Kumpulkan Kader Pemuda Pancasila Purbalingga, Ketua MPR RI Bamsoet Sosialisasi Empat Pilar MPR RI

Sabtu, 27 Januari 2024 - 05:12 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DETIKINDONESIA.CO.ID PURBALINGGA – Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila Bambang Soesatyo menuturkan seiring dengan derasnya arus globalisasi dan lompatan kemajuan teknologi, khususnya teknologi informasi, sekat-sekat teritorial antar bangsa menjadi kabur. Berbagai faham dan ideologi asing yang tidak sesuai atau bahkan bertentangan dengan nilai-nilai luhur budaya bangsa, begitu mudahnya masuk sebagai arus informasi tanpa filtrasi.

Di sisi lain, kompetisi antar bangsa yang semakin meningkat, tidak hanya mewujud pada hadirnya persaingan dalam bidang perekonomian dan perdagangan, atau potensi ancaman-ancaman yang bersifat tradisional dan kasat mata. Tetapi telah meluas pada rivalitas dalam membentuk hegemoni, persaingan antar pandangan, nilai-nilai, dan ideologi.

“Jika kita abai dan lalai, masuknya berbagai pengaruh dan faham asing tersebut akan menggeser karakter dan jatidiri kita sebagai sebuah bangsa. Kita akan menjadi bangsa yang akan kehilangan identitas nasional karena tercerabut akar budayanya dan terpinggirkan oleh budaya dan faham asing yang mendompleng arus globalisasi dalam balutan nomenklatur modernitas zaman,” ujar Bamsoet dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR RI hari ke-9 dalam kunjungannya ke Dapil-7 Jawa Tengah bersama MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah, Jumat (26/1/24).

Hadir antara lain Deputi Bidang Pengkajian dan Pemasyarakatan Konstitusi Sekretariat Jenderal MPR Hentoro Cahyono, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Purbalingga Tenny Juliawaty serta Ketua MPC Pemuda Pancasila Purbalingga Gatot Bondan Kurniawan.

Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini memaparkan, urgensi penguatan wawasan kebangsaan dapat dirujuk pada beberapa aspek. Pertama, bahwa fitrah bangsa Indonesia sebagai bangsa yang majemuk dengan keberagaman adat, budaya, agama, suku, bahasa, menjadikan Indonesia dalam posisi rentan dari perpecahan. Sejarah membuktikan, bahwa bangsa Indonesia menjadi bangsa yang terjajah karena adanya politik adu domba kolonial.

Baca Juga :  Ketua MPR RI Bamsoet Dukung Festival Beta Pancasila Universitas Pattimura

“Kedua, sebagai negara kepulauan yang wilayah teritorialnya terpisah oleh lautan, negara kita juga rentan dari infiltrasi. Gugusan ribuan pulau menyulitkan kita untuk dapat menjaga satu demi satu batas teritorial, sehingga tidak hanya rentan terhadap aksi penyelundupan, namun juga pada infiltrasi budaya,” kata Bamsoet.

Wakil Ketua Umum FKPPI/Kepala Badan Bela Negara FKPPI dan Kepala Badan Polhukam KADIN Indonesia ini menambahkan, sebagai negara yang kaya akan sumberdaya dan posisi geografis yang strategis sebagai jalur perdagangan dunia, Indonesia menjadi ‘center of gravity’ bagi banyak kepentingan global. Jika tidak pandai membaca situasi, maka tanpa disadari, bangsa Indonesia bisa menjadi bangsa ‘kuli di negeri sendiri’.

Baca Juga :  Bupati Kaimana Freddy Thie Tak Pernah Lelah Bertandang di Berbagai Kementerian Demi Negerinya

“Di sinilah pentingnya penguatan wawasan kebangsaan, yaitu kesamaan pandangan, kesadaran dan komitmen kolektif kita sebagai sebuah bangsa yang memandang kemajemukan sebagai kekayaan. Memandang wilayah negara kesatuan tidak hanya secara teritorial fisik, tapi juga berdimensi ideologis. Serta menyadari sepenuhnya bahwa kekayaan sumberdaya alam harus dikelola secara cerdas, dijaga kelestariannya, dan diperuntukkan bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat Indonesia,” pungkas Bamsoet.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : Tim
Editor : Yuli
Sumber :

Berita Terkait

Kunjungi Balai Pemasyarakatan (BAPAS) Kelas I Makassar, Komite I Akan Perjuangkan Aspirasi Bapas
Ketua MPR RI Bamsoet Tegaskan Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI Sulit Untuk Dijegal
Soal RUU Pengelolaan Ruang Udara, Senator Filep Beri Analisa Dampak Bagi Daerah
Kalah dari Uzbekistan, Ketua DPD RI Pacu Semangat Timnas Indonesia U-23 Tetap Menyala
Sukses Bikin DPD RI Bertaji, LaNyalla Terima Special Award dari PWI Jatim
Ketua DPD RI Puji Isi Pidato Prabowo di KPU: Patriotik Sejati
Komite IV DPD RI Minta RPJPN 2025-2045 Munculkan Pertumbuhan Ekonomi Baru
Komite I DPD RI Beri Catatan Penting Atas Pelaksanaan Pemilu Serentak 2024

Berita Terkait

Rabu, 15 Mei 2024 - 16:45 WIB

Menyongsong Pemilihan Kepala Daerah Fakultas Hukum Unkhair Sosialisasi money Politic 

Rabu, 15 Mei 2024 - 11:50 WIB

Warga Desak Bawaslu dan KPU Deli Serdang Evaluasi Oknum PPK dan Panwascam

Selasa, 14 Mei 2024 - 23:08 WIB

2 Oknum Guru Di Halsel Diduga Aniaya Siswa 

Selasa, 14 Mei 2024 - 15:20 WIB

Pedagang Keluhkan Tarif Retribusi Sampah, Kabid DLH Langkat Berang di Konfirmasi

Senin, 13 Mei 2024 - 23:46 WIB

Muhammad Ilham Berharap Darwis Batubara Dapat Berkolaborasi di Pilkada Deli Serdang 2024

Senin, 13 Mei 2024 - 22:24 WIB

Pengalihan Jembatan PTPN II di Langkat, Diduga Ajang Cari Keuntungan Pribadi

Senin, 13 Mei 2024 - 18:13 WIB

Obi Fishing Tournament 2024, Pemkab Halsel Ajak Harita Nickel Jadikan Soligi Destinasi Wisata Bahari

Minggu, 12 Mei 2024 - 22:30 WIB

Resmi Daftar di DPW PKB, Samaun Hegemur Siap Jadi Calon Wakil Gubernur Papua Barat

Berita Terbaru

Hukum & Kriminal

Kirim Surat Tantangan Tinju ke Hotman, Benny Wulur Giat Latihan

Rabu, 15 Mei 2024 - 02:01 WIB

Daerah

2 Oknum Guru Di Halsel Diduga Aniaya Siswa 

Selasa, 14 Mei 2024 - 23:08 WIB