“Kendati demikian, pembangunan dan revitalisasi ini masih meninggalkan beberapa catatan yang juga harus dijawab oleh Pemprov DKI dalam bentuk solusi agar masyarakat yang tinggal di rusun juga merasa nyaman,” katanya.
Bun berharap lebih banyak lagi rusun yang dapat dibangun dekat dengan pusat-pusat kegiatan ekonomi, seperti yang dilakukan di Jagakarsa.
“Salah satunya adalah lokasi pembangunannya yang masih banyak dilakukan jauh dari pusat-pusat perekonomian tempat warga Jakarta bekerja. Keadaan ini menyulitkan karena warga Jakarta harus menghabiskan banyak waktu di jalan, sekalipun sudah tersedia transportasi umum,” jelasnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kemudian, Bun juga menekankan perlunya Pemprov DKI memprioritaskan pembangunan rusun-rusun untuk kalangan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
“Pembangunan rusun-rusun ini juga harus memprioritaskan masyarakat dari kalangan ekonomi yang kurang mampu untuk membantunya mencari tempat tinggal di tengah-tengah kurang baiknya kondisi perekonomian,” katanya.
“Berkaitan dengan itu, rusun-rusun ini juga mungkin perlu membuka lapak usaha di lantai-lantai bawahnya yang bisa dimanfaatkan oleh warga untuk berdagang, sehingga dapat menggerakan roda perekonomian,” sambungnya.
Terakhir, Bun juga meminta agar aplikasi Sirukim yang digunakan warga untuk mendaftar sebagai penghuni rusun dioptimalisasi, agar penggunaannya tidak menyulitkan di kemudian hari.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Penulis | : |
Editor | : |
Sumber | : |
Halaman : 1 2