Dekatkan Diri

Selasa, 23 Mei 2023 - 11:39 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh: Yudi Latif, Pemikiran Negarawan

Saudaraku, bila kau merasa hampa tak bahagia dengan hidupmu jangan melarikan diri dari kehidupan, dengan mengucilkan diri di bungker isolasi. Jangan pula menempuh jalan spiritual yang “meninggalkan kehidupan” (life-denying)–yang tak membantu menumbuhkan kehidupan (life-affirming).

Untuk menjadi bahagia kita justru harus bisa belajar bersuka cita dengan meluaskan jaringan kedekatan dan perjumpaan. Dengan menempuh jalan spiritual yang menumbuhkan kehidupan lewat persambungan tali kasih dengan dunia atas (Yang Ilahi), dunia tengah (yang insani), dan dunia bawah (yang alami).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ingatlah, istilah “friend” (sahabat) dalam bahasa Inggris berasal dari kata “free” (bebas). Manusia “bebas” (free) artinya bukanlah “budak” (slave).

Baca Juga :  Indonesia Memiliki Harta Karun SDA Bahan Nuklir Thorium Menggantikan Uranium diminati Dunia & Ancaman Keberadaan Senjata Nuklir di sekitar Indonesia

Manusia “budak” pada dasarnya adalah mereka yang ikatan sosialnya terputus: tak punya keluarga, tak punya kerabat, tak punya teman, tak punya komunitas.

Seorang budak tak memiliki pertalian sosial disebabkan tak bisa membuat komitmen pada orang lain, karena seluruh hidupnya untuk mengabdi di bawah kendali tuannya.

Alhasil, menjadi manusia “bebas” (free) mestinya adalah manusia yang bisa merajut tali kasih dengan teman (friend) dan kehidupan, dengan meluaskan silaturahim.

Membangun kedekatan dengan semesta kehidupan memberi wahana bagi manusia untuk bisa meraih makna hidup; yang bisa membuatnya bersuka cita dalam kebahagiaan.

Maka, jika hidup terasa hampa dan gundah, obat ampuhnya adalah mendekatkan diri. Dekatkan diri kita pada kehangatan pancaran kasih Sang Mahakasih; pada derai tangis derita manusia; pada senda gurau kehangatan kedai kopi; pada ceria keriangan kanak-kanak; pada larik romantik lirik puisi; pada tembang lawas yg menggelitik imaji nostalgik; pada bias romansa cahya purnama; pada binar sinar mentari pagi; pada sepoi angin yang mengibaskan rerumputan dan pepohonan menjadi tarian semesta. Ayo dekatkan! (Makrifat Pagi, Yudi Latif)

Baca Juga :  PPP Riwayat" Mu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : Yudi Latif
Editor : MUFIK
Sumber :

Berita Terkait

Fransiscus Go dalam Survey Calon Gubernur NTT
Jodoh Maluku Utara Adalah Taufik Madjid
Anak Indonesia, Harapan Peradaban Dunia “Menyambut Bonus Demografi 2045”
Jangan Permainkan Suara Rakyat Papua
Bahasa Ibu Sebagai Identitas Orang Asli Papua
OAP Wajib Selamatkan Bahasa Ibu Sebagai Identitas Warisan Budaya
Wujudkan Budaya Politik Bersih dan Beretika dalam Pesta Demokrasi
Selamatkan Generasi Muda Papua Dari Ancaman Bahaya Alkohol Dan Narkoba

Berita Terkait

Rabu, 1 Mei 2024 - 20:36 WIB

Ketua PW IWO Sumut Angkat Bicara Soal Sikap Arogansi Kepsek SMPN 1 Beringin

Rabu, 1 Mei 2024 - 20:35 WIB

Anggaran Perjalanan Dinas Pemkab Langkat Tembus 104 M, Mengusik Rasa Keadilan Masyarakat

Rabu, 1 Mei 2024 - 14:12 WIB

Kembali Meneruskan Pembangunan Buru Selatan, Safitri Malik Soulisa Maju Lewat Perindo

Jumat, 26 April 2024 - 14:06 WIB

Walikota Tidore Kepulauan Beri Apresiasi Kinerja Aparatur Pemerintahan atas Capaian SPM

Jumat, 26 April 2024 - 14:00 WIB

Dalam Waktu Dekat PP Maluku Utara Tunjuk Plt Ketua PP Halmahera Selatan

Jumat, 26 April 2024 - 12:17 WIB

Ambil Formulir Pendaftaran di PAN, Hj Eka Dahliani Usman Siap Bertarung Pilkada Halsel

Jumat, 26 April 2024 - 12:14 WIB

Bupati Safitri Malik Soulisa Menghadiri Rakornas PB 2024 di Bandung

Jumat, 26 April 2024 - 12:12 WIB

Untuk Memberi Buru Selatan Cahaya Lampu, Bupati Hibahkan Lahan Ke PLN di Ambon

Berita Terbaru