DETIKINDONESIA.CO.ID, SRAGEN – Pemerintah Kabupaten Sragen menyelenggarakan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kabupaten Sragen pada hari Rabu, 30 April 2025.
Dalam forum tersebut, Bupati Sragen, Sigit Pamungkas, menyatakan bahwa meskipun Sragen dikenal sebagai salah satu pusat produksi pangan nasional, daerah ini justru menghadapi tantangan dalam aspek pembangunan.
Sigit menegaskan bahwa Sragen memiliki peran strategis sebagai penjaga ketahanan pangan nasional. Namun demikian, kondisi ini membuat Sragen kesulitan untuk berkembang secepat wilayah lain yang telah mengalami industrialisasi.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami seharusnya mendapatkan dukungan fiskal dari daerah lain karena peran kami dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Menjaga lahan pertanian itu bukan hal mudah dan memiliki konsekuensi berat. Saya berharap para pimpinan partai politik yang hadir dapat turut menyuarakan hal ini. Pertumbuhan kami tidak bisa disamakan dengan daerah industri,” ujar Sigit.
Ia juga menyampaikan harapannya agar pemerintah pusat dapat memberikan alokasi anggaran khusus atau kompensasi yang adil kepada Sragen, sehingga kabupaten ini mampu berkembang bersama daerah lain yang memiliki sektor industri.
Lebih lanjut, Sigit menjelaskan bahwa secara makro, kondisi Sragen cukup baik, ditunjukkan dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil, indeks pembangunan manusia yang tinggi, tingkat pengangguran yang rendah, serta angka Indeks Gini yang menunjukkan ketimpangan rendah. Namun demikian, tingkat kemiskinan masih tergolong tinggi.
“Indeks Gini Sragen berada di angka 0,36, ini tergolong rendah dibanding wilayah lain di Solo Raya. Artinya, kesenjangan antara si kaya dan si miskin tidak terlalu besar. Jika indeks ini tinggi, maka potensi kejahatan pun meningkat,” jelasnya.
Sumber : RADAR SOLO
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : |
Editor | : |
Sumber | : |