Profesor Azyumardi Azra: Inspirasi Belajar dan Berbagi

Minggu, 18 September 2022 - 17:13 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh : Yanuardi Syukur

Kesan Personal

Pertengahan 1999. Itu kali pertama saya melihat Profesor Azyumardi Azra pada tahun kedua kepemimpinannya sebagai Rektor UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Selanjutnya, nama Profesor Azra saya baca lewat berbagai publikasinya. Dalam sebuah sarapan pagi di Washington, DC. seorang kawan bercerita tentang semangat Profesor Azra dalam mendidik generasi muda agar jadi intelektual yang berdampak luas. Ibarat kata, beliau pribadi yang senang memberikan support kepada mereka yang ingin maju, terutama dalam pendidikan.

Pada satu kesempatan, saya mendengarkan dari dekat penjelasan Profesor Azra terkait Buya Hamka. Saya duduk di bagian kanan di Rumah Kelahiran Buya Hamka di Maninjau, Sumatera Barat. Profesor Azra menceritakan sosok Hamka yang sangat bersemangat dalam belajar, menulis, dan berdampak bagi bangsa dan negara.

Baca Juga :  Menjadi Motivasi Diri

Saya lihat beliau adalah pribadi yang senang betul berbagi ilmu. Komisi Hubungan Luar Negeri MUI pernah buat Webinar Internasional terkait Amerika Serikat, 9 April 2021 dan beliau hadir. Beliau bahkan membuatkan membuat makalah untuk itu berjudul: ‘Membaca Arah Kebijakan Presiden Joe Biden Terkait Muslim dan Dunia Muslim’.

“Gesture Positif” tapi Tidak Terburu-buru

Menyoroti Joe Biden, Profesor Azra mengatakan bahwa secara retrospektif, tak kurang pentingnya, Presiden Donald Trump juga menampilkan sikap dan kebijakan anti-Muslim. Dia mengeluarkan Perintah Eksekutif Presiden (Executive Order 13769) yang secara resmi disebut untuk ‘protecting the nation from foreign terrorist entry into the United States’.

Perintah Eksekutif itu yang juga disebut sebagai ‘Muslim ban’ (pelarangan Muslim) itu melarang masuknya Muslim dari enam negara: Iran, Iraq, Libya, Somalia, Sudan, Syria, dan Yaman. Ketika Perintah Eksekutif ini diberlakukan 27 Januari 2017, sekitar 700 pelancong yang sudah sampai di berbagai bandara AS dikembalikan ke negara masing-masing dan sekitar 700.000 visa AS yang diterbitkan untuk warga keenam negara itu dibatalkan.

Baca Juga :  Generasi Brilian Bangsa; HMI-GMNI Menyiapkan Kader

Mengomentari itu, dia mengatakan, “Agaknya masih terlalu dini untuk membayangkan kebijakan Presiden Joe Biden secara komprehensif sepanjang masa pemerintahannya nanti. Oleh karena itu, negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim dan warga individu dan jamaah atau Muslim di negara-negara Eropa, Australia, India, China dan AS sendiri di mana mereka merupakan minoritas tidak perlu terjerumus ke dalam euforia penuh harapan para pemerintahan Joe Biden-Kamala Harris.”

Meski demikian, rekam jejak Joe Biden dapat dilacak; yang sejauh menyangkut Islam sangat berbeda dengan Donald Trump. Nama terakhir ini jauh sebelum menjadi Presiden ke-45 AS berulangkali mengeluarkan pernyataan tidak bersahabat terhadap Muslim dan Islam. Trump antara lain menyatakan ‘masjid perlu ditutup’, ‘perlu membuat database Muslim untuk mengawasi’ dan ‘migran Muslim boleh jadi adalah lasykar ISIS’.

Baca Juga :  Anggota Dewan Harus Berbobot dan AP Wene Elu Meke Halok

Gesture Positif

Menurut Profesor Azra, Joe Biden menunjukkan gesture positif dalam kepemimpinannya. “Untuk diingat kembali, sejak masa kampanye Pilpres, pencoblosan kartu suara 4 November 2020, penghitungan suara yang berakhir dengan kemenangan Capres Joe Biden, Presiden ke-46 AS ini menjadi tambah populer di kalangan Muslim. Ini tidak lain karena Joe Biden memberikan gesture yang sangat positif,” kata beliau.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : Yanuardi Syukur
Editor : Fiqram
Sumber :

Berita Terkait

Penjabat Bupati Sikka Harus Cabut Surat Kepala Desa Riit Atas Tanah Hutan Lindung
Sekali Lagi Tentang OAP (Kasus Abdul Faris Umlati di Provinsi Papua Barat Daya)
Sekilas Potret Kerja Bupati Robi Idong Periode 2018-2023
Mencari Sosok Pemimpin Ideal Bagi Jawa Barat
Perempuan Sebagai Pemimpin di Luar Rumah dan Sebagai Penolong di Dalam Rumah
Ti’eyom Tiom Adalah Kota Injil
Kabinet Prabowo – Gibran Harus Ciptakan Orientasi Meritokrasi Agar Tidak Terjadi Polimerisasi
Taufik Madjid Untuk Pembangunan Desa Berkelanjutan di Maluku Utara

Berita Terkait

Sabtu, 14 September 2024 - 14:08 WIB

Dengan Tagline Dari Obi, Untuk Indonesia. Harita Nickel Raih Dua Penghargaan Bea Cukai Award 2024

Sabtu, 14 September 2024 - 12:11 WIB

Simak Visi dan Program Samaun Dahlan Donatus-Nimbitkendik untuk Pilkada Fakfak 2024

Sabtu, 14 September 2024 - 11:57 WIB

Pihak Suitbertus Minta Cabut Surat Kades Riit, John Bala; Kami Tunggu Proses Hukum Selanjutnya

Jumat, 13 September 2024 - 16:37 WIB

Nazlatan Belum Diusulkan Untuk Dilantik Sebagai Anggota DPRD Maluku Utara, Gebrina Menunggu Giliran

Jumat, 13 September 2024 - 16:34 WIB

Madjid Husen Nyatakan Dukungan Ke Paslon Rusihan Jafar Dan Muhktar Sumaila, Untuk Pilkada Halsel 

Jumat, 13 September 2024 - 16:31 WIB

Masyarakat Nangahure Lembah Merasa Terbantu Saat Robi Idong Memimpin Sikka, Hasna; Semoga KSS Bisa Dilanjutkan

Jumat, 13 September 2024 - 16:26 WIB

Kisah Cinta Ismail Langga, Seorang Warga Desa Nangahale Rela Berkorban Meski Dalam Kehampaan

Jumat, 13 September 2024 - 09:50 WIB

Bupati Freddy Thie Ajak Anggota DPRD Baru Kolaborasi Bersama Bangun Daerah

Berita Terbaru

happy-bus.id