August meminta agar pelaku usaha tidak memaksakan diri untuk meneruskan pembangunan ini dalam rangka menjaga ketenangan dan keteraturan di lingkungan tersebut.
“Polemik ini jangan berlanjut lagi, sebab warga juga sudah menunjukkan penolakannya. Kami khawatir apabila diteruskan maka akan menimbulkan permasalahan yang lebih rumit lagi ke depannya,” katanya.
August mendorong agar pelaku-pelaku usaha di wilayah yang telah disebut tetap melakukan aktivitas bisnis, namun dengan jenis-jenis lainnya yang masih bisa diterima oleh warga dan masih mendatangkan keuntungan juga.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Bukan berarti pelaku usaha di sini tidak boleh berbisnis. Malahan, mereka harus membuka usaha dalam rangka menciptakan lapangan pekerjaan dan menggerakan roda perekonomian setempat,” tegasnya.
“Hanya saja aktivitas usahanya yang harus disesuaikan kembali agar tidak meresahkan warga. Contohnya pelaku usaha bisa membangun kafe yang mungkin jam bukanya bisa dibuat lebih malam untuk mengakomodasi pengunjung-pengunjung di malam hari, tetapi setelah berdiskusi dan menemukan kata sepakat juga dengan warga setempat,” jelasnya.
August mengajak semua pihak untuk saling menghormati, sekaligus menghidupkan roda perekonomian di Srengseng Sawah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : TIM |
Editor | : BIM |
Sumber | : |
Halaman : 1 2