Refleksi Ke-62 Tahun PMII : Transformasi Gerakan Merawat Peradaban

Minggu, 17 April 2022 - 08:32 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Akan tetapi Islam dewasa ini merupakan agama yang paling sering diperbincangkan. Pemicunya adalah Islam dicurigai berperan penting dibalik berbagai teror dari peristiwa 11 september 2006 di Amerika, Kerusakan di Nigeria, ledakan besardi Hotel J. W Marriot Jakarta, ledakan bom di Kedutaan Australia Jakarta, dan bom bunuh diri di Jembaran Bali. Begitu juga aksi terorisme di Hotel Tajmahal Mombai India yang menewaskan hampir dua ratus jiwa, bom bunuh diri di Masjid Banten, Begitu juga aksi terorisme terjadi di Gereja Kepunton Solo yang menewaskan dua jama’at, penyerangan kantor polisi di Solo merambat perlahan sampai pada pusat kekuasaan yaitu Jakarta dan berbagai aksi terorisme akhir-akhir ini terjadi di Indonesia.

Baca Juga :  Kunjungi Ponpes Bantargedang Tasikmalaya, LaNyalla Didoakan Jadi Presiden

Isu tentang agama memang sangatlah sensitif, didukung dengan pesatnya teknologi informasi, permasalahan yang berawal dari permasalahan agama dilempar melalu media-media, alhasil permasalahan intoleransi dan lain sebagainya sangat membesar di akar rumput. Negeri ini memiliki 17.000 pulau dan 1200 suku bangsa yang menunjukkan keragaman yang luar biasa, Maka dari itu perlu di pertahankan dan di sebar luaskan Islam yang sesuai dengan karakteristik bangsa kita yaitu Islam Nusantara.

Istilah Islam Nusantara yang ia maksud merujuk pada fakta sejarah penyebaran Islam di wilayah Nusantara yang disebutnya “dengan cara pendekatan budaya, tidak dengan doktrin yang kaku dan keras, Islam Nusantara ini didakwahkan merangkul budaya, melestarikan budaya, menghormati budaya, tidak malah membranguska. budaya.” KH Said Aqil Siradj juga menambahkan Islam Nusantara memiliki karakter “Islam yang ramah, anti radikal, inklusif dan toleran.” Sebagai suatu model, Islam Nusantara berbeda dengan apa yang disebutnya sebagai “Islam Arab yang selalu konflik dengan sesama Islam dan perang saudara.” Kita pun mafhum, apa yang sedang terjadi di beberapa negara Arab saat ini, seperti Libya, Suriah, Iraq, Mesir, Yaman yang tidak sepi dari kekerasan dan konflik bersaudara, serta yang terbaru bom bunuh diri yang menggoncang Saudi Arabia dan Kuwait.

Model Islam Nusantara tentunya juga harus dibawa kekalangan mahasiswa, yang notabene kaum intelektual, karena kampus adalah lahan yang strategis, disini harusnya peran Organisasi Mahasiswa bisa dimaksimalkan, khususnya organisasi ektra kampus yang berwarnakan Islam, seperti Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang notabene lahir dari ORMAS Islam terbesar di Indonesia yakni Nahdlatul Ulama.

Oleh karena itu PMII harus semakin teguh dalam mengampanyekan Islam Nusantara yang ramah dan santun, Sesuai dengan tema harlah PMI ke-62 tahun : Transformasi Gerakan Merawat Peradaban.

Akhirkata, Selamat Harlah (Hari Lahir) untuk Organisasi tercinta PMII, teruslah belajar, berjuang bertakwa dan mengabdi untuk bangsa dan negara.

Baca Juga :  Implementasi Disertasi Menteri Bahlil: Pembentukan SATGAS Hilirisasi Berkeadilan dan Berkelanjutan Mendesak Dipercepat

Wallahumuafiq Ila aqwaminthoriq
Wallahualam bil saawaabi

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : Syahrul Maulana
Editor : Harris
Sumber :

Berita Terkait

Dari Rumah, Perempuan Menenun Ekonomi Bangsa
Perjuangan Menjadi Pahlawan Nasional 4 Mahasiswa Trisakti dalam Tragedi 12 Mei 1998
Saatnya Bersatu Mengawal Kepemimpinan Baru Demi Kemajuan Indonesia.
Mengenal Budaya dan Perkembangan Tiongkok dari Dekat Bersama chinainmyeyes.com
Peran “Invisible Hand” dalam Ekonomi Politik Indonesia di Tengah Proteksionisme Global
Hilirisasi Sumber Daya Alam: Pilar Kedaulatan Energi
Menghidupkan Kembali Ideologi: Menjadikan Pancasila sebagai Pedoman, Bukan Sekadar Hafalan
Hantu Di Pabrik dan Hantu Keserakahan: Membaca “Pabrik Gula” dan “Qodrat 2” dari Perspektif Hubungan Industrial
Tag :

Berita Terkait

Selasa, 29 April 2025 - 09:47 WIB

Peringatan Hari Otonomi Daerah ke-29, Bupati Tanah Bumbu Dorong Sinkronisasi untuk Indonesia Emas

Senin, 28 April 2025 - 13:06 WIB

Bupati Andi Rudi Latif Hadir dalam Pengukuhan Ketua Dekranasda Provinsi Kalimantan Selatan

Sabtu, 26 April 2025 - 14:09 WIB

Bupati Tanah Bumbu Turut Hadir dalam Pengukuhan Ketua Dekranasda Kalsel Periode 2025–2030

Sabtu, 26 April 2025 - 12:47 WIB

Bupati Tanah Bumbu Ikuti Webinar Virtual Apkasi dalam Rangka Hari Otonomi Daerah ke-29

Jumat, 25 April 2025 - 15:16 WIB

Bupati Tanah Bumbu Terima Penghargaan Nasional atas Keselarasan RPJPD

Kamis, 24 April 2025 - 23:51 WIB

Bupati Tanah Bumbu Andi Rudi Latif Memimpin Kegiatan Tanam Padi Serentak

Kamis, 24 April 2025 - 10:50 WIB

BPN Kalsel Batalkan 700 SHM Sepihak Karena Permintaan PT.SSC, Warga Eks. Transmigrasi Menderita Lahan Ditambang

Rabu, 23 April 2025 - 13:50 WIB

Bupati Tanah Bumbu Dukung Penuh Pembangunan Markas Batalyon Teritorial

Berita Terbaru