Politik Suci Pelayanan Sabam Sirait Bagi Kemanusiaan, Demokrasi, Dan Keadilan Sosial Untuk Indonesia Raya

Kamis, 28 Oktober 2021 - 01:28 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

>
Penulis juga pernah mendengar perspektif tersebut dari sejumlah komunitas dan elemen. Misalnya ketika Penulis pernah menjadi jurnalis pers mahasiswa/kampus. Ketika Penulis menjadi salah seorang Presidium Forum Mahasiswa Pascasarjana Universitas Indonesia (UI). Juga ketika Penulis menjadi Wakil Ketua Majelis Pemuda Indonesia (semacam Dewan “Penasihat” DPP KNPI – Tingkat Nasional). Selanjutnya ketika Penulis menjadi salah seorang Badan Penasihat Ikatan Keluarga Orang Hilang (IKOHI). Dan juga ketika Penulis menjadi salah seorang Pembina, Penasehat, Pengurus, Pimpinan dari beberapa Perkumpulan, dan lain-lain.

Perpolitikan Sabam Sirait, didukung dan ditandai dengan tipikal sebagai Politisi sosial dan intelektual yang cendekia. Sabam Sirait tentu tidak melupakan platform penting kepartaian dan kelembagaan politik yang mewadahinya. Juga tidak meninggalkan agenda strategis ideologis politik kepartaian dan kelembagaan politik. Titik-titik konstruksi dan substansi perpolitikan Sabam Sirait menumbuhkan perspektif sosial dan intelektual, pemikiran sosial dan intelektual, dan pertimbangan sosial dan intelektual.

Baca Juga :  Perjanjian Batu Tulis Di Dustain, Peluang Prabowo - Anies Baswedan di Pilpres 2024

Kemudian merefleksikan dan memancarkan bobot, corak, dan pengaruh pemikiran politik intelektual yang cendekia. Bobot, corak, dan pengaruh tersebut sebagaimana seorang negarawan yang cendekia, bersentuhan sejumlah pergumulan dan pergelutan kemanusiasn, demokrasi, dan keadilan sosial. Pada dasarnya, yang ditampilkan dan dibunyikan adalah “suara-suara” kebajikan sosial dan keadaban kultural yang monumental.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ada sejumlah kecenderungan melatari dan beberapa kenyataan mendasari Sabam Sirait menjadi bertipikal Politisi sosial dan intelektual. Dapat ditelusuri dari beberapa perspektif. Sabam Sirait sudah lama dan menahun tumbuh dalam tradisi yang bersifat dan berwatak reflektif dan visioner. Tradisi refleksi dan visi sosial dan intelektual tersebut, tentu sejatinya sudah melekat, membudaya, dan melembaga dalam diri Sabam Sirait.

Baca Juga :  Nono Sampono Ingatkan Kaum Milenial di Sosialisasi 4 Pilar

Cakrawala tradisi tersebut adalah tradisi yang sering dan selalu melakukan rangkaian “pembacaan, pendalaman, pemahaman, perenungan, penjiwaan” yang meluas dan mendalam. Tradisi rangkaian tersebut terhadap dan atas berbagai aneka ragam tulisan, teori, ajaran, dan filsafat sosial, politik, dan kultural. Ketiga materi pokok tersebut, terdiri lagi atas beberapa dan berbagai submateri pokok. Kemudian submateri pokok akan memperluas, memperdalam, dan memperkuat tradisi sebagai Politisi sosial dan intelektual pada diri Sabam Sirait.

Tradisi tersebut, rata-rata bertemakan tentang kemanusiaan, tentangndemokrasi, dan tentang keadilan sosial. Ada tema-tema sentral dan narasi-narasi utama lainnya lagi. Ketiga bacaan, kajian, dan bahasan tematik tersebut – dibangun, ditata, dan diperuntukkan bagi perpolitikan Sabam Sirait. Sebagai Politisi sosial dan intelektual, Sabam Sirait membaca, merenungi, menafsiri, memahami sejumlah ilmuwan, filsuf, dan cendekiawan besar dan berpengaruh. Terutama di bidang filsafat, sosial, politik, dan kultural. Tema utamanya bermaterikan kemanusiaan, demokrasi, dan keadilan sosial.

Baca Juga :  Ferry Liando: Ronny Sompie Bikin Partai Golkar Sulut Berpotensi Boyong 2 Kursi DPR RI

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : Firman Jaya Daeli
Editor : Harris
Sumber :

Berita Terkait

Membangun Ekonomi Nasional dari Pinggiran. Sinergi UMKM dan Industri Besar adalah Keniscayaan.
Dari Rumah, Perempuan Menenun Ekonomi Bangsa
Perjuangan Menjadi Pahlawan Nasional 4 Mahasiswa Trisakti dalam Tragedi 12 Mei 1998
Saatnya Bersatu Mengawal Kepemimpinan Baru Demi Kemajuan Indonesia.
Mengenal Budaya dan Perkembangan Tiongkok dari Dekat Bersama chinainmyeyes.com
Peran “Invisible Hand” dalam Ekonomi Politik Indonesia di Tengah Proteksionisme Global
Hilirisasi Sumber Daya Alam: Pilar Kedaulatan Energi
Menghidupkan Kembali Ideologi: Menjadikan Pancasila sebagai Pedoman, Bukan Sekadar Hafalan

Berita Terkait

Kamis, 8 Mei 2025 - 13:20 WIB

Bupati Tanah Bumbu Kunjungi Lokasi Kebakaran dan Berikan Bantuan kepada Warga Terdampak

Rabu, 7 Mei 2025 - 13:09 WIB

Distribusi Bantuan Pemkab Tanah Bumbu untuk Korban Kebakaran di Simpang Empat

Selasa, 6 Mei 2025 - 14:44 WIB

Pemkab Tanah Bumbu Hadiri Rakor Pengendalian Inflasi Tahun 2025

Selasa, 6 Mei 2025 - 14:37 WIB

Bupati Tanah Bumbu Luncurkan Gerakan GENTING untuk Atasi Stunting

Selasa, 6 Mei 2025 - 09:31 WIB

Bupati Tanah Bumbu, Andi Rudi Latif, menyampaikan hubungan yang harmonis antara pemerintah daerah dan Kodim 1022 TNB

Senin, 5 Mei 2025 - 10:12 WIB

Bupati Tanah Bumbu Tandatangani Komitmen Anti-Korupsi: “Langkah Konkret Menuju Pemerintahan yang Bersih!”

Senin, 5 Mei 2025 - 09:48 WIB

Bupati Tanah Bumbu Dorong Pembangunan Zona Integritas di Lingkup Pemkab

Senin, 5 Mei 2025 - 09:45 WIB

Kemenhut RI Serahkan 500 Bibit Tanaman ke Tanah Bumbu Dukung Ketahanan Pangan

Berita Terbaru