Profesor Azyumardi Azra: Inspirasi Belajar dan Berbagi

Minggu, 18 September 2022 - 17:13 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Profesor Azra melanjutkan, popularitas yang meningkat karena gesture itu terkait ketika Capres Joe Biden mengucapkan ‘Insya Allah’ di sela debat dengan Capres petahana Donald Trump menyangkut pajak yang dia kemplang (6/10/20). Trump berdalih akan mengembalikan pajak itu [ke kas negara], yang langsung ditukas Biden dengan ucapan: ‘Insya Allah’.

Popularitas Biden meningkat ketika di tengah masa penghitungan suara menyatakan akan bersungguh-sungguh memperlakukan Islam semestinya—seperti dia juga memperlakukan agama-agama besar lain. Biden kemudian mengutip hadits yang sangat populer tentang kewajiban mengubah kemungkaran. “Hadits Nabi Muhammad memerintahkan siapapun di antara kamu melihat kesalahan [kemungkaran], hendaklah dia mengubahnya dengan tangannya; jika dia tidak mampu, dengan lidahnya; jika dia tidak mampu, dengan hatinya”, ujar Biden.

Selanjutnya Joe Biden menyatakan akan mencabut ‘Muslim [travel] ban’ pada hari pertamanya. Pernyataan ini mendapat sambutan hangat dari berbagai penjuru Dunia Muslim. Pernyataannya ini segera dia tepati tak lama setelah dia dilantik. Dari pertanyaan Biden tersebut, pandangan Profesor Azra adalah positif, namun tetap tidak mau terburu-buru, sebab harus melihat apa yang akan terjadi ke depannya.

Namun, gesture positif Biden dalam beberapa hal, menarik untuk disimak. Misalnya, terhadap Palestina, Pemerintahan Joe Biden menyatakan akan memulihkan proses perdamaian yang kredibel yang bisa diterima kedua belah pihak: Palestina dan Israel. Untuk itu, pemerintah AS segera memperbaharui hubungan dengan kepemimpinan Palestina. Presiden Joe Biden juga menyatakan akan memulihkan bantuan ekonomi dan kemanusiaan untuk Palestina. Bantuan semacam ini diperlukan untuk menciptakan situasi kondusif bagi perdamaian.

Inspirasi Belajar dan Berbagi

Profesor Azra adalah pribadi pembelajar dan senang berbagi. Di usianya yang tidak muda lagi, ia tetap belajar dan berbagi. Belajarnya tidak lepas dari membaca buku. Walau dunia sudah serba digital, seorang pembelajar sebaiknya tidak melupakan membaca buku dalam arti sebenarnya–bukan sekilas-sekilas atau sambil lalu.

Baca Juga :  Kongklomerasi dan Dikuburnya Hidup-hidup Demokrasi di Indonesia

Profesor Azra (2004) menulis kecintaannya terhadap buku, “Bagi saya, buku merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan saya, sejak kecil—ketika mulai bisa membaca—sampai sekarang ini dan seterusnya. Dan tidak ragu buku merupakan salah satu sumber terpenting dalam pembentukan pandangan dunia (world-view) cara berpikir, karakter dan tingkah laku sehari-hari.

“Buku bagi saya teman setia, yang selalu mendampingi atau ikut bersama saya; di rumah, dan diperjalanan. Dan ketika di perjalanan baik di dalam maupun di luar negeri, mencari dan membeli buku selalu menjadi agenda penting, yang selalu diusahakan untuk memenuhinya. Waktu kembali ke rumah, koper dan tas hampir selalu dipenuhi buku-buku dan bisa dipastikan, koleksi buku saya selalu bertambah.”

Baca Juga :  Peri Keadilan Sepakbola Bani Israil

Pepatah mengatakan, “Sebaik-baik teman duduk adalah buku.”

Selain itu, beliau juga senang berbagi. “Ilmu bertambah ketika kita mengajarkan kepada orang lain,” begitu kata seorang syekh yang saya dengar dalam perjalanan Jakarta-Dubai. Saya coba renung-renungkan, ternyata memang benar. Ilmu yang luas, gelar, atau nama yang harum kalau tidak diasah melalui mengajar ada kemungkinan membuat seseorang lupa. Maka dari itu, mengajar adalah bagian penting untuk merawat ilmu.

Mari kita belajar dan mengambil inspirasi dari Profesor Azyumardi Azra.

Depok, 18 Sept 2022

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : Yanuardi Syukur
Editor : Fiqram
Sumber :

Berita Terkait

Nahkoda DPD Wujudkan Demokrasi Bermartabat
Melawan Pikiran Negatif
Fransiscus Go dalam Survey Calon Gubernur NTT
Jodoh Maluku Utara Adalah Taufik Madjid
Anak Indonesia, Harapan Peradaban Dunia “Menyambut Bonus Demografi 2045”
Jangan Permainkan Suara Rakyat Papua
Bahasa Ibu Sebagai Identitas Orang Asli Papua
OAP Wajib Selamatkan Bahasa Ibu Sebagai Identitas Warisan Budaya

Berita Terkait

Rabu, 15 Mei 2024 - 16:45 WIB

Menyongsong Pemilihan Kepala Daerah Fakultas Hukum Unkhair Sosialisasi money Politic 

Rabu, 15 Mei 2024 - 11:50 WIB

Warga Desak Bawaslu dan KPU Deli Serdang Evaluasi Oknum PPK dan Panwascam

Selasa, 14 Mei 2024 - 23:08 WIB

2 Oknum Guru Di Halsel Diduga Aniaya Siswa 

Selasa, 14 Mei 2024 - 15:20 WIB

Pedagang Keluhkan Tarif Retribusi Sampah, Kabid DLH Langkat Berang di Konfirmasi

Senin, 13 Mei 2024 - 23:46 WIB

Muhammad Ilham Berharap Darwis Batubara Dapat Berkolaborasi di Pilkada Deli Serdang 2024

Senin, 13 Mei 2024 - 22:24 WIB

Pengalihan Jembatan PTPN II di Langkat, Diduga Ajang Cari Keuntungan Pribadi

Senin, 13 Mei 2024 - 18:13 WIB

Obi Fishing Tournament 2024, Pemkab Halsel Ajak Harita Nickel Jadikan Soligi Destinasi Wisata Bahari

Minggu, 12 Mei 2024 - 22:30 WIB

Resmi Daftar di DPW PKB, Samaun Hegemur Siap Jadi Calon Wakil Gubernur Papua Barat

Berita Terbaru

Hukum & Kriminal

Kirim Surat Tantangan Tinju ke Hotman, Benny Wulur Giat Latihan

Rabu, 15 Mei 2024 - 02:01 WIB

Daerah

2 Oknum Guru Di Halsel Diduga Aniaya Siswa 

Selasa, 14 Mei 2024 - 23:08 WIB