publik Mengenai RUU PPRT

Kasus korupsi tata niaga yang terjadi pada komoditas timah yang baru baru ini terkuak wilayah izin usaha pertambangan (IUP) PT Timah Tbk (TINS) tahun 2015 sampai dengan 2022 terbukti memberikan dampak negatif pada geliat ekonomi masyarakat dan kesejahteraan masyarakat di Bangka Belitung. Ahli lingkungan dari Institut Pertanian Bogor (IPB) menyebutkan pada kerugian lingkungan hingga Rp271 triliun. Dan, angka tersebut belum final masih menunggu rilis akhir penghitungan dari BPKP.

Ahli lingkungan IPB menyampaikan dalam jumpa pers di Kejaksaan Agung (Kejagung), menghitung setidaknya kerugian kerusakan hutan dan lingkungan di Bangka Belitung (Babel) akibat kasus ini mencapai Rp271 triliun.

Diketahui, tidak kurang dari 21 orang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini. Update Terbaru, Kejagung menetapkan suami seorang aktris dan crazy rich PIK Harvey Moeis, Helena Lim hingga bos Lion Air Hendry Lie, ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus korupsi tersebut. 21 tersangka yang telah di tetapkan oleh Kejagung selain oknum perusahaan swasta, ada Direktur Utama TINS tahun 2016-2021 dan Direktur Keuangan TINS tahun 2017-2018.

Baca Juga :  Waktum Partai Golkar Bamsoet Luncurkan Buku ke-24 Tentang Urgensi Vaksinasi Ideologi, Untuk Tangkal Radikalisme dan Demoralisasi Bangsa

Diketahui skema Korupsi yang terjadi dilakukan dengan cara yang Spektakuler. Pada area blok pertambangan TINS terjadi penambangan ilegal swasta dan hasil penambangan itu kemudian dijual ke TINS dengan harga yang lebih mahal dibanding jika BUMN TINS tersebut menambangnya sendiri.

Para tersangka korupsi menyelewengkan wewenang yang dibekali oleh negara berupa fasilitas dan kewenangan untuk mengelola uang rakyat pada (BUMN) TINS malah kongkalingkong dengan pencuri untuk mengeruk harta bagi kepentingan pribadinya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis :
Editor :
Sumber :

Berita Terkait

Kaimana: The City of Tolerance
Fundraising Dinner untuk Korban Perang Ukraina di Westin Jakarta
Memorial Day on Mai 18, Doportation of the Crimean Tatars
Peduli Terhadap Kemanusiaan, Dubes Ukraina Kenalkan Yayasan OZF
18 Tahun DPD RI: Api LaNyalla Untuk Indonesia
Kaicil Joko Widodo, Tanah Buton dan Moloku Kieraha
Mengenal Lebih Dekat Sosok Penciptan dan Penyanyi Lagu Renung
Menjual Tanah Menjual Masa Depan

Berita Terkait

Senin, 13 Mei 2024 - 16:45 WIB

Kunjungi Balai Pemasyarakatan (BAPAS) Kelas I Makassar, Komite I Akan Perjuangkan Aspirasi Bapas

Minggu, 12 Mei 2024 - 20:01 WIB

Demi Bela Klien, Benny Wulur Tantangan Tinju Hotman Paris di Ring Arena

Selasa, 23 April 2024 - 20:19 WIB

Pada Sidang Mediasi, Nasabah WAL Minta Instrumen Pengembalian Dana

Senin, 4 Maret 2024 - 19:15 WIB

Lanny Gumulya Peraih Emas Asian Games IV Meninggal di Usia 80 Tahun

Rabu, 28 Februari 2024 - 21:12 WIB

Keluarga Brigadir J Gugat Perdata Ferdy Sambo Hingga Presidan Rp7,5 M

Rabu, 21 Februari 2024 - 14:27 WIB

Breaking News: Kylian Mbappe Dikonfirmasi Gabung Real Madrid

Selasa, 13 Februari 2024 - 12:27 WIB

Diduga Jadi Kurir Narkoba, Oknum Sipir Rutan Weda Di Tangkap

Selasa, 30 Januari 2024 - 11:42 WIB

Kabur ke Rumah Paman, Tersangka Pencabulan Bocah 7 Tahun di Langkat Diciduk Polisi

Berita Terbaru